H A P P Y R E A D I N G
"Sejak kenal kamu, bawaannya pengen belajar terus. Belajar jadi yang terbaik." - Rafa Arsenio
🌻
Bagai effect slow motion, para murid yang semula berlalu lalang di sekitar koridor utama dekat tempat parkir itu jadi mengedarkan pandangan mereka kepada lima pengendara motor ninja dengan warna yang berbeda itu. Banyak tatapan terkejut ketika melihat Rafa membonceng seorang gadis di belakangnya.
Aura hanya merutuk kecil ketika saat ini dirinya sedang menjadi pusat perhatian. "Besok gue mau bawa mobil sendiri, bodoamat!"
Rafa yang mendengar itu jadi terkekeh pelan, tangannya terjulur untuk membukakan helm yang Aura pakai, dan sontak membuat seluruh murid yang melihatnya terkejut dan memekik gemas.
"Ish pasti mereka nganggepnya gue cewek lo, ogah banget gue!"
"Udah lo gak usah banyak omong, ayok masuk!" ajak Rafa yang sudah berjalan terlebih dahulu, dan merangkul Aura santai.
Aura menepis pelan lengan Rafa. "Pokoknya kalau nanti gue di bully, gue salahin lo gak mau tau!"
"Nggak akan yang berani sentuh lo selagi ada gue."
Kini keenam murid itu berjalan beriringan di koridor utama Highschool, posisi Aura ada di tengah-tengah di himpit oleh Rafa dan Rio. Dengan lengan yang Aura simpan di depan dada, dagu yang diangkat ke atas, juga ekspresi wajah yang ia pasang seketus mungkin, membuat orang lain berpikir bahwa Aura adalah cewek sombong.
"Kenapa pada nunduk liatin gue sih?" tanya Aura bingung.
Gusti menoleh, berusaha menilai penampilan Aura. "Fix kayaknya lo bakal jadi the next ratu judes setelah Salma!" komentar Gusti.
"Berasa jadi tuan putri ya Ra, jalan dihimpit sama lima pangeran kayak gini!" balas Arkan sembari memuji dirinya secara tersirat.
Aura memutar bola matanya malas. "lagian kalian ini siapa sih? Mereka kayak kaget banget liat gue jalan bareng kalian?"
"Mereka kaget liat bidadari Highschool nambah satu lagi!" jawab Ethan.
Mendengar itu Rio langsung mendengus. "Lo kelamaan tinggal di luar negeri, turunin dagu sama tangan lo," titah Rio.
Aura mendelik. "Idih, ini kan emang gaya gue! Intinya besok gue gak mau lagi berangkat bareng kalian!"
Rafa mengangguk. "Mulai besok lo emang harus pake mobil, debu."
"Busetttt, kulitnya Aura gak boleh terkontaminasi polusi ya?" tanya Gusti jadi nyinyir.
Rafa mendelik kecil. "Udah sana ke kelas lo sendiri, jangan jajan yang macem-macem, inget kondisi ginjal lo belum membaik sepenuhnya!"
"Jangan maen basket dulu ya dek," kata Arkan.
"Istirahat nanti kita jemput, lo gak boleh pergi kemana-mana kalau gak ada kita!" seru Ethan menambahi.
"Jangan terlalu bar-bar, lo masih murid baru disini." Peringat Rio.
"Bismillah dulu sebelum belajar, kalau ada cowok yang deketin, sleding aja!" peringat Gusti.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD RAFA [COMPLETED]
Roman pour AdolescentsARES [1] : RAFA ARSENIO Ini tentang Rafa Arsenio, lelaki tampan pemilik mata segelap obdisian juga tatapan tajam seperti seekor singa jantan yang siap untuk menerkam lawannya. Ini tentang Rafa, sang ketua geng Ares yang banyak digilai oleh para kaum...