MFG 13 - So Brave

9.8K 460 14
                                    

"Sudah, muntahkan saja semua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudah, muntahkan saja semua. Kau bisa memarahiku nanti setelah merasa lega. Aku tidak akan kabur karena memang aku mengaku bersalah padamu." ucap Anthony pada Lucy yang saat ini tengah memuntahkan hasil mabuknya kemarin.

Ya. Pagi ini Lucy bangun dengan wajah terkejut tentu saja, saat melihat Anthony duduk bersandar dikepala ranjang tepat disebelahnya. Bukannya merasa kesal, hanya saja Lucy tidak percaya pria itu ada bersamanya karena kemarin ia kira Anthony sudah pergi meninggalkannya. Dan saat Lucy bersiap untuk menghujani Anthony dengan segala makian dan pertanyaan, tiba-tiba ia merasa mual dan disinilah akhirnya keduanya berada. Bersama didalam toilet dengan Anthony yang dengan lembut memijat belakang leher Lucy penuh perhatian.

"Sebelum kau bertanya biarkan aku menjelaskannya lebih dahulu. Kemarin, aku harus pergi kesuatu tempat untuk sebuah urusan mendadak. Aku tidak memberitahumu karena kau masih tidur saat itu. Selain karena aku tidak mau mengganggumu, aku juga berfikir kau mungkin tidak akan suka jika aku ajak ikut serta lagi bersamaku, mengingat kejadian di rumah Dimitri. Jadi aku memutuskan pergi sendiri dan berusaha kembali secepat mungkin tapi, bukannya mendapati kau marah padaku, justru aku menemukanmu mabuk dan meracau tidak jelas di penginapan kemarin. Sayang sekali aku tidak sempat merekamnya. Itu pasti akan menjadi tontonan yang bagus." ucap Anthony sengaja ingin berusaha membuat Lucy melupakan amarah dan kekesalannya disana tapi malah sebaliknya.

Saat Lucy sudah selesai dengan acara muntahnya, ia langsung berdiri dan menyentak kasar tangan Anthony yang masih setia mengelus tengkuknya itu.

"Aku masih marah dan tidak mau bicara denganmu. Jadi kuharap kau tidak menggangguku dulu seharian ini." ucap Lucy dengan raut wajah cemberutnya tanda wanita itu masih merasa kesal.

Anthony sendiri yang sadar jika tak akan mudah mendapatkan maaf dari Lucy akhirnya tak mau menyerah begitu saja.

"Aku tahu dan mengakui kesalahanku. Aku minta maaf. Apalagi yang kau ingin aku lakukan sekarang ? Aku akan melakukan semuanya. Sungguh. Kau tinggal katakan saja." ucap Anthony sambil mengekor pada Lucy yang terlihat menuju dapur untuk mengambil air minum.

"Ini bukan soal bagaimana agar aku bisa memaafkanmu, tapi bagaimana bisa kau melakukan itu saat kau memiliki banyak kesempatan dalam satu hari penuh untuk mengirim pesan atau menelfonku kemarin. Kau hanya perlu beberapa menit untuk memberiku kabar, 'kan ? Apakah itu sangat mustahil untuk dilakukan ? Atau apa kau sengaja melakukan itu untuk mempermainkanku ?" ucap Lucy lalu ia terlihat meminum satu botol penuh air mineral dengan rakus disana.

Anthony yang mendengar itu tentu saja tak terima dan,

"Untuk apa aku mempermainkanmu ? Apa untungnya ? Dan tentang memberikanmu kabar, itu memang mungkin saja kulakukan tapi jika ponselku ada bersamaku. Jika kau tidak percaya kau boleh telfon ponselku, sekarang. Kurasa ponselku jatuh disuatu tempat dalam kondisi kehabisan daya. Apalagi yang akan kau jadikan alasan kesalahanku, sekarang ? Aku tidak sebodoh itu hingga memutuskan untuk tidak mengabarimu sama sekali." ucap Anthony menjelaskan kesalahpahaman diantara keduanya.

Mate For Guarantee ✔ [Warren Series #3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang