MFG 48 - It's Done And Over Here

7.5K 453 115
                                    

Malam harinya...

"Kau belum selesai juga ?" ucap Darriel yang saat ini terlihat menunggui Lucy yang tengah berdandan didalam kamarnya.

"Sebentar lagi." ucap Lucy singkat kemudian terlihat membetulkan rambutnya sedikit disana.

Darriel sendiri yang sudah siap sejak tadi memilih berbaring santai diranjang sambil memainkan ponselnya disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Darriel sendiri yang sudah siap sejak tadi memilih berbaring santai diranjang sambil memainkan ponselnya disana.

"Aku ingin memastikannya sekali lagi, apa kau sungguh-sungguh ingin datang kesana atau____"

"Jangan mulai lagi, Riel. Ini adalah yang ke 8x nya kau menanyaiku seperti ini. Ayo kita pergi, aku sudah siap." ucap Lucy yang langsung membuat Darriel bangun dari posisi berbaringnya disana.

"Bukannya apa-apa, hanya saja setiap kali mendengar jawabanmu, ada sesuatu aneh yang membuatku merasa tidak tenang. Aku takut kau akan menyesali keputusanmu ini, Luc." ucap Darriel mencoba membuat Lucy mengerti.

Lucy menghembuskan nafasnya berat mendengar ucapan Darriel itu. Perlahan ia berjalan mendekati Darriel dan menangkup kedua pipi pria itu menggunakan dua tangannya disana.

"Dengarkan aku... tidak ada yang salah dengan keputusanku ini, Riel. Meski sekali, aku sangat ingin menunjukkan pada pria itu kalau aku juga bisa melanjutkan hidupku dengan bahagia. Aku akan menjadi lebih menyesal lagi jika tidak melakukannya kali ini. Ini adalah kesempatan pertama dan terakhirku. Disana juga ramai. Dia tidak akan berani berbuat macam-macam denganku. Lagipula dia juga sudah punya istri jadi tenanglah. Aku bisa mengatasinya." ucap Lucy sambil memainkan pipi Darriel disana gemas.

Ya, Lucy menirukan tingkah Gabi saat putrinya itu kesal pada Darriel.

"Saat dulu aku mengeluarkan kapsul pelacak dari tubuhmu, saat itu juga aku sangat tahu seperti apa pria bernama Anthony ini. Menurutku dia itu seseorang yang licik dan ambisius, Luc. Kau tidak akan pernah tahu hal nekat apa saja yang sangat bisa dilakukan pria sepertinya. Aku tetap merasa khawatir mengajakmu kesana. Lebih baik kau dan Gabi tetap disini saja ya. Aku lebih tenang jika kau tetap di rumah sampai aku kembali, nanti." ucap Darriel sambil terlihat memegang tangan Lucy dan menatap wanita cantik itu penuh cemas disana.

Ya, sedari tadi keduanya berdebat tentang kepastian Anthony yang akan menjadi tamu istimewa didalam pagelaran seni yang akan mereka hadiri bersama malam ini. Sejak tadi Darriel berusaha membuat Lucy berubah pikiran dan mengurungkan niatnya untuk ikut bersamanya datang kesana tapi, Lucy lagi-lagi bersikap keras kepala.

Darriel takut sesuatu terjadi disana, nanti. Bagaimana jika ketakutan terburuk Lucy kembali menghantui wanita itu ? Bukannya apa-apa hanya saja temannya, dokter psikolog yang meembantu terapi Lucy selama ini mengatakan jika sekali lagi Lucy menghadapi serangan ketakutan mendadak untuk yang kedua kalinya, maka mustahil untuk wanita itu bisa sembuh meski menjalani beragam cara pengobatan sekalipun.

"Kau tahu, sebenarnya aku kesana karena Gabi. Meski sekali dalam seumur hidupnya, aku ingin dia melihat wajah orang yang sudah membuatnya hadir ke dunia ini. Aku hanya ingin putriku melihat langsung pria itu tanpa harus tahu jika dia adalah ayah kandungnya. Kau mengerti maksudku, 'kan ? Melihat tanpa mengenal." ucap Lucy yang masih tak membuat Darriel puas mendengar jawabannya disana.

Mate For Guarantee ✔ [Warren Series #3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang