Makasih udah mau sempetin baca cerita ini:))
||Selamat membaca, semoga suka❣️||
Jangan lupa vote dan komen kalau suka, terimakasih!!☀
❣️❣️❣️
"Mau kemana?"
"Keliling hati aku, biar kamu tau isi hati aku."
"Pakai kursi roda?"
"Iya, soalnya hati aku sempit, cuma muat kamu sama kursi roda ini."
❣️❣️❣️
"Aku bosen, ke taman yuk Na," ajak Didi pada Kana yang sedang memakan gorengan yang tadi baru saja ia beli di kantin.
Kana menoleh,"nanti ya, abis aku makan."
Didi tersenyum lalu mengangguk.
"Iya sayang."Kana berdecak, ia bingung kenapa akhir-akhir ini cowok itu sering memanggilnya sayang.
"Didi," panggil Kana pada Didi yang sedang serius menonton televisi di depannya. Ya, ruangan Didi ada televisi. Sebelumnya tidak. Tetapi Didi yang meminta pindah ruangan yang ada televisi nya agar ia tidak bosan. Kalau tidak dituruti, ia berniat kabur dari rumah sakit itu. Mau tak mau, kedua orang tua Didi menurutinya.
"Hm?" sahut Didi.
"Kenapa sih, akhir-akhir ini kamu selalu manggil aku sayang?" tanya Kana.
Didi menoleh ke arah Kana,"kan emang aku sayang kamu."
"Tapi kan---"
"Kenapa emangnya? Ga boleh aku panggil pacar aku sendiri sayang?" potong didi membuat Kana mengehentikan ucapannya.
"Boleh kok, aku malah seneng," jawab Kana jujur. Sebenarnya ia tidak bisa menahan rasa senangnya ketika Didi memanggilnya dengan sebutan sayang. Memang itu hanya hal kecil, tetapi bagi Kana itu sangat berbahaya. Bisa menjadikan detak jantungnya berdetak lebih cepat, seperti banyak kupu-kupu berterbangan di perutnya, dan pipinya bisa memerah seperti kepiting rebus. Hal itu hanya karena Didi memanggilnya sayang. Berbeda jika Bimo yang memanggilnya sayang. Tidak akan ngaruh.
Seseorang mengintip kejadian itu dari jendela. Rahangnya mengeras, tangannya mengepal. Cowok itu menghembuskan nafas kasar, lalu pergi dari tempat itu.
"Lo emang kembaran gue Di, tapi gue gak tinggal diem kalau lo merusak kebahagiaan Kana dengan taruhan lo itu," batin Dodo dalam hati.
Ya, cowok itu Dodo. Lelaki yang diam-diam menaruh rasa pada Kana. Dan tak tinggal diam kalau cewek yang disayangi nya terluka.
Mungkin Dodo salah, salah karena tidak tahu jika Didi benar-benar mencintai Kana, dan meninggalkan taruhannya untuk serius dengan Kana.
❣️❣️❣️
Bimo melangkahkan kaki nya menuju kantor polisi di depannya. Akhir-akhir ini ia sibuk dengan kantor polisi. Niatnya untuk membantu ayah tirinya, sudah bulat. Dia tidak mau pria paruh baya itu sakit jika harus mencari anak kandungnya yang hilang.
Akhir-akhir ini Bimo juga tidak pernah menemui Kana lagi. Biasanya, ia akan mengantar Kana pulang lalu mengantar cewek itu untuk ke rumah sakit, tapi sekarang tidak. Bukan berarti Bimo menjauh dari Kana. Hanya saja dirinya sibuk untuk mencari adik tirinya yang hilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
La-Luna (Selesai)
Teen Fiction[Fiksi Remaja] -- Alkana Febiola Alfarieta, gadis yang biasa disapa Kana adalah seorang gadis yang belum mengetahui kehidupannya yang sebenarnya. Gadis itu memiliki wajah cantik. Berkulit putih, hidung cukup mancung, bulu mata lentik, dan mata canti...