37: THAT'S YOUR CHOICE

681 66 6
                                        


Happy Reading and stay healthy all


.................

Oskar menghela nafas sambil celingak celinguk memperhatikan pintu kelas musik,  sudah dua puluh menit lebih Kaila terlambat entah kemana gadis itu,  acara pensi tiga minggu lagi, mereka tidak bisa Lagi bermain main, harus serius dan fokus, ini penampilan terkhir semua anggota kecuali Rangga dan hal itu harus berkesan, 

Oskar menempatkan gitarnya di samping kursi, cowok itu berdiri sambil merapikan pakiannya, "Gue nyari Mika dulu.. ", ujarnya.

"Biar gue aja.. ", ujar salah satu anggotanya menawarkan diri. Oskar berbalik dengan kening yang menyerngit, ada yang aneh dengan pemain keyboard nya itu.

Oskar mendekat ke arah cowok itu lalu mencek suhu tubuhnya,  "Tumben lo mau, biasanya kagak peduli lo, tetangga lo bunting aja lo kagak peduli.. ", pungkas Oskar masih bingung dengan tingkah lelaki di depannya ini adalah sebuah kejadian yang sangat langka, jika dia mau repot repot mencari anggota mereka yang entah kemana, biasanya bodo amat.

Cowok itu menatap Oskar malas, "Gue sekalian mau beli minuman tenggorokan gue kering.. ", balasnya.

Oskar mengangguk, "Oke, carinya yang bener ya Bar, demi penampilan kita.. ", teriak Oskar dari ujung saat Bara sudah mulai meraih pintu.

Bara tidak menjawab,  Bara saja ragu dia akan benar benar mencari Kaila atau tidak, liat saja.

Bara berjalan santai melalui koridor dari sorot matanya terlihat jelas Bara sangat tidak berminat melakukan apapun.

Suara sandal swallownya yang bergesek adalah ciri khasnya, jika di sekolah mendengar suara swallow berdesis  berarti ada Bara di sekitar kalian, Bara itu terlalu santai  bahkan kelewat santai, sendal Bara pernah di ambil guru ya pada dasarnya Bara bodo amat besoknya pagi pagi pakai sepatu seperti biasa istirahat nya kembali dengan sendal swallow yang baru, kalau kata Bara mah, walaupun seribu swallow gue diambil guru, besoknya gue bakaln tetep pake swallow katanya sih yang penting nyaman.

Bara membayar minumannya, setelahnya langsung menenguk air mineralnya sambil berjalan tidak berminat kembali, lelaki itu mendengus saat keluar dari area kantin, memandang jauh koridor dan beberapa kelas yang harus di lewatinya untuk sampai di kelas musik.

"Jauh banget, energi berharga gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jauh banget, energi berharga gue.. ", ujarnya gontai.

Baru beberapa detik melangkah lelaki itu ngos ngosan, "jauh banget, gue ngesot aja boleh ngak.. ", ujarnya sangat lebay, bahkan beberapa orang yang lewat menatapnya aneh.

"RANGGA GENDONG GUE!!.. ", teriaknya di koridor tanpa malu, bodo amat Bara capek.

Bara kembali berjalan gontai tidak ada gunanya teriak teriak di koridor, Rangga tidak akan berlari selayak Cinta yang ngejar Rangga di bandara,  ngak mungkin, yang ada Cinta yang ngejar Rangga.

𝗠𝘆 𝗗𝗲𝗺𝗼𝗻 𝗣𝗿𝗶𝗻𝗰𝗲♕︎✔︎|𝗥𝗲𝘃𝗶𝘀𝗶Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang