"Kenapa kau mau repot-repot mengerjakan pekerjaanmu dari rumah, sih ? Bukankah meski kau tetap dirumah, kau mengacuhkanku juga. Itu membuatku merasa lebih kesal, An. Sudahlah pergilah ke kantor saja sana." ucap Lucy kesal sambil kini terlihat duduk disofa didalam ruang kerja suaminya itu sambil memakan cemilannya.
"Aku ingin tetap dirumah untuk memastikan agar kau tetap diam dan tidak melakukan hal yang macam-macam, sayang. Aku masih takut dengan keinginan menyetirmu semalam. Tidak boleh. Kau sama sekali tidak boleh menyetir." ucap Anthony sambil tetap terlihat sibuk dan serius dengan laptop dan berkas-berkasnya disana.
"Cuma menyetir saja tidak boleh." gerutu Lucy membuat Anthony tersenyum mendengarnya.
"Itu demi keselamatanmu sendiri, sayang. Kau memang tidak biasa menyetir mobil, 'kan ? Jadi sudahlah. Pikirkan saja hal menarik lainnya selain menyetir. Aku akan mengabulkannya. Oh, apa kau mau berkuda ? Aku baru saja membeli rumah perkebunan yang dekat dengan air terjun yang indah di Swiss." ucap Anthony membuat mata Lucy berkilat tertarik saat mendengarnya.
"Air terjun ? Aku mau !! Tapi aku tidak mau naik kuda. Itu melelahkan. Dan ya, aku mau melihat air terjunnya dari atas." ucap Lucy yang membuat Anthony menghentikan kegiatannya seketika saat merasa bingung dengan ucapan istrinya itu.
"Dari atas ? Kau mau terbang ?" ucap Anthony sambil tertawa kecil mengejek.
"Kenapa tidak ? Aku mau naik helikopter untuk melihat air terjunnya." ucap Lucy membuat Anthony menatap istrinya itu dengan tersenyum manis disana dan,
"Baiklah. Aku akan menyelesaikan pekerjaanku untuk 5 hari kedepan dengan cepat agar kita bisa pergi kesana, ya. Jangan mengeluh, karena aku akan sedikit mengacuhkanmu seharian ini." ucap Anthony membuat Lucy mengerucutkan bibirnya kesal disana tapi,
"Ya sudah aku pergi saja." ucap Lucy yang Anthony tahu saat ini tengah merajuk tapi ya, itu hanya berlangsung sebentar saja. Anthony yakin istrinya itu akan mencarinya lagi nanti.
Karena kesal akhirnya Lucy langsung turun dan mencari dimana keberadaan putri kecilnya yang tadi ditinggalkannya bermain bersama Hugo didekat kolam renang.
"Hei, sayang. Apa yang sedang kau lakukan ?" ucap Lucy saat mendapati putrinya itu masih sibuk dengan maninanya dan sedangkan Hugo terluhat duduk mengamati putrinya dengan sabar disana.
"Aku sedang membuat kue, Mommy." ucap Gaby lucu sambil terus sibuk dengan barang-barangnya disana.
"Apa kau tidak bosan terus dirumah ? Gaby ikut Mommy jalan-jalan, yuk." ucap Lucy berusaha membujuk putri kecilnya itu.
"Gaby malas. Lebih baik disini saja. Benar, 'kan Hugo ?" ucap Gaby pada anjing kesayangannya yang kini terlihat berbaring santai didekatnya itu.
"Tapi Mommy sedang merasa malas sekali dan ingin pergi jalan-jalan, sayang." ucap Lucy menyampaikan keluh kesahnya pada putrinya itu.
"Ajak saja Daddy." ucap Gaby dengan santainya sambil terus berkreasi dengan mainan pasir dan lilinnya dideoannya itu.
Lucy terlihat memasang wajah cemberutnya dan tidak menjawab disana.
Dan karena merasa tidak medapat jawaban dari Mommynya itu akhirnya Gaby mengangkat kepalanya untuk melihat Mommynya disana.
"Mommy bertengkar lagi ? Kan tadi pagi sudah. Kenapa orang dewasa suka sekali bertengkar ?" ucap Gaby yang cukup mampu membuat Lucy tertawa kecil disana.
"Bukan seperti itu, sayang. Daddymu sedang sibuk saat ini. Makanya Mommy mengajak Gaby. Atau bagaimana jika kita pergi ke rumah Granpa dan Grandma saja." ucap Lucy mencoba membujuk putrinya disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mate For Guarantee ✔ [Warren Series #3]
RomanceWarning 🔞 (RED CODE) ⚠️Ada adegan sadisnya, yang ga kuat jangan baca :D SEQUEL The Bad Jerk is HERE !!! Ceritanya sudah lengkap ya. Minus ekstra part. Hihi... BISA DIBACA TERPISAH :) "Kau hanya pria gila yang tidak masuk didalam perhitunganku untu...