Part 18 •Jadian?

1.4K 79 26
                                    

[Happy reading!❣]

❣❣❣

"Setelah makan, gue bakal bawa lo ke suatu tempat."

Ketika mereka sudah selesai makan, Didi langsung menarik tangan Kana untuk turun dari hotel tersebut. Dia membuka pintu mobilnya, lalu menyuruh Kana untuk duduk. Setelah Kana duduk, ia memutari mobil lalu membuka dan duduk di kursi sopir.

Kana masih tidak mengerti, "Kita mau kemana?" tanya Kana sambil menatap Didi dari samping dengan alis berkerut.

"Nanti lo bakal tau," jawab Didi masih fokus dengan mengemudi.

Jalan raya masih ramai, walaupun sudah malam. Justru, suasana kota Bandung semakin indah ketika sudah malam. Lampu dari gedung bertingkat menyala, ada yang warna-warni, membuat suasana nya semakin membagus. Lampu jalan pun menyala, berjejeran di trotoar jalan. Ah, indah sekali jika melihatnya.

Tiba-tiba Didi menghentikan mobilnya disebuah toko bunga. Lalu ia menatap Kana dengan senyuman, "Gue turun dulu, Lo tunggu sini," kata Didi, lalu mendapat anggukan dari Kana.

Sebelum keluar dari dalam mobil, Kana berbicara, "Jangan lama-lama, aku takut."

"Ga usah takut, gue ada di dalam sana! Lagian ini ramai, ga sepi." kata Didi meyakinkan sambil mengacak rambut Kana pelan, Kana pun mengangguk.

Didi keluar dari dalam mobil, sedangkan Kana menunggu di mobil. Ia melihat suasana jalan raya saat ini, dengan kondisi jendela mobil setengah terbuka. Banyak kendaraan berlalu lalang, tak hanya kendaraan, orang-orang yang berjalan kaki pun banyak berlalu lalang.

Setelah menunggu hampir 20 menit, Kana sudah merasa bosan. Ia menggerutu di dalam hati. "Didi kok lama ya?" Pikirnya begitu.

Niatnya yang ingin menyusul Didi di dalam toko bunga, tiba-tiba ia urungkan ketika seorang pria bertopi hitam muncul di jendela nya tiba-tiba. Kana yang tersentak kaget pun memundurkan kepalanya.

Lalu ia bertanya, "Ada apa mas?"

Pria itu memberi senyum sekilas, "Saya ingin memberi ini kepada mbak," jawab pria itu lalu menyerahkan sebuket bunga berwarna pink beserta coklat yang ada di buketnya kepada Kana.

Pria itu memberi senyum sekilas, "Saya ingin memberi ini kepada mbak," jawab pria itu lalu menyerahkan sebuket bunga berwarna pink beserta coklat yang ada di buketnya kepada Kana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kana menganga, ia tak mengerti maksud pria itu memberinya bunga.

"Ini bunga dititipkan dari seseorang untuk mbak, saya hanya menjalankan amanah untuk memberi bunga ini untuk mbak," kata pria itu sepertinya mengerti pikiran yang ada di dalam otak Kana. Kana pun tersenyum lalu mengambil bunga itu.

La-Luna (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang