Bab 12 •Cabe-cabean?

1.5K 90 6
                                    

[Happy reading!❣]
Jangan lupa voment kalau suka🙎

❣❣❣

"Gantengan gue atau Didi?" Tanya Deni memperlihatkan penampilannya pada Fero.
Fero yang sedang memakai jaket nya sontak memutar badan lalu melihat penampilan Deni.

Dia berfikir sejenak,"Gantengan juga gue." jawab Fero dengan muka sok polosnya.

"Kutil lo!" kesal Deni melempar sisir yang masih dipegangnya kepada Fero. Dengan gerak cepat, Fero mengambil sisir tersebut. Tetapi nihil, sisir itu tetap mengenai kepalanya. Karna gerakan sisir lebih cepat dari pada Fero.

19.30, mereka sudah bersiap siap untuk berjalan mengelilingi kota Bandung. Untuk mencari makanan, dan mencari jodoh tentunya.

Didi memakai kaos putih jaket hitam dan levis hitam. Deni memakai Sweater abu abu bertulisan 'GGM(Ganteng-ganteng Miskin)' dan levis hitam. Dan Fero memakai jaket army baju abu abu dan levis abu abu.

"Lo bawa uang yang banyak Di! Gue pen beli cilok." ucap Fero pada Didi yang sedang menyemprotkan minyak wangi ke baju nya.

"Gak gak. Kalau mau jajan ya modal dong!" kata Didi sambil menggelengkan kepalanya.

"Sialan. Gue nginep disini percuma, apa-apa modal." Kata Fero dengan wajah dimelas-melaskan.

"Yaelah lo! Beli cilok goceng sama teh poci yang goceng ge udah cukup. Ga modal amat. Bukannya lo bawa uang ceban Fer?" tanya Deni.

"Iya, ceban doang. Gue mau beli cilok, bakso tusuk, sama martabak. Kayak nya enak tuh." jawab Fero sambil berangan angan.

"Pengen beli makanan banyak, tapi bawa duit ceban? Makan angin aja lo sono!" celetuk Didi. Sedangkan Fero hanya menyengir tak berdosa.

"Kayak bukan minyak wangi lo Di?" tanya Deni sambil menunjukan minyak wangi yang dipegangnya.

"Emang bukan." jawab Didi.

"Trus? Punya siapa?" tanya Deni.

"Kembaran gue."

"Laknat lo jadi kembaran! Ga modal dasar!" Kata Deni sambil melempar botol plastik yang ada di dekatnya.

"Ngatain gue aja gak modal. Sendiri nya juga sama gak modal, ternyata." kata Fero sambil menimpuk bantal yang ada di dekatnya kepada Didi.

Setelah berdebat, ketiga nya lantas keluar kamar. Tapi sebelumnya, Didi mengirim sebuah pesan kepada kembarannya.

[Room Chat]

Didi
Gue keluar. Lo ikut kagak?

Dodo Kembaran miper.
Kgk. Mgr keluar, psti di luar byk cabe²an.

Didi
Kali aja ada yg bening. Kan mayan

Dodo kembaran miper.
Trsrh lo. Gue lg mager keluar.

Didi.
Ok, hati hati ada orang gak naplak.

Dodo kembaran miper.
Gak tkt, srry.

Didi.
HaHaHa


Setelah mengetik pesan terakhir, Didi segera menyusul teman temannya yang udah menunggu di garasi. Niat nya mereka mau pergi naik mobil. Saat sampai di garasi, Didi melihat kedua temannya sedang memandang ia dengan wajah melas.

La-Luna (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang