REMEMBER YOU: 05

1.2K 151 1
                                    


HAPPY READING😘

Seminggu telah berlalu,  Mika sedari tadi memengang kopernya sambil menatap ke dua orang tuannya yang tengah berbicara dengan salah satu pramugara.

Itu sudah biasa mengingat ayahnya adalah seorang pilot yang cukup terkenal disini, dan sekarang bahkan di oper ke Inggris.

Mika sedari tadi menghela nafas gusar, sekarang hari kamis namun gadis itu tidak sekolah karena dia di rumah hanya menangis menangis dan menangis,  membuat Jihan dan Haris menjadi tidak tega meninggalkan anak semata wayangnya itu.

Haris berjalan mendekat ka arah putri kecilnya diikuti jihan yang sedang memeriksa paspor.

"Mika sayang, sini.. ", Haris merentangkan kedua tangannya yang langsung di sambut oleh Mikaila.

"Papa Mika ikut, hiks.. ".
"Sayang kamu ingatkan apa yang papa bilang.. ", tangis Mika semakin pecah dia tidak siap ditinggal oleh kedua orang tuanya, ditinggal tiga hari saja tidak sanggup apalagi tiga bulan. Rasanya hidup Mika  tidak artinya.

Haris melepaskan pelukannya dari putrinya itu, setelah Haris diikuti Jihan yang juga ikut memeluk erat anaknya sambil mengelus rambut anaknya lembut, "Jangan nakal ya sayang, selama papa mama ngak disini oke, yang rajin belajarnya soalnya kamu mau ujian Nasional ngerti.. ".

Mika menganguk dengan air mata yang terus mengalir, Jihan melonggarkan pelukannya, wanita paruh baya itu menyentuh pipi anaknya dan mengusap air mata Mika.

"Udah jangan nangis lagi, anak mama itu ngak cengeng dia kuat oke..", balas Jihan sambil tersenyum manis.
"Udah mama sama papa pergi dulu yaa, inget jangan nangis kalau kamu nangis liat aja, yaaa...", ancam Jihan

Haris dan Jihan memeluk Mika erat, dan diakhiri dengan kecupan di kedua pipi Mika,  kedua orang tua Mika melambaikan tangannya secara bersamaan dengan senyum manis menghiasi wajah mereka berdua,  sedangkan Mika gadis itu sedari tadi menahan tangisnya agar tidak pecah.

Setelah merasa Haris dan Jihan sudah jauh, Mika menarik kopernya, benar Mika langsung ke rumah anak om Ares untuk sementara waktu Mika akan tinggal di sana.

Bukan rumah sih, tapi lebih ke Apartement, itu yang di katakan Haris tadi.

Mika di dalam taksi sedari tadi hanya termenung dengan wajah muram.

"Udah Mika, jangan sedih terus semangaatttt.. ", ucap Mika tiba tiba.

Sopir taksi yang mendengar suara Mika sedikit terkejut karena Mika yang berteriak kencang, "Kenapa neng?", tanya sopir itu.

Mika jadi malu sendiri karena dia tiba berteriak heboh, "Maaf pak, hehe.. ".

Pak supir hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.

Tidak selang lama sang sopir kembali berucap, "Dah sampe neng.. ".

Gadis itu keluar dari dalam taxsi, Mika melihat suasana gedung apartemen itu, gadis itu tampak terkagum kagum, setelah membayar uang beberapa lembar rupiah kepada supir Mika manarik kopernya yang ukurannya lumayan besar ditambah dengan tas sandang yang ukurannya lebih kecil. Gadia itu membawa kopernya dengan tertatih tatih, Mikaila terlalu banyak membawa barang seperti dia akan pindah rumah saja, eh tapi dia memang pindah rumahkan walau hanya tiga bulan.

𝗠𝘆 𝗗𝗲𝗺𝗼𝗻 𝗣𝗿𝗶𝗻𝗰𝗲♕︎✔︎|𝗥𝗲𝘃𝗶𝘀𝗶Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang