Bab 52•Penyakit Zhelva

764 34 5
                                    

"Lo sama Didi, lagi ada masalah ya?" tanya Dodo memulai percakapan diantara kebisingan jalan raya yang sekarang mulai ramai.

Waktu sudah menunjukan pukul delapan pagi. Walaupun hari ini adalah hari libur, jalan raya akan tetap ramai. Kebanyakan orang, pergi berlibur untuk menikmati hari libur.

Sekarang, Dodo sedang mengajak Kana untuk berkeliling Bandung walau hanya sebagian Bandung.

Yang penting Bandung. Gitu.

Ban sepedanya berjalan dengan lancar. Jalanan disini cukup bagus. Tidak ada yang rusak walaupun dulu sebenarnya ada gara-gara mobil yang melintas cukup berat.

Bau tanah tercium di indra penciuman mereka. Pepohonan hijau sepertinya sedang berfotosintesis, Embun nya sudah mulai kelihatan. Taman bunga dipinggir jalan raya membuat suasana jalan raya ini menjadi lebih indah dipandang.

Taman bunga yang dimaksud adalah orang yang menjual bunga, bukan orang yang sengaja menanam bunga di pinggir jalan.

"Gak ada masalah," kata Kana berbohong. Dodo terkekeh pelan.

"Lo gausah bohong, berita nya udah nyebar luas di seantero sekolah." Kana mendangak, menatap Dodo dari bawah.

"Seviral itu ya?" Dodo mengangguk,"iya."

"Lagian, siapa suruh dia pacaran sama Crista. Bang Bimo marah, gak setuju aku digituin sama Didi." Kana menghelas nafasnya pelan.

"Bang Bimo?" Alis Dodo hampir menyatu. Wajahnya sekarang menunjukan orang kebingungan.

"Dia abang tiri aku. Semua orang emang gak tau, aku aja baru tau." Dodo mengangguk, mengerti dengan ucapan Kana.

"Bukan abang lo doang yang marah lo digituin sama Didi. Gue juga marah," kata Dodo. Kana menatap bingung ke arah Dodo.

"Kenapa kamu marah?" tanya Kana.

"Kalau gue sayang lo, lo marah gak?" tanya Dodo.

"Enggak," jawab Kana.

"Nah itu, gue marah karena gue sayang sama lo." Kana masih terdiam. Tak ada satu kata pun yang terucap dari mulutnya. Masih memahami ucapan Dodo barusan.

"Lo bingung ya kenapa gue bilang gitu sama lo?" tanya Dodo pada Kana.

Kana menggeleng,"enggak, kita kan temen. Sesama temen harus saling menyayangi." Dodo terkekeh. Padahal hati nya tidak.

"Padahal gue pengen lebih dari itu," batin Dodo.

"Menurut lo, diantara bunga matahari, bunga mawar, bunga tulip, yang mana yang paling indah?" tanya Dodo pada Kana.

"Hmmm, bunga matahari," jawab Kana.

Dodo menggeleng, tidak setuju dengan ucapan Kana,"menurut gue tidak."

"Kenapa?" tanya Kana.

"Karena menurut gue, gak ada yang lebih indah kecuali lo."

Kana tertawa, merasa lucu dengan ucapan Dodo, padahal tidak ada yang lucu.

Dodo mengacak-acak rambut Kana saat gadis itu sedang tertawa.

☕☕☕

"Hati-hati yaa." Dodo tersenyum, lalu mengangguk.

Sekarang, dia sedang berada di depan rumah Kana. Rumah Kana dengan Bimo maksudnya. Gadis di hadapannya saat ini sedang tersenyum sambil berkali-kali mengucapkan; hati-hati.

La-Luna (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang