H A P P Y R E A D I N G
“Bukan dilihat dari jumlah pasukannya, namun kualitaslah yang menentukan suatu kemenangan dalam peperangan.” - Tio Laksamana, pendiri sekaligus ketua Ares generasi ke-1
🌻
Rafa kembali ke basecamp. Baru saja ia mendaratkan kakinya di pintu utama, suara ricuh para seniornya bersama Gibran langsung terdengar seakan menyambut kedatangannya kembali.
"Rafa abis nangis, Rafa jelek banget!!" kata Willy mengejek. Kini ia malah menjulurkan lidahnya untuk Rafa yang sedang menatapnya jengkel.
Bastian menyemburkan tawanya. "Bisa nangis juga lo?"
Rafa mendelik. "Gue juga manusia,"
Tio menggeleng kecil melihat wajah Rafa yang sudah memerah karena malu. "Siapa sih, cewek yang bisa bikin lo sampe bucin segininya??" tanyanya ingin tahu.
"Beuh, mantap bang pokoknya!" Gibran langsung menyahut, kini lelaki itu malah mengacungkan kedua jempol tangannya kepada Tio. "Istri lo mah lewat, kak Alya sekali toleh langsung bikin ambyar!" ujarnya dengan semangat menggebu-gebu.
Rafa menatap Gibran tajam. Seolah memberi peringatan lewat matanya yang mengisyaratkan 'dia punya gue' Gibran yang ditatap seperti itu malah jadi memajukan dadanya sombong kepada Rafa.
"Enggak gentar gue, gak gentar!!"
"Gue liat dong fotonya," pinta Mike kepada Rafa tanpa dosa. Kini ia malah dengan santai menatap Rafa dan menjulurkan lengannya seolah sedang meminta sesuatu.
"Mau lo apain, bang?" tanya Rifki kepo.
Sergio ikut menolehkan kepalanya kepada Mike, menunggu apa yang ingin seniornya katakan.
Mike tersenyum miring. Senyum tampan ciri khas seorang playboy sejati. Ia mengangkat bahunya acuh sembari menatap Rafa jahil. "Mau gue lamar," kata Mike membuat Rafa langsung melotot kesal.
Suara sorakan yang didominasi oleh Willy, Rifki, dan Bastian langsung terdengar sangat jelas di dalam ruangan mewah bernuansa hitam dan putih ini.
"ANJRIT, BUKAN MAENNN!" kata Gibran heboh.
"Lo mau ngikutin Dinda Hauw sama Rey Mbayang?? Yang lagi trending itu?? Yang sekali temu langsung lamar??!" sahut Willy tidak kalah rusuh.
Sergio menepuk bahu Rafa pelan. "Sabar aja ya Raf, berarti lo yang jadi Rizki billarnya!"
Rafa mengumpat sebal. Seakan keributan ini tidak boleh terhenti, Gibran kembali memperkeruh suasana dengan menunjukan foto Alya kepada para seniornya itu.
"Nih liat yang ini nih, kakak kelas gue!" seru Gibran menunjuk foto Alya yang ia ambil dari instagram pribadi milik kakak kelasnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD RAFA [COMPLETED]
Fiksi RemajaARES [1] : RAFA ARSENIO Ini tentang Rafa Arsenio, lelaki tampan pemilik mata segelap obdisian juga tatapan tajam seperti seekor singa jantan yang siap untuk menerkam lawannya. Ini tentang Rafa, sang ketua geng Ares yang banyak digilai oleh para kaum...