24. MULAI MEMBAIK

21.2K 1.9K 135
                                    

H A P P Y   R E A D I N G

"Karena peran seorang sahabat, aku bisa melewati pahitnya kejahatan dunia."

🌻

Sudah bukan menjadi rahasia umum lagi, jika seorang Gusti Mahendra adalah manusia paling caur di muka bumi. Seperti saat ini, lelaki tampan itu tahu jika Rafa sedang di bawah pengaruh alkohol, tetapi dengan bodohnya lelaki ini tetap saja mengajak Rafa berbicara random.

"Raf, gue ganteng gak?" tanya Gusti di balik helm full facenya.

"..............."

Gusti berdecak pelan. "Bilang cepet kalau gue ganteng!" paksa Gusti.

Ini kalau Rafa sadar, bisa-bisa Gusti di gorok abis-abisan sama ketua Ares yang satu itu. Mengingat sifat sensi Rafa hampir mengimbangi Rio.

"Kalau lo gak ngomong gue ganteng, gue turunin lo di sini!" ancam Gusti.

APAANSIH KELAKUAN INI ORANG.

"Hm, lo gan...teng," parau Rafa.

Gusti langsung tertawa sangat lebar. Tau matahari yang suka muncul di serial Teletubbies? Nah senyumnya lebih cerah dari itu.

"Fuck!"

Gusti jadi mengerem mendadak. "Lo kalau lagi kesel, biasa aja dong! Ngumpatin gue mulu!" sewotnya.

GUSTI NU AGUNG.

"Sekali lagi lo berkata kasar, gue turunin Raf! Seriusan gak boong!" ancamnya, yang kini langsung menarik gasnya kembali.

Di sepanjang perjalanan Gusti terus mengoceh tiada henti, dari mulai memaksa Rafa untuk memuji dirinya, gibah tentang Alya, atau sekedar bertanya yang lahir duluan itu ayam atau telur. Benar-benar ajaib orang yang satu ini, belum aja Rafa jedotin jidatnya ke tembok.

"Lama banget anying!" kata Arkan sewot, ketika Gusti baru sampai di depan gerbang mewah milik keluarga Rio.

"Yeu, dikira gampang bawa orang mabok pake ninja!" ketusnya sembari membuka helm full face dengan banyak stiker yang tertempel di sekitarnya.

Rio tidak banyak bicara. Lelaki itu berjalan masuk ke dalam rumahnya sembari membawa beberapa botol whisky di tangannya.

"Pesta inimah lur!" semangat Arkan sembari membopong tubuh atletis Rafa yang dibantu oleh Gusti dan Ethan.

"Kalian jangan ikutan wasted juga," peringat Rio.

Ethan merenggut. "Gue mau ah, lagi capek banget gue sama Dinda," kata Ethan jadi curhat.

"Gue gak tanggung jawab kalau besok lo mati di tangan dia sih, Than," ujar Gusti, tahu betul mengenai hubungan Ethan dan Dinda. Ya gimana gak ngerti, yang ribut mereka yang ricuh sekampung.

Sesampainya di kamar Rio. Kelima lelaki itu duduk melingkar dengan lima botol whisky di hadapan mereka. Rafa, Ethan, dan Arkan langsung meneguk gelas mereka masing-masing. Rio sendiri tidak ikut minum kali ini, lelaki itu sengaja menyediakan alkohol agar Rafa bisa jujur, dan lebih mudah untuk di introgasi.

BAD RAFA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang