06. CABE OH CABE

31.6K 2.5K 159
                                    

H A P P Y   R E A D I N G

"Maaf, ratu tidak bersaing dengan wanita rendahan."

🌻

Dengan posisi duduk melingkar, Rafa, Arkan, Ethan, Rio dan Gusti tengah menatap sengit satu sama lain saat ini.

"KITA INI SAHABATAN UDAH LAMA, JANGAN KAYAK GINI DONG!" teriak Ethan frustasi.

Rio mendecih pelan. "Gak ada hubungannya sapi, lo tetep harus masuk penjara!"

Ethan mencibir kecil. "Anjing ah, gue baru maen bentar masa udah masuk penjara lagi!" protesnya.

"Tapi muka lo emang kaya muka narapidana sih than, jadi cocok lah lo mendekam disana," komen Arkan.

"Sialan!"

"Berisik lo pada, Gus gue beli Afrika!" ujar Rafa setelah memainkan dadunya.

Gusti langsung mengangguk dan memberikan kartu tanda kepemilikan itu kepada Rafa. "Selamat, Afrika telah menjadi milik anda mulai hari ini."

Iya, ini mereka berlima lagi main monopoli di basecamp Ares, cuma emang kayaknya Ethan banyak dosa jadi dia masuk penjara mulu, bayangin baru keluar dari penjara eh udah masuk lagi, biadab emang.

"GUE MAU KELUAR IH!!" keluh Ethan sembari berteriak keras.

"Sebentar anjir, gue jalan dulu abis itu baru lo bisa keluar!" ujar Rio yang kini melempar dadunya.

"Lagian lo kalau mau bebas bayar aja anjir ke bank!" sewot Rafa yang mulai terganggu dengan segala keluhan yang dikeluarkan dari mulut Ethan.

"Gak mau ah, nanti gue miskin."

Arkan jadi mendelik sebal. "Ya udah sih bangsat, ini bukan di dunia nyata, harta lo gak akan abis nyet!" desisnya.

Perdebatan demi perdebatan terus berlanjut diantara kelima pemuda itu, sampai kedua pintu rumah Ares itu terbuka, dan menampilkan sesosok gadis dengan make up tebal dan pakaian yang serba minim.

"Selamat sore Rafaaa!" sapa Natasya yang langsung menghampiri Rafa, dan duduk di samping lelaki itu.

Gusti yang melihat itu langsung bergidik ngeri. "Horror pisan," bisiknya kepada Ethan.

"Biasa, lelaki di dunia ini cuma Rafa."

Rafa menghela nafas kasar. "Ngapain lo kesini?"

"Aku? Ya mau ajak kamu shopping lah, ini kan hari sabtu!"

Rafa langsung mengeluarkan dompet hitamnya, mengambil beberapa lembar uang berwarna merah lalu menyerahkannya kepada Natasya. "Ambil, lo belanja sendiri aja! Dan satu lagi, ini terakhir kalinya lo boleh datang kesini, mulai besok gue mau lo pergi dari hidup gue!"

"WHATT?!" pekik Natasya.

"Gue rasa lo gak tuli, barang lo ada di atas ambil sendiri. Dan satu lagi, berhenti bilang ke semua orang kalau gue cowok lo!" ujar Rafa.

Natasya tersenyum sinis mendengar itu semua. "Gini perilaku lo sama orang yang pernah nyelamatin nyawa adik lo sendiri?"

"Gue udah terlalu banyak ngasih semua apa yang lo mau, sampai kayaknya lo lupa diri."

"Rafa, lo nggak bisa pergi dari gue gitu aja!" kata Natasya sedikit membentak.

"Kenapa? Gue selama ini bersikap baik karena gue tau diri. Lo ngasih satu ginjal lo buat nyelamatin adik gue, tapi gue rasa semuanya udah cukup."

BAD RAFA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang