YOU CAN'T LIE TO ME: 16

1K 116 11
                                        


HAPPY READING



Aksa mulai turun ke leher Kaila menyesapnya, hingga menggigit kecil leher mulus Kaila, sampai suatu suara keluar dari bibir mungil gadis itu, "Ssttss.. ".

Aksa menghentikan aktifitasnya, membuka matanya lebar lebar dengan ekpresi, ketakutan nya, lelaki itu memukul kepalanya beberapa kali sehingga Kaila ikut membuka matanya.

Gadis itu menyentuh tangan Aksa yang tengah memukul keras kepalanya sendiri, "Kara udah,  kamu bisa nyakitin diri kamu sendiri.. ".

Aksa menatap Kaila denga ekpresi yang sulit di artikan, membuat orang yang ditatap sedikit bergidik ngeri.

Aksa melepaskan genggaman tangan Kaila, lelaki itu berjalan menuju dapur, memukul mukul kepalanya sendiri ke dinding, sambil mengucapkan suatu kata, "Bodoh, bodoh, bodoh... ".

Kaila yang melihatnya semakin takut di buatnya,  gadis itu berjalan cepat menyusul Aksa yang masih membenturkan kepalanya ke dinding.

Kaila merengkuh erat tubuh Aksa dari belakang, "Aksa udah.. ", ucapnya, dengan air mata yang mulai menetes.

Aksa menghentikan kegiatannya, lelaki itu terdiam beberapa saat, lalu berbalik ikut merengkuh tubuh mungil Kaila, dia juga mencium puncak kepala gadis itu sayang, "Maafin aku, aku ngak akan lakuin itu lagi, maafin aku, kamu jangan pernah ninggalin aku yaaa.. ", ujar Aksa dengan nada yang berbeda dari sebelumnya, terdengar seperti ketakukan yang mendalam mengerubuni di dalam dirinya.

"Iya.. ", balas Kaila.

Aksa melepaskan pelukannya menyamakan tinggi tubuh mereka agar dia bisa melihat manik cokelat milik gadis itu,  Aksa menggeram sambil menggigit pipi bagian dalamnya.

"Kamu bohong.. ", ucap Aksa dengan nada datar.

Kaila memberanikan diri menatap Aksa namun gadis itu kembali khawatir saat melihat darah yang keluar dari mulut lelaki itu,  Aksa menggigit terlalu keras hingga  merobek pipi bagian dalamnya sendiri.

"Kara kamu berdarah, ", ujar Kaila khawatir.

Aksa tidak menghiraukan ucapan Kaila, lelaki itu malah semakin mencengkram kuat bahu gadis itu, "Jangan coba alihkan pembicaraan, Kamu bohong Mikaila! ".

"Aku ngak bohong sama kamu.. ", ucapnya sambil menyentuh lengan kokoh Aksa.
"Sekarang kita obatin pipi bagian dalam kamu yaa.. ", kata Kaila menenangkan amarah Aksa.

"Aku ngak peduli, kenapa kamu tega bohong sama Aku haaa!!, aku ngak pernah bohong sama kamu. ", balas lelaki itu menurunkan nada suaranya di akhir kalimat.

"Aku ngak bohong sama kamu Aksa, percaya.. ".
"Kita ke rumah sakit yaa.. "

Aksa kembali menggeram lelaki itu melepaskan cengkraman tangannya dari bahu Kaila, ekpresi wajahnya terlihat seperti tidak menyukai pernyataan dari gadis yang ada di depannya.

"Aku ngak tau kenapa kamu bohong sama aku, perlu kamu ingat Mikaila aku ngak suka kebohongan..", peringatan lelaki itu, setelahnya dia masuk ke kamarnya dengan menghempaskan pintu membuat Kaila terkejut mendengarnya.

Perkataan yang diucapkan Aiden beberapa hari yang lalu terngiang ngiang di telinganya, dan kepalanya.

Kaila merapikan rambutnya yang mulai menghalangi penglihatannya, gadis itu terlihat cemas, takut dengan apa yang selanjutnya di lakukan Aksa.

Prangg..

Suara seperti pecahan kaca muncul dari kamar Aksa, gadis itu dengan tergesa gesa melangkahkan kakinya menuju kamar Aksa mencoba membuka pintu kamar itu namun terkunci dari dalam

𝗠𝘆 𝗗𝗲𝗺𝗼𝗻 𝗣𝗿𝗶𝗻𝗰𝗲♕︎✔︎|𝗥𝗲𝘃𝗶𝘀𝗶Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang