07. ALYA SI ANAK EMAS

30.7K 2.5K 211
                                    

H A P P Y   R E A D I N G

“Jangan terlalu kagum sama seseorang. Nanti kalau kamu mendapati dia dengan sikap yang tidak kamu sukai, kamu akan kecewa sekali.” – Boy Candra.

🌻

Kelima inti Ares itu sedang bercengkrama ria satu sama lain, saling menebar tawa dan menghabiskan waktu istirahat mereka di kantin. Semuanya berjalan tenang dan aman pada awalnya, sebelum seorang adik kelas tiba-tiba menjatuhkan segelas jus kepada baju seragam Rio.

Rio yang semula tertawa keras karena jokes yang dibuat oleh Ethan dan Gusti jadi terdiam. Rio melirik seragam putih abunya yang terkena jus orange itu, lalu ia menggeram ditempat, dan menoleh kepada seorang gadis yang kini malah tersenyum miring.

"Ups jatoh deh jus nya, sorry ya gue kesandung tadi!" ujar adik kelas itu dengan nada mengejek.

Satu kantin langsung diam dan menonton pertunjukan yang sedang terjadi, pasalnya Rio Antariksa sang harimau sekolah itu tidak terlalu suka kotor. Terlebih adik kelasnya ini tidak meminta maaf dan malah tersenyum tanpa dosa.

"Bersihin sekarang." Pinta Rio tajam.

"Siapa lo berani nyuruh gue?" tanya adik kelas itu santai.

Rio yang sudah tersulut emosi jadi berdiri dan menggebrak mejanya kencang. "Lo jadi cewek jangan nantang!"

"Lo juga jadi cowok jangan songong!"

Rio menatap gadis di depannya dengan penuh kemarahan, tanpa aba-aba Rio langsung menendang salah satu kaki meja kantin, membuat keributan tercipta karena piring dan mangkuk yang semula ada di meja itu terjatuh. Meja besi itu telah patah, oleh seorang Rio Antariksa.

"ASTAGA RI—"

Teiakan Ethan langsung di potong oleh Gusti. "Bukan astaga Ethan, Astaghfirullah!" kata Gusti yang masih sempat mengoreksi ucapan Ethan.

"IYA ASTAGHFIRULLAH RIO, UDAH YO DIA CEWEK!" teriak Ethan sudah heboh sendiri.

"Iya yo, heup yuk ah beli seragam baru, gue anter!" ajak Gusti.

Berbeda dengan Arkan yang masih sibuk dengan batagor kesukaannya, jadi melirik ke arah Rafa yang masih fokus bermain game di ponselnya. "Raf kita gak akan bantu?"

"Biarin aja dulu, nanti kalau udah kelewat batas baru kita cegah."

Arkan hanya mengangguk patuh dan mengerti, lalu lelaki itu asyik kembali dengan kegiatannya, yaitu memakan batagor favoritnya dan menonton pertunjukan yang ada di depannya ini.

Rio sendiri sudah menarik kerah seragam adik kelas itu, sembari menatapnya tajam tetapi menusuk. "Gue kasih kesempatan terakhir lo, buat minta maaf sama gue!"

Bukannya takut, adik kelas itu malah membalas menatap tajam Rio dan mengangkat dagunya tinggi. "Nggak!"

Rio langsung mendengus keras dan menatap name tag adik kelasnya itu. "Sheryl Ananta, lo aman karena sekarang kita lagi di lingkungan sekolah. Dan satu lagi, lo gak akan pernah bisa pergi dari gue semudah itu!" ancam Rio yang kini melepas cengkraman tangannya di kerah seragam gadis itu.

BAD RAFA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang