LET'S STARTED :11

1.1K 119 5
                                    




Happy reading😘
---------

Dengan lincah cowok berambut hitam kelam itu menghindari pukulan lawannya.

Yang awal hanya dia yang di serang sekarang keadaan mulai berbalik cowok yang mengenakan pakaian taekwondo itu menyerang balik dengan beruntun, sampai akhirnya lawan di banting ke atas matras, "Cukup latihannya.. ", ucap pelatih.

Aksa mengulurkan tangannya ke arah Felix yang di terima Felix dengan ogah ogahan, "Kapan gitu lu mau ngalah sama gue, sekali aja gue yang banting lo..", ucap Felix kesal, setiap mereka latihan dia tidak pernah menang dari Aksa, terkadang dia berpikir kapan dunia ini adil padanya.

Aksa mengambil botol air yang ada di dalam tasnya, Aksa sekarang rasanya ingin sekali memukul mulut Felix yang sedari tadi mengoceh dan mengeluh tak jelas.

"Bacot, ngomong sekali lagi lo gue patahin leher lo", balas Aksa santai, setelah itu menyirami wajahnya menggunakan Air dingin.

"Iya iya dasar tempramen", jawab Felix lalu meminum minumanya.

"Aksa ikut bapak sebentar.. ", seorang pria paruh baya yang menggunakan pakaian yang sama dengannya namun warna baju dari pria itu biru sedangkan Aksa putih.

Aksa hanya mengangguk patuh, sebenarnya lelaki itu sudah tau apa yang akan di katakan pelatih padanya tapi apa salahnya mendengar dahulu.

Lelaki paruh baya itu berhenti, dan berbalik menatap Aksa, "Aksa kamu pasti sudah tau, apa tujuan saya memintamu kesini kan.. "

Aksa hanya mengangguk membenarkan, "Hmm, terus.. ".

Pelatih itu hanya mempu menghela nafas berat, mendengar jawaban kurang sopan dari Aksa, "Kamu mau kan ikut pertandingan, saya sudah... ".

" Ngak, maaf pak.. ", balas Aksa dengan tegas setelahnya berjalan meninggalkan pria itu.

Aksa kembali berlatih memukul samsak yang ada di depannya, "Saya mohon sekali sama kamu, untuk pertandingan ini saja demi sekolah kita Aksa.. ", Pelatih itu masih tidak menyerah untuk membuat Aksa ikut pertandingan.

Aksa tidak mempedulikan ucapan pria paruh baya itu, dia masih melanjutkan pukulannya bahkan sekarang mulai tambah keras menandakan dia kesal pada saat ini.

"Aksa, di sini saya masih belum menemukan pemain yang lebih bagus dari kamu, mau yaa saya sudah minta izin ke kepala sekolah dan dia mengizinkan, ayolah.. ", lelaki bernama Anto itu tidak pernah menyerah membujuk Aksa padahal dia sudah sangat tau bila Aksa memukul sak nya dengan keras itu sama saja dengan dia sangat tidak suka.

"Pak.. ", Aksa menatap Anto dengan tatapan nyalang, bahkan Aksa berhenti memukul sak, sudah sangat jelas bahwa dia tidak ingin diganggu.

"Oke, saya ngak ganggu kamu lagi, tapi tolong pikirkan ucapan saya ini demi sekolah kita dan kamu sendiri Aksa.. ", balas Anto setela itu dia berjalan menjauhi Aksa.

Aksa mulai menengadah ke atas dengan seringai di wajahnya, tak selang beberapa detik lelaki itu kembali memukul samsak yang ada di depannya dengan sangat keras, sehingga meningalkan jejak merah kebiruan di kedua tangan-Nya.

"Arrrghhh.. "

***

"Oke, gue mau kenalin vocalis baru kita, ini dia Mikaila.. ", Oscar terlihat semangat memperkenalkan Kaila namun reaksi anggota yang lain hanya ogah ogahan sambil bertepuk tangan kecil.

𝗠𝘆 𝗗𝗲𝗺𝗼𝗻 𝗣𝗿𝗶𝗻𝗰𝗲♕︎✔︎|𝗥𝗲𝘃𝗶𝘀𝗶Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang