MFG 66 - They Don't Deserve You, Darling

4.7K 299 46
                                    

"Kenapa Daddy tidur disini, Mommy?"

"Apa Daddy sakit?"

"Tangan Daddy kenapa?"

"Kapan Daddy akan bangun?"

"Apa Daddy tidak bekerja hari ini?"

"Kalau begitu, bisakah Gaby mengajaknya bermain?"

Begitulah tanya Gaby beruntun dan kritis saat pagi-pagi sekali gadis kecil itu bangun dan mencari keberadaan Daddynya seperti biasa.

Lucy yang terlihat tengah mengganti kompres suaminya itu hanya mampu tersenyum lucu saat putrinya itu sama sekali tak memberinya kesempatan untuk menjawab sama sekali.

"Daddy cepat sembuh, ya. Daddy tidak boleh sakit."

Melihat Gaby yang memeluk Anthony penuh sayang, membuat Lucy merasa terharu karenanya. Ya, mau bagaimana lagi ? Begitulah arti putri Daddy yang sesungguhnya.

"Enghhh...."

"Yeayyyy Daddy bangun!"

Lucy terlihat menggelengkan kepalanya tak percaya saat akhirnya Gaby membuat suaminya itu terbangun dari tidurnya. Padahal ia berharap Anthony bisa istirahat penuh hari ini.

"Lihatlah siapa yang ada disini? Putri Daddy yang manis. Jam berapa sekarang? Sejak kapan kau bangun sayang? Apa kau sudah sarapan, hmm?" tanya Anthony sambil memeluk putrinya yang tengah memeluknya erat diatas tubuhnya itu dengan penuh sayang.

"Gaby dulu yang bertanya. Kenapa dengan tangan Daddy? Dan itu? Kenapa Mommy melakukan itu? Apa Daddy sakit? Daddy sakit apa?" tanya gadis manis itu beruntun membuat Anthony tertawa kecil kerenanya.

"Lihatlah putrimu ini, Sayang. Dia sungguh sangat mengkhawatirkan aku. Maka dari itu hentikan kegiatanmu yang mengompresku seperti ini. Aku sungguh sudah baik-baik saja. Bilang pada Mommy untuk berhenti, Sayang." ucap Anthony membuat Lucy menggeleng tak percaya dengan sifat kekanakkan suaminya yang akhirnya kembali lagi setelah sekian lama.

"Tidak boleh seperti itu. Saat Gaby sakit, Daddy meminta Gaby untuk menurut dan tidak boleh nakal. Sekarang Daddy sedang sakit. Daddy harus menurut pada Mommy dan jangan nakal." ucap Gaby Lucu membuat Lucy tertawa senang karena suaminya itu terlihat tak bisa berkutik.

"Dengarkan ucapan putrimu yang pintar itu. Dasar nakal. Sudahlah. Gaby bisa tolong Mommy temani Daddy disini sebentar, ya. Mommy akan membuatkan pancake untuk Gaby dan juga susu untuk adik-adik. Gaby mau, 'kan?" ucap Lucy pada putrinya itu.

"Okay, Mommy. Aku juga ingin bercerita sesuatu pada Daddy, hihi..." ucap Gaby lucu kemudian terlihat mengambil posisi berbaring tepat disebelah Daddy nya.

"Ohh.. jadi sekarang ada rahasia diantara Daddy, Gaby dan Mommy? Baiklah. Mommy akan memasak saja." ucap Lucy terlihat tertawa kecil sambil berjalan keluar meninggalkan suami dan putrinya itu disana.

"Dan aku? Kau membuatkan makanan apa untukku? Aku juga lapar?" ucap Anthony tepat sebelum istrinya itu menutup pintu.

"Bukankah katamu melihat senyumku saja sudah bisa membuatmu kenyang? Bahkan aku juga sudah tertawa tadi jadi, nikmatilah sarapanmu, Sayang." ucap Lucy kemudian mengerlingkan sebelah matanya nakal memebuat Anthony berdecak kesal dan sedangkan Gaby tertawa senang sambil menutup mulutnya menggunakan kedua tangan.

"Lihatlah, Gaby jahat sekali pada Daddy." ucap Anthony berpura-pura bersedih disana.

"Daddy lucu sekali. Gaby mau bercerita. Daddy harus mendengarkan." ucap Gaby setelah menghentikan tawanya.

"Cerita apa memangnya, hmm.. apa ini tentang Marcel lagi? Ada apa lagi? Apa kau melihat dia mengikuti les lainnya juga? Kau mau mengikuti les itu juga? Atau Jessica mengganggumu lagi? Atau_____"

Mate For Guarantee ✔ [Warren Series #3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang