Pagi harinya...
"Selamat pagi bos mesum. Kau mau kubuatkan teh atau kopi sebelum kita berangkat meeting dengan klien, mungkin." begitulah sapa Lucy pada Anthony saat pria itu baru saja masuk kedalam ruangannya.
"Bagus sekali kau sudah menungguku disini. Tapi ntah kenapa aku merasa kau bersikap baik padaku seperti ini karena suatu alasan. Atau jangan-jangan kau menginginkan sesuatu dariku, ya ? Kenapa melihatku seperti itu ? Astaga ?! Kau menginginkan tubuhku sekarang ? Maaf, hari ini aku sangat sibuk. Lain kali saja." ucap Anthony sengaja menggoda Lucy yang tentu saja membuat wanita cantik itu memutar bola matanya malas karena saat itu, ia sedang tak ingin bercanda. Sungguh.
"Tidak, bukan begitu. Jika saat makan siang nanti aku tidak menemanimu, tidak papa, 'kan ? Aku harus pergi karena ada urusan penting. Boleh, ya." ucap Lucy berusaha membujuk Anthony agar mengijinkannya disana.
Ya, mau bagaimana lagi ?
"Katakan dulu apa urusanmu. Biar aku yang memutuskan itu penting atau tidak." ucap Anthony yang sekarang sudah duduk nyaman dikursi kebesarannya sambil mengecek beberapa berkas yang tertata rapi dimejanya.
"Tidak bisa. Itu urusan pribadi. Dan kurasa antara bos dan sekretaris tidak akan mencampuri urusan pribadi mereka satu sama lain." ucap Lucy yang tentu saja berhasil membungkam Anthony.
"Yaya baiklah. Kau boleh pergi. Lebih baik sekarang kita mulai meetingnya. Aku juga ingin semua pekerjaanku ini cepat selesai. Ayo." ucap Anthony yang dengan susah payah menekan rasa penasarannya dan dengan terpaksa akhirnya mengijinkan Lucy pergi nanti.
Tentu saja mendengar perkataan Anthony barusan membuat Lucy sangat senang disana.
Tapi, sebenarnya ia juga merasa sedikit ragu dengan keputusannya itu. Apa ia benar-benar akan pergi atau tidak ?
'Kau sudah janji pada Daddymu, 'kan ? Jadi kau harus datang kesana entah kau mau atau tidak. Dasar bodoh.'
• • • • •
"Aku sudah reservasi tempat di restoran yang kau suruh tadi untuk meeting dengan klienmu sebentar lagi. Dan ya, karena klienmu itu seorang pemilih makan dan dia juga alergi seafood, jadi aku menyamakan menu makananmu dengannya agar dia tidak tersinggung. Maaf ya, tapi kurasa kali ini kau tidak bisa makan seafood dulu." ucap Lucy panjang lebar yang hanya dijawab anggukkan pelan saja oleh Anthony disana sambil terlihat pria itu memijat kepalanya terlihat lelah.
"Kau sungguh baik-baik saja kutinggal pergi sekarang ? Kelihatannya kau kurang sehat ? Apa kau yakin bisa menghadiri meeting sebentar lagi." ucap Lucy memastikan sambil tanpa sadar tangannya terulur sendiri mengecek kening dan tangan Antjony untuk mengetahui suhu badan pria itu.
"Ya.. aku baik-baik saja. Kau bisa pergi sekarang." ucap Anthony berusha meyakinkan Lucy.
"Baiklah. Aku akan menyuruh seseorang membawakan obat kesini saat aku keluar nanti. Aku sungguh sangat menemanimu tapi percayalah, aku tidak bisa mengesampingkan urusanku ini begitu saja. Baiklah. Sampai jumpa." ucap Lucy yang ya, terlihat buru-buru mengambil tasnya dan keluar dari ruangan Anthony begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mate For Guarantee ✔ [Warren Series #3]
RomanceWarning 🔞 (RED CODE) ⚠️Ada adegan sadisnya, yang ga kuat jangan baca :D SEQUEL The Bad Jerk is HERE !!! Ceritanya sudah lengkap ya. Minus ekstra part. Hihi... BISA DIBACA TERPISAH :) "Kau hanya pria gila yang tidak masuk didalam perhitunganku untu...