"Bintang, benda yang mungkin terlihat kecil karena jauh tapi memiliki andil besar untuk menghiasi langit malam hingga terlihat indah dan bercahaya. Cahaya bintang bisa saja menjadi redup, tapi bintang itu akan selalu tetap berada ditempatnya tanpa beranjak posisi sedikitpun. Itu karena mereka setia dan saling menjaga satu sama lainnya. Jika salah satu bintang mencoba berkhianat kepada yang lainnya, maka hukumannya dia akan jatuh ke bumi dan tidak bisa kembali lagi. Huh.. tidakkah menurut kakak jika cerita ini berlebihan. Maksudku, ayolah.. bintang ya menjadi bintang saja. Kenapa harus diumpamakan sampai seperti ini ?" ucap Lucy kesal lalu menutup buku yang dibacanya tadi dan dilemparnya asal.
"Jangan mengkritik kasar karangan orang seperti itu, Lucy. Ya.. aku tahu semua orang bebas berpendapat, tapi akan lebih baik jika kau langsung menutup bukunya dan berhenti membaca daripada mengkritik isi bukunya seperti itu, 'kan ?" ucap Nathan yang setia menemani adiknya yang kakinya masih sakit itu dikamar.
"Ya.. ini karena aku bosan, kak. Sungguh. Aku tidak tahu harus melakukan apa selain hanya duduk diam disini saja. Ini sudah dua hari. Kakak bilang lukaku sudah membaik saat tadi pagi mengganti perbanku, 'kan ? Jadi kenapa aku masih belum boleh berjalan ?" ucap Lucy sedih membuat Nathan ingin mencubit pipi adiknya yang tak berhenti menggerutu sejak kemarin itu. Ya. Sejak kemarin.
Kemarin sepulangnya mereka dari rumah Anthony, Lucy langsung berpura-pura kesakitan agar Daddy dan semua orang dirumah merasa kasihan padanya alih-alih memarahinya karena kejadian semalam ia tak pulang. Dan siangnya Lucy mulai sedikit agak menyebalkan dengan menyuruh Nathan untuk membelikan 'ini' dan 'itu' yang sebenarnya juga tidak begitu dibutuhkan oleh Lucy. Dan ya.. sebagai kakak Nathan bisa apa selain memenuhi semua permintaan adiknya itu, 'kan ?
"Kau disini sendiri tidak masalah, 'kan ? Kakak mau________"
"Lihat, 'kan ? Kakak juga sudah merasa bosan menemaniku disini. Sudah kubilang disini membosankan. Biarkan aku membawa kakiku ini berjalan keluar. Aku sudah merasa baik-baik saja. Sungguh." ucap Lucy mencoba meyakinkan kakaknya disana tapi,
"Ya.. itu boleh saja jika kau mau kakimu bertambah parah dan kau akan melewatkan pemotretanmu lusa." ucap seseorang yang berada diambang pintu membuat Lucy dan Nathan langsung saja mengalihkan pandangannya kesana.
"Kau ?! Kenapa kau disini ? Jika tujuanmu hanya ingin menggangguku saja lebih baik kau pergi saja sana !" ucap Lucy yang terang saja menunjukkan ketidak sukaannya pada orang itu.
"Jangan seperti itu, Lucy. Selama kau magang di perusahaannya, dia juga adalah bosmu. Masuklah Anthony." ucap Nathan yang tentu saja membuat Lucy disana mengernyit bingung saat mendengar kakaknya begitu akrab dengan pria yang entah mengapa terkadang membuat Lucy kesal itu.
"Sejak kapan kakak akrab dengannya ? Dan kau mau apa kesini ? Kakiku tidak seburuk itu hingga kau perlu menjenguk ku." ucap Lucy yang langsung saja mendapat tatapan tajam dari kakaknya karena sikapnya yang kurang baik itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mate For Guarantee ✔ [Warren Series #3]
RomanceWarning 🔞 (RED CODE) ⚠️Ada adegan sadisnya, yang ga kuat jangan baca :D SEQUEL The Bad Jerk is HERE !!! Ceritanya sudah lengkap ya. Minus ekstra part. Hihi... BISA DIBACA TERPISAH :) "Kau hanya pria gila yang tidak masuk didalam perhitunganku untu...