Vote dulu lah.
Pencet bintangnya. ⭐⭐
Bentar doang sebelum Scroll.Happy reading...
• • • • •
Dua hari kemudian...
"Syukurlah kalau dia baik-baik saja sekarang. Aku takut sekali dia kenapa-kenapa." ucap Lucy merasa lega disana.
Ya, itu karena beberapa saat yang lalu ia mendapatkan mimpi yang menyeramkan berkaitan dengan Anthony. Itu semua karena pesan ancaman beruntun yang diberikan Jordan padanya.
Setelah pria itu memergokinya bersama Anthony, sejak saat itu juga Jordan seolah tak mau melepaskannya dari rasa cemas dan gusar meski hanya untuk sebentar saja.
Setiap saat Jordan selalu mengiriminya pesan aneh yang membuat Lucy merasa takut.
Ya, mengingat kekuarga Jordan bisa melakukan apa saja, membuat Lucy tidak bisa merasa tenang.
Dan jangan kira Anthony tidak menyadari tingkah aneh Lucy itu.
Anthony sangat menyadarinya.
Ditempatnya berada sekarang, Anthony terlihat mengernyitkan keningnya bingung saat merasa ada yang aneh pada Lucy karena itu adalah yang kesekian kalinya wanita itu menanyainya dengan hal yang sama berulang kali sejak semalam.
"Ada apa dengan Lucy ? Apa yang sedang mengganggunya saat ini ? Dari cara bicaranya ditelfon tadi dia terdengar ketakutan. Ada apa sebenarnya ?" ucap Anthony bingung disana.
Ya, Anthony merasa khawatir sebenarnya. Tapi setiap kali dia menanyakan apa yang terjadi pada Lucy, wanita itu seakan tak mau menjawabnya dan malah mengalihkan pembicaraan.
"Apa kita ada meeting lagi setelah ini, Son ? Jika memang iya kau handle saja nanti sendiri, ya. Aku harus pergi sekarang." ucap Anthony pada asistennya itu dan kemudian langsung terlihat berdiri dan bersiap pergi disana.
"Tidak bisa. Sejak kemarin kau selalu menunda meeting dengan klienmu yang ini. Mereka akan marah jika kau terus-terusan bersikap tidak profesional seperti ini. Memangnya apa hal yang mendesak itu ? Selesaikan meeting ini dulu baru kau bisa pergi. Hanya ini agendamu hari ini. Meeting ini akan berjalan sebentar dan berlangsung lancar jika kau ada. Hanya sebentar." ucap Sony yang terlihat sangat tidak setuju jika bosnya itu akan kembali meninggalkannya sendiri untuk mengurus semua pekerjaan.
Apalagi alasannya. Tentu saja mengangani semuanya sendiri sangatlah melelahkan.
"Baiklah. Hanya satu meeting saja dan setelahnya aku akan pergi. Dan jangan coba-coba mencegahku lagi." ucap Anthony terlihat hendak marah saat sekretarisnya itu hendak menyela ucapnnya disana.
Anthony disana tentu saja tidak bisa merasa tenang karena pikirannya penuh dengan pertanyaan bagaimana keadaan Lucy saat ini.
Ia yakin wanita itu tengah dalam masalah, sekarang dan lihatnya dimana dirinya sekarang. Terjebak dengan pekerjaan kantor yang memuakkan.
Ditempat Lucy berada...
"Luc... kenapa kau mengunci pintunya ?! Kau baik-baik saja didalam ? Ayo keluarlah. Akan kuantar kau ke kampus. Ini sudah siang."
"Sayang, buka pintunya."
"Luc.. jangan membuat kami khawatir seperti ini. Buka pintunya !"
Begitulah suara-suara yang didengar Lucy dari luar kamarnya yang ya, sebenarnya ia juga tidak ingin membuat keluarganya khawatir seperti itu. Tapi, ia bingung harus bagaimana lagi.
Jika dia menceritakan tentang ancaman keluarga Jordan pada keluarganya, dia takut keluarganya juga akan mendapat ancaman-ancaman yang serupa seperti dirinya dan tentu saja itu tidak boleh terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mate For Guarantee ✔ [Warren Series #3]
RomanceWarning 🔞 (RED CODE) ⚠️Ada adegan sadisnya, yang ga kuat jangan baca :D SEQUEL The Bad Jerk is HERE !!! Ceritanya sudah lengkap ya. Minus ekstra part. Hihi... BISA DIBACA TERPISAH :) "Kau hanya pria gila yang tidak masuk didalam perhitunganku untu...