Bab 53

595 36 0
                                    

Seorang gadis berjalan dari ujung kooridor dengan rambut yang dikuncir kuda. Senyumannya mengembang, menyapa setiap orang yang dikenalinya.

Langkahnya terus berjalan menuju tempat yang sudah 10 menit dia tuju. Kelas Bimo.

Mengambil bekal makanannya yang tertinggal di dalam tas Bimo. Menjengkelkan. Sudah ia paksa Bimo untuk ke kelasnya memberi bekal makanannya. Cowok itu menolak, capek katanya. Padahal, nafas dalam 24 jam aja cowok itu tidak cape.

Matanya memicing, mencari keberadaan Bimo.

"Lo nyari Bimo ya?" tanya seorang  cowok dengan kacamata yang bertengger di hidung nya.

Kana menoleh, lalu mengangguk.

"Noh, lagi main UNO." cowok itu menunjuk Bimo yang sedang bermain UNO di kursi kelas paling pojok.

"Makasih." Cowok itu mengangguk. Kana memasuki kelas Bimo, lalu menjewer telinga Bimo dengan keras.

Bimo yang dijewer pun mengaduh kesakitan. Mulut nya terus menyebut kata; aduh.

"Lepasiiiin, gue lagi main UNO."

Kana tidak melepasnya, justru menambahkan nya menjadi lebih keras.

"Bekal aku mana?!"

"Nih nih, bekal lo. Lepasin dulu."

Kana melepaskan tangannya dari telinga Bimo. Gadis itu berkacak pinggang menunggu Bimo yang sejarang sedang mencari bekal makannya di dalam tasnya.

"Nih," ucap Bimo sembari menyodorkan bekal makan Kana. Kana mengambilnya, lalu menatap Bimo sinis.

"Tambahin uang aku, buat beli air," pinta Kana.

"Lo kira gue bapak lo? Minta duit seenak jidat."

"Capek tau, kelas kamu sama kelas aku jauh. Malah ini masih pagi, jadi bau juga badan aku," keluh Kana sambil memajukan bibirnya beberapa sentimeter.

"Bukan nya udah bau, ya?" celetuk seorang gadis yang baru saja memasuki kelas.

Dia Crista. Dengan seragam yang keketatan. Rambut ombre model baru nya yang digerai. Kuku yang diwarnai. Gigi dibehel.
Makin hari, penampilannya semakin buruk.
Muka bidadari, penampilan seperti iblis.

"Lo gak punya baju apa gimana sih?" tanya Bimo pada Crista.

"Diem lo! Mulut lo gak gue bayar buat komentarin gue." Crista menunjuk wajah Bimo. Bimo berdecih keras. Lalu menatap sinis ke arah Crista.

"Gue nyariin lo, ikut gue sekarang!' Crista dengan tiba-tiba menarik tangan Kana dengan paksa. Kana berusaha melepaskan tarikan tangan Crista pada tangan nya. Tetapi nihil, dia tidak bisa karena tenaga Crista lebih besar.

Bimo bangun dari duduknya, melupakan permainan nya yang sudah ia mainkan kurang lebih 20 menit.

"Lo gak bisa tarik orang seenaknya," kata Bimo tegas pada Crista.

"Lo kenapa sih? Ga suka banget kalo gue siksa nih cewek."

"Yaiyalah. Lo juga cewek, seharusnya lo lebih paham kalau posisi lo ada di Kana, bodoh."

"Dan sayangnya, gue bodoamat." Crista menunjukan smirk nya lalu lanjut menarik Kana dengan paksa.

Kana meronta-ronta. Mengumpat kesal pada Crista. Tetapi gadis iblis yang menariknya sepertinya sudah tuli.

"CRISTA, IKUT BAPAK SEKARANG!"

☕☕☕

"Kenapa kamu tarik-tarik Kana?"

La-Luna (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang