Stay healthy
Happy reading
Melvin menghisap rokoknya dalam sambil menatap pemandangan kota dari atas. Asap dari rokok itu di hembuskan melalui mulutnya, terlihat jelas lelaki itu terlihat stess sekarang.
kalau biasanya dia bersama empat tamannya yang lain sekarang lelaki itu memilih untuk menyendiri, kepala nya sedang pening, maka dari itu Melvin ingin sendiri.
Hanphonenya sedari tadi berdering, namun tidak ada secuil keinginan untuk mengangkatnya, melihat nama yang tertera di atas saja sudah membuatnya muak.
Kalau kata teman tamannya Melvin itu agak aneh, terkadang dia sangat easy going dan sering melontarkan lelucon lelucon gila, dan kadang seperti sekarang dia terlihat pendiam dan tidak mau membicarakan apapun.
Melvin juga setipe dengan Aksa dalam memilih teman, yaitu setidaknya sama dengannya, jadi kemungkinan untuk menikung atau memanfaatkan sangatlah tidak mungkin.
Alasannya cukup simpel Melvin berasal dari keluarga politikus, ibunya anggota DPR dan ayahnya sekarang sedang berkampanye untuk mencalonkan diri menjadi gubernur.
Yang menelphonenya tadi adalah ibu Melvin, dia sudah sangat yakin kenapa ibunya menelphone apalagi kalau bukan memintanya untuk berpura pura, Melvin sangat lah jijik.
Dia sudah sangat sering melakukannya, bahkan di acara televisi ibu dan ayah nya bahkan menyuruhnya untuk bertingkah selayaknya anak yang sangat di sayang orang tua, tapi maaf Melvin sangat benci melakukannya bahkan jijik.
Teman teman Melvin semua tau akan hal itu, maka dari itu mereka mencoba untuk tidak menyinggung soal kehidupan keluarganya, ataupun pekerjaan mereka.
Melvin memejamkan matanya kuat, mengangkat panggilan yang sedari tadi berdering, dia sudah tidak kuat mendengarnya.
"Halo.. "
"Kamu dimana, saya dan papa kamu sudah nunggu disini, jangan sampai terlambat mengerti.. "
"Bagaimana kalau, saya tidak datang, saya sedang tidak ingin berakting.. ".
"Saya dan papa kamu sudah memberikan apapun permintaan kamu, datang dalam sepuluh menit, kalau tidak, suruhan saya sudah memberikan izin ke skolah kamu, jika kamu tidak datang, terpaksa saya akan mengirim kamu ke amerika ngerti.. ".
Melvin melempar ponselnya dengan kesal, yang diingimkan Melvin hanya sebuah keluarga yang didasari oleh cinta bukan sebuah keluarga yang didasari politik dan kekuasaan semata, Melvin benci itu, kalau disuruh memilih dia lebih memilih menjadi anak yang dari keluarga sederhana namun bahagia, daripada kaya akan harta tapi miskin akan cinta.
Melvin turun dari rooftop, Melvin sudah menduga pasti suruhan mamanya berdiri di depan gerbang sekolah menunggunya, bagaimana dengan motor yang di bawa Melvin sudah pasti, di bawa terlebih dahulu supaya Melvin tidak kabur.
Hal ini juga menjadi salah satu alasan, kenapa Melvin sering tidak bersama Aksa dan yang lainnya, ataupun kenapa dia jarang terlihat di sekolah padahal dia selalu hadir, alasannya ya cukup simple, karena orang tuanya memaksanya untuk melakukan sesuatu yang Melvin sendiri tidak menyukainya.
Hidup di keluarga yang berasal dari keturun politikus, membuatnya hampir gila, kakek Melvin dulu pernah menjabat sebagai mentri luar negri, yang paling tinggi adalah kakek dari kakek Melvil beliau pernah menjabat sebagai wakil presiden negara ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝗠𝘆 𝗗𝗲𝗺𝗼𝗻 𝗣𝗿𝗶𝗻𝗰𝗲♕︎✔︎|𝗥𝗲𝘃𝗶𝘀𝗶
Teen Fiction[FINISH ] Proses Revisi [16+] Jika berkenan bisa follow saya sebelum membaca makasih.. ❝𝚈𝚘𝚞 𝚖𝚞𝚜𝚝 𝚝𝚘 𝚋𝚎 𝚖𝚢 𝚙𝚛𝚒𝚗𝚌𝚎𝚜𝚜 𝚗𝚘𝚠, 𝚝𝚘𝚖𝚘𝚛𝚛𝚘𝚠, 𝚊𝚗𝚍 𝚏𝚘𝚛𝚎𝚟𝚎𝚛❞ Namanya Aksara Matteo si laki laki kejam dan sangat serakah...