31. TEMAN YANG BERHARGA

20.3K 1.8K 197
                                    

H A P P Y   R E A D I N G

"A best friend is like a four leaf clover, hard to find, lucky to have."

🌻

"GILAAAA!"

Satu kata itu yang melambangkan perasaan ke delapan remaja itu kini. Hamparan pasir putih, bersama dengan gulungan ombak juga lembutnya angin yang menerpa kulit mereka. Seakan menyambut kedatangan delapan remaja itu di pantai Tanjung Benoa Bali hari ini.

"WAH, INI NAMANYA SURGA!" kata Ethan berdecak kagum kala melihat pemandangan yang tersaji di hadapannya.

Harusnya, sekarang ini mereka sedang berkunjung ke Nusa Dua Plane bersama murid Highschool lainnya. Bermula dari Rafa yang hanya mengajak Alya untuk pergi berdua ke sini, tetapi rencana lelaki itu gagal karena Alya bercerita kepada Dinda bahwa Rafa mengajaknya, Dinda pun memberi tahu Ethan. Sampai disini sudah bisa ditebak? Ethan langsung menyebarkan berita tersebut kepada teman-temannya.

Dan jadilah ke delapan remaja itu berkumpul, bermodal nekat karena harus pergi pagi-pagi sekali agar tidak ketahuan, juga dengan keberanian para lelaki yang berhasil mencuri kunci mobil yang Pak Indra sewa lagi, akhirnya mereka sampai di sini.

Rio, Ethan dan Gusti sudah berlarian seakan mereka adalah burung yang baru bebas dari sangkarnya. Dinda dan Salma yang langsung mencari spot foto terbaik untuk mereka post ke instagram, dan tentu saja ada pertikaian kecil karena Arkan selalu menganggu kedua gadis itu.

Tersisa Rafa dan Alya yang berjalan beriringan dengan santai. Kini, Rafa hanya memakai boxer hitamnya, kaus putih polos, topi hitam, lengkap beserta  kacamata yang bertengger di hidung mancung lelaki itu.

Sedangkan Alya, hanya menggunakan celana hot pans berwarna hitam, dan kaus putih yang kini di kenakannya. Pakaian mereka selalu serasi, padahal tidak ada yang merencanakan untuk memakai baju senada.

"Ini yang namanya penyembuhan."

Alya menoleh. "Hm. Suasanya masih asri banget, di sini juga belum terlalu ramai. Lo pinter cari tempat bagus,"

"Ck, tadinya tuh gue mau ngajak lo doang kesini!" Rafa merutuk kesal.

Alya tertawa kecil. "Gak papa lagi, lebih seru barengan tau, lebih rame," kata Alya lalu menunjuk Arkan, Ethan, Gusti dan Rio yang kini tengah berlari mengejar salah satu burung yang terbang di hadapan mereka. "Temen-temen lo bahagia banget kayaknya."

Rafa berdecak. "Ya elah Al, mereka mah semua diketawain, semua dibikin bercanda, gak heran kalau jadinya kaya begitu."

"Hahahaha, lucu deh mereka."

"Kalau gue?"

"Hah?"

Rafa tersemyum lebar. "Gue lucu gak??" tanyanya jahil.

"Lucu."

Rafa refleks membuka matanya lebar. Seriussss?" pekiknya kegirangan.

"Tapi boong! Wle!" balas Alya sembari menjulurkan lidahnya jahil kepada Rafa, lalu gadis itu berlari terlebih dahulu meninggalkan Rafa.

"Jangan lari lo!!!!"

Alya terus berlari, sesekali gadis itu menoleh ke belakang untuk melihat Rafa yang tengah mengejarnya.

"Dapet," Rafa memeluk Alya dari belakang. "Ketua Ares ditatantangin," katanya sombong.

Alya tertawa, kini gadis itu sedang berusaha melepaskan lengan kokoh Rafa dari pingganggnya. "Lepasin ah, malu nanti ada yang liat," pinta Alya.

BAD RAFA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang