MFG 58 - Us

7K 392 108
                                    

3 bulan kemudian...

"Hei, jangan cengeng, Bora. Mommymu pasti akan menjemputmu sebentar lagi." ucap Gaby pada teman barunya yang sekaligus sepupunya sendiri itu.

"Huaaaaa..."

"Mommy !!!! Bora tidak mau diam !!!!!"

Lucy terlihat menggelengkan kepalanya tak habis pikir melihat bagaimana cara Gaby mencoba menenangkan Bora sejak tadi. Karena merasa sakit kepala akhirnya Lucy sedikit menjauh dari putrinya itu.

Ya, itu mungkin juga salahnya karena ia tidak pernah mengajak Gaby keluar untuk bersosialisasi dengan orang dulu. Jadi terlihat sekali rasa empati anak itu jelas sangatlah kurang.

Atau mungkin juga sifat itu menurun dari Anthony. Ya. Suaminya itu terlalu cuek dan bodo amat dengan sekitar.

"An.. tolong beritahu putrimu itu untuk jangan terlalu keras pada sepupunya. Daripada terus melihatku sejak tadi, lebih baik temani Gaby dan Bora saja sana." ucap Lucy sambil memijat kepalanya yang terasa pening.

"Apakah kepalamu terasa sesakit itu ? Apa kita perlu ke rumah sakit sekarang ?"

Dan ya, satu lagi orang yang membuatnya tak kalah pusing, suaminya yang sungguh amat sangat posesif. Ya, itu karena pagi ini Anthony menemukan test pack miliknya yang digunakannya tadi malam karena seharian kemarin ia merasa mual dan tidak badan. Tapi sebenarnya hal itu belum bisa sepenuhnya dinyatakan benar adanya. Lucy sendiri juga belum yakin pasti.

Ya, keduanya sudah menikah lagi tepat setelah Anthony keluar dari rumah sakit. Terkesan sangat buru-buru, 'kan ? Ya siapa yang tidak kenal Anthony ?

"An, tolonglah..." ucap Lucy sambil menunjukkan wajah memelasnya disana membuat Anthony tak kuasa dan langsung mencium kening istrinya itu lembut.

"Baiklah. Aku akan melihat apa yang dilakukan Gaby dulu sekarang. Panggil aku jika kau perlu sesuatu ya." ucap Anthony kemudian pergi untuk setidaknya meringankan salah satu penyebab istrinya menjadi pusing seperti itu.

Lucy menghela nafasnya berat.

'Astaga ! Aku mual lagi !!' batin Lucy dalam hati.

Lucy langsung saja berlari menuju kamar mandi dengan langkah tergesa dan menimbulkan suara gaduh yang sampi terdengar hingga tempat Anthony berada disana.

"Sayang jangan buat Bora menangis lagi, ya. Daddy mau melihat Mommy sebentar." ucap Anthony kemudian pergi untuk mencari dimana keberadaan istrinya disana.

"Lihat. Kau yang cengeng aku yang dimarahi. Aku mau pergi saja. Kau tidak bisa diajak bermain." ucap Gaby yang kemudian terlihat berdiri dan berjalan pergi entah kemana dan Bora ? Tentu saja gadis kecil itu mengikuti Gaby dibelakangnya.

"Jangan mengikutiku, cengeng. Pergi sana." ucap Gaby sedikit keras membuat Bora disana terlihat ingin menangis lagi dan Gaby tentu saja langsung panik karenanya.

"Baiklah ayo ikut aku. Tapi jangan menangis lagi." ucap Gaby yang membuat Bora langsung tersenyum senang dan urung untuk menangis disana.

Sementara itu...

Sementara itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mate For Guarantee ✔ [Warren Series #3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang