Bab 19 •Murka

1.2K 63 1
                                    

❣❣❣


[Happy Reading!]

❣❣❣

"Lo harus cerita semuanya Na!" suruh Cici heboh pada Kana yang sedang meminum es teh nya di Kantin. Sedangkan Gea hanya memutar bola matanya ketika Cici sangat heboh dengan berita 'Kana berpacaran dengan Didi' .  Ya, berita itu memang sudah menyebar di seantero sekolah. Bahkan ada yang kurang kerjaan sampai-sampai Mading penuh dengan foto Didi sedang memeluk Kana kemarin malam. Entah dari mana mereka mendapatkan foto tersebut. Tetapi kelihatan sangat jelas kalau itu adalah foto Didi sedang memeluk Kana. Selain foto, disana ada tulisan 'Seorang gadis dekil berpacaran dengan most wanted SMA Triyasa.' yang dimaksud gadis dekil adalah Kana, dan most wanted adalah Didi.

"Kok lo bisa pacaran sama Didi sih Na? Wahhh jangan-jangan si Didi cuma jadiin lo mainan? Lo harus hati-hati Na!" seru Cici heboh, padahal dia belum diceritakan apapun oleh Kana. Memang Cici mulutnya seperti asbak bocor.

"Husshhh!! Mulut lo ya Ci, kalau ngomong gak saring dulu," protes Gea pada Cici yang sekarang sedang menunjukan deretan gigi putihnya.

"Jadi gini," Suara Kana membuat keributan antara Cici dan Gea terhenti, "kemarin malam, Didi ngajak aku jalan. Aku gak tau kalau niat Didi mau nembak aku. Ya aku iyain aja."

Mata Cici sontak membulat ketika mendengar penjelasan Kana. Bukan hanya mata Cici, tapi seluruh mata pengunjung Kantin pun membulat. Bahkan mata Mpo Siti---ibu kantin--- pun ikut membulat. Mpo Siti tidak percaya kalau gebetannya sudah memiliki pacar.

"Terus?" tanya Cici makin penasaran.

"Terus gimana?" tanya Kana tak mengerti.

"Terus Didi nembak lo nya gimana? Ceritain dong!"

Kana menghela nafas pelan, "Dia ngajak aku makan di Restoran hotel mewah. Awalnya aku gak percaya, karna kebanyakan orang-orang yang makan disana adalah kalangan orang dari kelas atas. Dan pada saat itu, aku pakai baju yang sama sekali gak ada mewah-mewahnya. Aku bilang ke Didi kalau aku gak bisa masuk ke dalam sana, dan aku pasti diusir. Tapi Didi bilang gak akan ada yang ngusir aku, selama aku bareng dia," jelas Kana.

"GILAAA GUE GAK PERCAYA," seru Cici lagi-lagi heboh sendiri. Sedangkan Gea yang sudah diceritakan duluan oleh Kana, terlihat biasa saja.

Sebenarnya itu bukan cerita dimana Didi nembak aku, batin Kana.

❣❣❣

Dilain tempat, seorang cowok sedang memainkan ponselnya di rooftop sekolah. Dia ditemani oleh kedua sahabatnya. Yaitu, Deni dan Fero. Sudah 10 menit disana, hanya keheningan yang mengisi suasana diantara mereka. Didi sudah menceritakan tentang ia menembak Kana kemarin malam pada sahabatnya. Setelah menceritakan, keheningan kembali mengisi suasana.

"Gue masa suka sama si Cici," kata Fero memulai pembicaraan. Membuat kedua mata sahabatnya memandangnya dengan raut wajah heran. Fero yang notabenya Playboy SMA Triyasa, tak pernah ngomong seperti itu. Biasanya, ia akan langsung menembak orang yang disukainya.

"Sejak kapan lo deket sama dia?" tanya Deni tak percaya dengan omongan Fero barusan.

"Tiga hari yang lalu," jawab Fero dengan cengiran di wajahnya.

La-Luna (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang