Sohyun sudah duduk manis di meja nya. Sohyun mengambil jurusan hukum karena menurutnya keadilan itu nomor satu.
Saat kelas ingin dimulai, pintu tiba tiba terbuka. Seorang lelaki tampan masuk ke dalam, seketika semua kaum hawa menatap kagum dengan ketampan lelaki itu.
"Oh. Ini mahasiswa pindahan, siapa nama mu?” tanya profesor Park selaku dosen untuk kelas ini.
"Do Kyung Soo ibnida,” jawab Kyungsoo dengan wajah datarnya.
"Baiklah Kyungsoo kau bisa duduk di samping Sohyun,” ucap profesor Park sambil menunjuk ke arah bangku yang ada di sebelah Sohyun.
Memang hanya Sohyun yang mengambil jurusan hukum di antara squadnya. Kyungsoo pun berjalan menuju Sohyun, seketika Sohyun terdiam saat mengingat kalau Kyungsoo lah yang ia temui di bus tadi dan sekarang sudah berada di hadapannya. Seharian ini jantung Sohyun sering sekali lomba marathon :)
"Annyeong. Kim So Hyun ibnida," ucap Sohyun saat Kyungsoo duduk di sebelahnya sambil mengulurkan tangannya.
Kyungsoo tersenyum sambil menerima uluran tangan Sohyun, akhirnya mereka berjabat tangan.
Seperti ada aliran listrik, tiba-tiba Kyungsoo merasakannya. Kyungsoo langsung saja menatap Sohyun tidak percaya.
Sohyun mengernyit kebingungan karena Kyungsoo menatapnya seperti itu, tapi lelaki itu masih saja diam.
"Mian." Sohyun langsung saja melepaskan tangannya, namun Kyungsoo segera menahannya.
"Do Kyung Soo ibnida."
Sohyun tersenyum lalu kembali memfokuskan diri ke arah profesor Park yang sedang menerangkan.
Kyungsoo langsung melink Sehun. "Sehun-ah. Aku menemukannya.”
Tanpa menunggu balasan dari Sehun, Kyungsoo langsung memutuskan linknya. Dia harus mendengarkan profesor Park ini berbicara, tapi walaupun tanpa belajar Kyungsoo sudah bisa menjadi seorang sarjana.
"Baik anak-anak, tugas kali ini kalian harus memilih salah satu teman untuk dibuat kelompok, lalu kalian buat makalah yang berisikan pendapat kalian tentang film yang bertemakan hukum,” jelas profesor Park.
"Ne." Lalu profesor Park keluar dari ruang kelas.
Kelas hari ini sudah selesai. Sohyun pun membereskan bukunya, setelah rapih ia menengok ke samping dan melihat Kyungsoo sudah dikerumuni banyak wanita.
"Kyungsoo-yya, kau akan sekelompok dengan siapa?” tanya salah satu wanita.
Sohyun menghela napas kasar. Dia berdiri sambil melihat ke arah lain untuk mencari partner makalahnya. Saat hendak beranjak tiba-tiba tangannya di cekal seseorang.
“Aku bersama Sohyun," ucap Kyungsoo.
Mereka langsung kecewa dan pergi meninggalkan Kyungsoo. Sedangkan Sohyun? Gadis itu masih terdiam dan hanya bisa mengerjapkan matanya karena terlalu terkejut.
"Sohyun?” panggil Kyungsoo
Sohyun tersadar dari lamunannya. "Eoh?!"
"Bolehkan aku sekelompok denganmu?” tanya Kyungsoo.
Sohyun mengangguk. "Tentu. Tugas ini harus dikumpulkan minggu depan, kita masih memiliki waktu yang cukup.”
"Kita bisa membuatnya besok, mungkin tugas ini hanya memakan waktu seharian.”
Sohyun menatap tidak percaya kepada Kyungsoo. Bagaimana bisa membuat makalah tentang hukum hanya membutuhkan waktu sehari? Memangnya ia robot.
Kyungsoo yang melihat reaksi Sohyun tertawa, menurutnya Sohyun memiliki wajah yang imut.
Pipi Sohyun bersemu melihat Kyungsoo tertawa dengan manis, sekarang pipi Sohyun memerah seperti tomat.
"Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin,” ucap Kyungsoo.
Kyungsoo berdiri dari duduknya. "Aku akan kirim pesan untuk besok," ucap Kyungsoon lalu berjalan pergi meninggalkan kelas.
Sohyun masih terdiam. Bagaimana bisa Kyungsoo menghubungi Sohyun, Sohyun saja belum memberikan nomornya pada Kyungsoo.
Sohyun langsung berlari menyusul Kyungsoo, tapi lelaki itu sudah tidak terlihat di koridor.
Tiba-tiba handphone Sohyun berbunyi, Sohyun mengambil handphonenya dari dalam tasnya.
"Apakah kau sudah pulang? Appa masih diperjalanan menuju kampus.”
"Ne appa, aku bisa menunggu di kantin.”
"Baiklah. Makanlah yang banyak.”
Sambungan telepon terputus.
Sohyun pun pergi menuju kelas Senna, lalu ia pergi ke kantin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
