Bab 31•Miss.

864 53 13
                                    

Halo guys!

Makasii udah sempetin baca, jangan lupa vote dan komen yaa:))

||Happy Reading!❣️||

Semoga suka<3

❣️❣️❣️

"Kangen." 

"Aku juga."

"Juga apa?"

"Kangen kamu."

❣️❣️❣️

Dodo
Gue mohon lo kesini. Didi....nyariin lo.

Kana melangkahkan kakinya memasuki rumah sakit. Langkahnya tidak beraturan, cewek itu sudah tidak sabar untuk bertemu dengan pacarnya.

Bimo yang mengejar Kana dari belakang, menggeleng. Dia tidak heran jika Kana tidak baper dengan gombalannya. Itu karena cewek itu sangat menyayangi pacarnya, yaitu Didi.

Kana menabrak seorang suster yang sedang berjalan. Sudah menjadi kebiasaan bukan gadis itu sering menabrak? Jadi tidak perlu diherankan lagi.

Cewek itu meminta maaf pada suster yang ditabraknya. Selesai meminta maaf, dia melanjutkan langkahnya menuju ruangan Didi.

"WOI SAYANG! TUNGGU GUE NAPA DAH!" teriak Bimo dari belakang. Cowok itu masih mengejar Kana yang sedang berlari untuk ke ruangan Didi.

Saat sampai di depan ruangan Didi, Kana langsung membuka pintu itu tanpa aba-aba.
Air mata nya menetes, ketika melihat seseorang yang sangat ia cintai sedang menatap ke arah nya.

Didi tersenyum tulus, Kana pun membalas senyuman itu dengan senyuman yang sedang tak kalah tulusnya.

Gadis itu berlari lalu memeluk Didi tiba-tiba. Didi tersentak kaget ketika Kana memeluk nya dengan tiba-tiba.

Kana nangis di dalam pelukannya itu, Didi yang menyadari Kana menangis, dia membalas pelukan gadisnya itu, lalu tersenyum,"kenapa nangis?" tanya Didi.

"Kangen," jawab Kana polos.

Didi terkekeh,"aku juga." Didi mengelus rambut Kana.

"Juga apa?" tanya Kana masih di dalam pelukannya.

"Kangen kamu," jawab Didi sambil tersenyum.

Kana tersenyum senang mendengarnya, tanpa disadari, air matanya kembali menetes ketika Didi mengatakan ia kangen dengan dirinya.

"Udah dong jangan nangis, nanti cantiknya nambah," kata Didi sambil mengelus-elus rambut Kana dengan sayang.

Kana mencubit perut Didi lumayan kencang. Bukannya kesakitan, Didi justru malah terkekeh.

"Kenapa kamu bohong sama aku?" tanya Kana pada Didi.

Didi mengerutkan alisnya tak mengerti,"bohong apa?"

Kana melepaskan pelukannya, lalu menatap Didi dengan tatapan marah.
"Malam itu, kamu lagi gak di rumah kan? Kamu lagi di luar kan? Kamu mabok kan? Kenapa kamu bohong sama aku Didi?!"

La-Luna (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang