Bab 37•Gara-gara Fero.

934 48 7
                                    

||Happy Reading, semoga suka!<3||

Jangan lupa vote dan komentar kalau suka!

❣❣❣

Quotes:

Dia cuma mendekati, bukan berjanji untuk memiliki.

#mau bilang, kalau quotes gak selalu ada sangkut pautnya sama alur cerita. So, itu cuma kegabutan aku aja, hehe..#

🍥🍥🍥

Seperti biasa, setiap Didi sedang bosan di dalam ruangan, cowok itu selalu mengajak Kana untuk pergi ke taman.

Sekarang mereka berdua -Kana dan Didi- sedang duduk di salah satu kursi taman rumah sakit. Kana yang asik memakan gorengannya, tidak mau terganggu oleh Didi yang sedari tadi menyenggol tangannya.

"Asik bangat sih, aku nya dikacangin," kata Didi menyindir Kana. Kana tidak menggubrisnya, dia masih tetap memakan gorengan. Pada saat Didi menyenggolnya lagi, tiba-tiba sepotong bala-bala yang belum terkunyah harus tertelan. Kana tersedak bala-bala.

Uhukk uhukk...

Gadis itu terbatuk sambil memegangi tenggorokannya. Didi yang melihat Kana tersedak bala-bala karena dirinya pun merasa bersalah sekaligus panik.

Didi mengambil sebotol air yang tadi untung saja dia beli pas lagi di kantin.
Cowok itu memberikan sebotol air itu kepada Kana. Dengan cepat, Kana mengambilnya dan langsung meminumnya hingga air itu tak tersisa.

"Haus ya?" tanya Didi polos. Kana menatap kesal ke arah Didi.

"Aku keselek, bukan haus!" jawab Kana dengan nada suara yang tinggi.

"Ya maap," ucap Didi. Kana menghiraukan ucapan maaf Didi, sekarang dia sibuk dengan seekor kucing yang tadi menghampirinya.

"Kana," panggil Didi, tetapi Kana tidak menggubrisnya.

"Naaa," panggil Didi lagi dengan nada seperti merengek. Kana tetap asik dengan kucing.

"Sayang!" Kana menoleh ke arah Didi.

"Giliran dipanggil sayang, baru nengok!" gerutu Didi tetapi masih bisa didengar oleh Kana.

Kana berdecak sebal,"ck, nengok salah, gak nengok salah, mau kamu tuh apa?!"

Didi kaget dengan nada bicara Kana. "Cewek itu beneran marah?" batin Didi berucap.

"Maafin aku," kata Didi sambil menggenggam kedua tangan Kana. Cowok itu serius minta maaf pada pacarnya.

"Hm," balas Kana sambil melepas genggaman tangan Didi.

"Kok hm doang? Kamu beneran marah ya sama aku?" tanya Didi.

"Hm," balas Kana cepat.

"Tuh kan hm lagi, kamu marah beneran ya? Maafin aku sayang," kata Didi dengan tulus. Cowok itu hendak ingin memeluk Kana, tetapi dadanya langsung di dorong oleh gadis itu.

"Kamu kenapa sih? PMS?" tanya Didi heran dengan tingkah Kana sekarang.

"Pikir sendiri!" balas Kana ketus.

"Dih, gajelas deh," kata Didi pada Kana.

Kana menoleh ke arah Didi,"siapa yang gak jelas?" tanya Kana dengan nada ketusnya.

La-Luna (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang