H A P P Y R E A D I N G
“Berhati-hatilah dalam berkata, karena sebuah kata maaf tidak selalu menyembuhkan luka.”
🌻
Hujan deras tengah mengguyur kota Jakarta di malam hari. Setelah mengingat kejadian tadi siang, Alya sudah bertekad pada dirinya sendiri untuk berjuang sedikit lagi. Ia harus bertahan, setidaknya sampai akhir.Dan di sinilah gadis itu berdiri, di depan rumah Rafa. Sang ketua Ares yang masih berstatus sebagai kekasihnya.
Tidak peduli dengan rintik hujan yang menerpa kulitnya secara kasar, dan tubuhnya yang sudah menggigil karena kedinginan, Alya tetap berdiri di depan rumah megah itu, sedikit menunduk dan memeluk lengannya sendiri untuk sekedar menghangatkan tubuhnya. Dalam genggamannya, ada sebuah kalung gembok yang berhasil ia sembunyikan selama ini.
Alya tidak boleh menangis. Ia harus tetap di sini, menahan seluruh rasa sakitnya dan memberitahu Rafa semuanya. Semua yang terjadi hari ini, juga semua rahasia yang ia simpan sendirian selama ini.
Tuhan, tolong beri Alya kekuatan untuk bertahan, ia tidak boleh tumbang. Hari ini saja, batinnya bersuara.
Siang tadi, di perjalan pulang menuju rumah.
Gavin mengantar Alya menggunakan ninja putihnya, selama perjalanan itu Gavin terus bercerita kepada Alya tentang segala hal menyenangkan yang sudah ia bagi dan lewati bersama Ares.
"Gue inget banget kak waktu pertama kali gue ngucap sumpah keanggotaan di depan semua senior Ares. Deg degan anjir, ditatap tajem bener!"
Alya tertawa kecil dari jok belakang. "Muka lo ada aura negative-nya kali Vin," gurau Alya.
Gavin mencibir. "Jangan salah kak, Zayn Malik mah lewat! Gue mah lebih," ucapnya menyombongkan diri.
"Tapi ya, kak. Gue merasa beruntung aja jadi anggota Ares, terlebih gue masuk tim alpha," —tim Alpha adalah pasukan yang beroperasi saat terjadi peperangan dan suatu keadaan genting. Tim alpha berisi 7 anggota, Rafa, Rio, Arkan, Ethan, Gusti, Gibran dan dirinya sendiri.
"Tapi gue kayak gak pernah lihat Gibran deh Vin,"
Gavin mengangguk. "Dia kan anak setan, sedikit ada sedikit ilang!" balas berseru Gavin enteng. "Bercanda kak, Gibran tuh hidden membernya Ares." koreksinya.
Alya mengernyit. "Hidden member?" beo Alya.
"Hm. Jadi keberadaan sama identitas dia emang disembunyiin. Kayak semacam amggota rahasia, jadi kerjaan Gibran itu gak ketahuan dan gak boleh sampai ketahuan."
"Karena Gibran adalah penerus bang Rafa untuk jadi ketua Ares yang selanjutnya, identitas dia harus ditutup. Intinya setiap orang yang akan naik takhta sebagai ketua Ares, dia bakal jadi hidden member."
"Seketat itu yah?"
Gavin mengangguk dua kali. "Karena gak gampang jadi ketua Ares kak, tanggung jawabnya gede. Nyarinya juga susah, gak sembarangan. Apalagi kalau kita udah jadi hidden member, beuh berat kak, kita harus siaga terus kalau ada perang, walau gak terjun secara langsung, dia yang harus bisa jaga semua anggota biar gak ada korban. Tapi sebenernya dua-duanya sama aja sih kak menurut gue, sama-sama beresiko." Jelas Gavin panjang lebar.
Alya mengangguk mengerti. Ternyata Rafa menanggung beban yang cukup berat sebagai ketua Ares.
"Ada satu lagi kak yang ketinggalan," seru Gavin memecah lamunan Alya.
![](https://img.wattpad.com/cover/180663704-288-k497706.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD RAFA [COMPLETED]
Teen FictionARES [1] : RAFA ARSENIO Ini tentang Rafa Arsenio, lelaki tampan pemilik mata segelap obdisian juga tatapan tajam seperti seekor singa jantan yang siap untuk menerkam lawannya. Ini tentang Rafa, sang ketua geng Ares yang banyak digilai oleh para kaum...