Last Chapter
Happy Reading
--------------------------------------
Sudah hampir seminggu Aksa berada di Liverpool seminggu itu pula lah, Aksa selalu mencoba mendekati Mikaila kembali, walaupun mendapatkan respon yang sama, Kaila tidak banyak bicara.
Bahkan Aksa rela meninggalkan pekerjaannya hanya untuk membuat Mikaila bicara, lalu juga mengatakan bahwa dia juga mencintai Aksa, tapi percuma. Kaila hanya diam, dan selalu mengelak dengan mengatakan bahwa dia sudah memiliki kekasih, Aksa sudah berkali kali mengatakan dia tidak peduli, sampai Kaila benar benar memyatakan bahwa dia mencintai kekasihnya itu sambil menatap mata Aksa, disaat itulah mungkin Aksa tidak akan lagi menganggu. Tapi apa Kaila tidak pernah mengatakannya hanya kata yang menyatakan bahwa dia dia sudah memili kekasih, basi Aksa tidak peduli.
Sedangkan Kaila, sejak bertemu dengan Aksa di kota ini Kaila sudah ingin kembali ke London, tapi percuma Karena Rey melarangnya kembali apapun yang terjadi, Bahkan lelaki itu selalu mengawasinya agar tidak kabur dan kembali ke london, Rey hanya ingin Kaila menikmati liburannya yang singkat ini, apasalahnya, lagipula lelaki yang beberapa hari yang lalu mereka temui tidak akan lama disini, Rey tau betul itu.
Kaila mengaduk serealnya dengan tidak berselera liburan yang di bayangkannya mungkin sedikit lebih baik sekarang malah sebaliknya, pikirannya selalu kemana mana, dan lebih banyak termenung. Bahkan Rey di buat kelimpungan oleh Kaila bagaimana membuat kekasihnya itu berbicara banyak namun percuma, Kaila hany menjawab sekananya dan terkesan tidak berminat.
Kaila berdiri sambil mengangkat mangkok serealnya.
"Mau kemana?.. " , ujar Rey was was. Rey semenjak beberapa hari ini selalu khawatir dengan gadis itu, bahkan beberapa kali bersikap egois, entah kenapa Rey merasa takut jika Kaila tiba tiba pergi darinya, Rey hanya belum siap.
Kaila terhenti sambil menatap mangkok serealnya yang masih terisi setengah, "Letakin ini.. ".
Rey menghela nafas, tentu saja Kaila meletakan mangkoknya, ada apa dengan Rey hari ini, tidak biasanya lelaki itu seperti ini, Rey bukanlah lelaki posesif yang selalu curigaan, tapi entah kenapa hari ini perasaan itu muncul, ini normal kan.
"Biar saya.. ", Rey muncul dari belakang meminta Kaila meletakan mangkoknya, dan biarkan Rey yang mencucinya. Kaila menurut gadis itu kurang selera hanya untuk segedang gengsi mengatakan tidak.
Kaila kembali masuk ke kamar menganti bajunya karena hari ini dia berjanji dengan Rey ingin mengelilingi indahnya kota liverpool, Kaila tidak menolak karena Kaila berpikir mungkin dengan mengikuti ucapan Rey stessnya sedikit mereda dan kegundahannya mungkin saja bisa di lupakan sejenak.
Beberapa hari ini Aksa selalu mengajaknya bertemu walaupun Kaila menolak, tapi percuma mengingat Aksa bukan lagi remaja delapan belas tahun yang dikelilingi hawa gelap. Dia sekarang lelaki dewasa berumur dua puluh delapan tahun yang bahkan masa depannya sungguhlah cerah, membuat Kaila mengiyakan ajakannya adalah sesuatu hal yang mudah, Aksa sangat berkuasa, bahkan di tempat terpencil di liverpool pun Aksa bisa menemukannya.
Kaila melihat penampilannya memalui cermin setelah memakai make up, gadia itu mencepol tinggi rambut panjangnya, gadia itu terlihat sangat elegan, tentu saja Kaila sekarang sudah menjadi wanita dewasa bukan gadis delapan belas tahun lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝗠𝘆 𝗗𝗲𝗺𝗼𝗻 𝗣𝗿𝗶𝗻𝗰𝗲♕︎✔︎|𝗥𝗲𝘃𝗶𝘀𝗶
Teen Fiction[FINISH ] Proses Revisi [16+] Jika berkenan bisa follow saya sebelum membaca makasih.. ❝𝚈𝚘𝚞 𝚖𝚞𝚜𝚝 𝚝𝚘 𝚋𝚎 𝚖𝚢 𝚙𝚛𝚒𝚗𝚌𝚎𝚜𝚜 𝚗𝚘𝚠, 𝚝𝚘𝚖𝚘𝚛𝚛𝚘𝚠, 𝚊𝚗𝚍 𝚏𝚘𝚛𝚎𝚟𝚎𝚛❞ Namanya Aksara Matteo si laki laki kejam dan sangat serakah...