"Menangislah, tidak apa. Semua masalah memang memerlukan tempat luapan amarah tapi tidak dengan merusak dirimu sendiri. Setidaknya sayangi dirimu dan hidupmu. Jangan membuat dirimu sendiri menyesal karena bertindak gegabah," ucap Nathan yang saat ini terlihat memeluk Adelle yang sedang menangis itu dengan penuh kasih sayang. Sambil sesekali menepuk punggung wanita cantik itu pelan.
"Aku tidak tahu lagi harus bagaimana, kak. Tuntutan keluargaku padaku terlalu tinggi. Entah mengapa tapi aku merasa mereka menjadi memperlakukanku berbeda setelah aku berubah seperti ini. Dulu hanya kak Darriel dan kak Lucy saja yang mau menerimaku apa adanya. Maksudku tidak ada lagi orang yang mau tulus menerimaku seperti mereka. Semua orang yang kutemui terasa bersikap palsu kepadaku. Apa yang salah pada diriku sebenarnya ? Hiks ..." ucap Adelle yang terlihat masih memeluk Nathan erat disana.
Ya, semua masalah itu berawal saat tadi Adelle memaksa Nathan untuk mengantarnya kedalam club terkenal ditengah kota. Tentu saja Nathan menolaknya mentah-mentah mengingat adiknya sendiri tadi sudah berpesan untuk menjaga Adelle baik-baik.
Dan disinilah mereka sekarang. Didaerah pelabuhan kapal yang sepi hanya berdua berteman angin laut.
"Sudahlah. Kau sudah besar, 'kan ? Kau harus belajar untuk menghadapi masalahmu karena itu adalah bagian penting untuk menjajaki kedewasaanmu nanti. Berusahalah berdiri sekokoh mungkin diatas kakimu sendiri sehingga tak ada seorangpun yang bisa menumbangkanmu. Kau menyukai Lucy, 'kan ? Contohlah sikap tegarnya. Bukankah dulu bahkan dia memiliki penyakit aneh ? Tapi dengan lebih memberanikan diri dia bisa mengalahkan penyakitnya itu, 'kan ? Hal yang sama bisa terjadi padamu jika kau menjadi sedikit lebih berani. Jangan dengarkan mereka. Ini adalah hidupmu, milikmu, sepenuhnya dibawah kendalimu. Mereka tidak berhak mengaturmu," ucap Nathan panjang membuat Adelle disana jujur saja merasakan sedikit tenang disana.
Adelle mengeratkan tangannya yang saat ini melingkari pinggang Nathan.
"Terima kasih, kak," ucap Adelle kemudian menangis terharu disana karena merasa Nathan sudah mau memperlakukan sebaik itu.
"Sekarang kita harus bagaimana ? Aku tidak mungkin membawamu pulang dalam keadaan menangis seperti ini. Orang rumah akan mencincang tubuhku, nanti. Apalagi Lucy. Jika menurutmu adikku itu baik hati, kau salah besar. Kurasa ada sebuah monster yang bersarang didalam dirinya dan menunggu untuk bangun kapan saja," ucap Nathan terlihat berusaha membuat Adelle tersenyum dan berhasil.
Wanita cantik itu tersenyum kecil sebentar sebelum akhirnya melepaskan pelukannya pada Nathan. Jelas sekali terlihat rona merah dipipinya saat ini.
"Aku yang akan menjelaskan kepada mereka, nanti. Aku akan mengakui segalanya. Aku tidak akan membiarkan kakak disalahkan," ucap Adelle dengan tersenyum manis membuat Nathan salah tingkah saat melihatnya.
"Tidak, tidak. Kurasa aku tahu kita harus kemana, sekarang. Ayo ikut aku," ucap Nathan yang kemudian terlihat menarik tangan Adelle untuk ikut bersamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mate For Guarantee ✔ [Warren Series #3]
RomanceWarning 🔞 (RED CODE) ⚠️Ada adegan sadisnya, yang ga kuat jangan baca :D SEQUEL The Bad Jerk is HERE !!! Ceritanya sudah lengkap ya. Minus ekstra part. Hihi... BISA DIBACA TERPISAH :) "Kau hanya pria gila yang tidak masuk didalam perhitunganku untu...