Bab 5 •Olimpiade.

2.2K 119 38
                                    

Bugh

Satu pukulan mengenai rahang Didi membuat sang empu badan tersungkur ke tanah dan sudut bibirnya berdarah.

"CUPU LO! GITU AJA UDAH AMBRUK!" Kata seorang cowok yang memakai baju seragam putih abu.

Dia Alex. Cowok yang mempunyai wajah tampan tapi mempunyai perilaku buruk. Pekerjaan nya hanya
makan, tidur, minum, nafas, keluar malam pastinya ke club, balapan liar, dan tawuran.

Cowok itu berasal dari SMA CITRA Bandung yang terletak tak jauh dari SMA TRIYASA.

"Sialan," gumam Didi lalu bangkit dari ambrukannya. Tanpa waktu panjang,Didi segera memukuli Alex abis abisan sampai sampai cowok itu sudah tersungkur beberapa kali ke tanah dan sudut bibir, hidung yang sudah mengeluarkan banyak darah.

"Sekarang yang cupu lo atau gue?" tanya Didi sambil tersenyum sinis pada Alex.

"Kalau lemah ya lemah aja!" ketus Didi.

Alex yang harga dirinya dijatuhkan pun tak terima, ia bangun, lalu menarik kerah seragam Didi sambil menatap Didi dengan tatapan mematikan.

"Gue gak bakal begini kalau lo gak mulai duluan. Lo tau Keysa sekarang ada di rumah sakit gara gara lo bangsat!" Kata Alex lalu menonjok Didi dengan tangan kerasnya.

"What? Gue? Keysa? Apa hubungannya gue sama Keysa? Hah?!" tanya Didi.

"Lo tau kalau Keysa itu suka sama lo! Dan lo seenaknya membuat dia frustasi dan hampir bunuh diri! Dimana hati lo?!"

"Yang pacarnya elo bukan gue! Kok dia suka sama gue? Gak waras tuh cewek?!"

"Bangsat!"

Bugh

Lagi lagi pukulan itu mengenai pipi Didi membuat luka lebam berwarna biru diwajahnya.

"STOOPP STOPPP BRADERR BRADERRR KUUUU" Teriak seorang Fero---Sahabat Didi--- membuat Didi dan Alex yang sedang beradu jotos terpaksa terhenti ketika teriakan nyaring itu terdengar.

"Lo berdua ngapain sih? Kurang kerjaan bangat adu jotos gak ngajak ngajak gue!" kata Fero lalu dihadiahi jitakan dari Deni ---Sahabat Didi dan juga sahabatnya---

"Kutu kupret bukannya misahin malah bercanda!" kata Deni.

"Yeeee lo juga dari tadi ngejublek wae disitu." kata Fero.

"Lo lagi kenapa sih Di bisa berantem kek gini?" tanya Deni.

"Nanti gue jelasin." jawab Didi singkat, lalu pergi meninggalkan Alex, Fero, dan Deni.

"Yaah si kampret gue malah ditinggalin." Gerutu Fero

"Gak pernah ngerasain napa ya ditinggal pas lagi sayang sayangnya itu sakit!" Kata Deni sambil mengusap Dada nya.

❣❣❣

"Jadi?"

"Ya gitu sekarang dia lagi di rumah sakit. Katanya sih dia hampir bunuh diri. Gara gara gue." Kata Didi langsung menghela nafas kasar.

Mereka bertiga (Didi, Fero, dan Deni) sedang berada di kantin belakang sekolah. Membicarakan tentang kejadian tadi antara Didi dengan Alex yang saling pukul pukulan. Dan juga, menghindari pelajaran killer yang diajar oleh Bu Rani.

"Masa iya si Keysa suka sama gue? Kan dia pacar nya si Alex. Ga nyambung bangat tuh cewek!" Kata Didi kesal sendiri.

"Yaa namanya cewek bro! Sekalinya liat yang cakep langsung melek." kata Fero lalu diiringi gelak tawa dari orang di sebelahnya.

La-Luna (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang