"Orang tuaku baik, 'kan ? Aku ingin suatu hari nanti memiliki istri seperti Mama yang penyayang dan lemah lembut. Dan jika kau mau, kau bisa berusaha untuk itu. Aku akan menunggumu." ucap Anthony yang sengaja menggoda Lucy yang tengah duduk diam saja disampingnya itu.
"Dasar gila." desis Lucy pelan namun Anthony masih bisa mendengarnya, terbukti saat pria itu terkikik kecil disana.
Ya, Anthony dan Lucy sedang dalam mobil dalam perjalanan pulang sekarang. Mama Anthony sebenarnya yang memaksa Lucy agar mau diantar pulang oleh putranya saat tadi mereka selesai makan malam. Dan kesan Lucy pertama kali saat melihat orang tua Anthony tadi, ia merasa senang. Itu karena interaksi hangat antara Mama dan Papa Anthony tadi mengingatkannya pada Mommy dan juga Daddynya. Oh.. itu membuatnya sangat ingin sampai di rumah dengan cepat.
"Tawaranku tadi siang masih berlaku andai kau berubah fikiran nanti. Aku masih akan menunggumu hingga jam 8 pagi, besok. Setelah itu tawaranku hangus." ucap Anthony yang entah mengapa membuat Lucy merasa kembali dibuat bimbang sednrii disana.
"Meski aku bilang aku mau saat ini juga, aku masih harus meminta ijin pada keluargaku. Tidak semudah itu, kau tahu." ucap Lucy tanpa melihat sedikitpun kearah Anthony yang menyetir disampingnya.
"Kurasa tidak seperti itu. Buktinya saat aku bicara pada kakakmu tentang rencaku ini, dia sangat senang dan bahkan berterima kasih karena aku sudah mau mengajakmu pergi bersamaku. Katanya kau sedang kecewa karena suatu masalah dan aku akan sangat membantu jika rencanaku ini berhasil." ucap Anthony yang membuat Lucy disana langsung menatapnya dengan sebelah alis yang terangkat.
"Sungguh ? Begitukah ? Kenapa tidak sekalian saja kau ajak semua keluargaku untuk ikut ?" ucap Lucy yang sebenarnya berniat menyindir pria itu karena ia merasa Anthony terlalu terbuka akan segala hal dengan kakaknya. Itu sangat menggelikan. Sungguh.
"Kau tahu jika aku tidak bisa melakukan itu, kenapa masih bertanya lagi ?" ucap Anthony santai seperti bocah polos disana, membuat wanita cantik itu memutar bola matanya kesal.
Setelahnya tak ada perbincangan lebih lanjut diantara keduanya. Lucy memilih diam sambil memikirkan kembali tawaran Anthony padanya. Sedangkan Anthony, pria itu terlihat fokus menyetir sambil sesekali melirik Lucy yang terlihat semakin cantik saat bimbang disampingnya itu. Ya, itu menurutnya.
"Jika hanya untuk kali ini SAJA aku menjadi asistenmu, maka baiklah. Kita bertemu besok di bandara. Jam 8, 'kan ? Aku akan berusaha datang tepat waktu. Dan ya, terima kasih atas tumpangannya." ucap Lucy saat kini mobil Anthony sudah berhenti didepan gerbang rumahnya. Lucy kemudian turun dari mobil Anthony dan langsung berlari masuk kedalam rumah untuk menghindari ejekan Anthony padanya. Hihi...
Anthony yang melihat itu hanya bisa tertawa kecil sambil merasa senang dalam hati karena akhirnya Lucy setuju untuk ikut dengannya besok.
'Semua wanita ternyata sama saja. Awalnya pura-pura menolak tapi, pada akhirnya mereka akan bilang 'IYA' juga. Haha.. pasti kunjungan bisnisku kali ini akan terasa sangat menyenangkan.' batin Anthony dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mate For Guarantee ✔ [Warren Series #3]
RomanceWarning 🔞 (RED CODE) ⚠️Ada adegan sadisnya, yang ga kuat jangan baca :D SEQUEL The Bad Jerk is HERE !!! Ceritanya sudah lengkap ya. Minus ekstra part. Hihi... BISA DIBACA TERPISAH :) "Kau hanya pria gila yang tidak masuk didalam perhitunganku untu...