Senna menjerti sambil berjalan menghampiri Sohyun. Gadis itu langsung saja memeluk sahabatnya itu.
"Ah yak! Lee Senna!" rutuk Sohyun.
Senna melepaskan pelukannya sambil tersenyum. "Astaga... Sahabatku cantik sekali."
(Pict so)
Sohyun pun tersipu malu mendengar pujian dari sahabat kecilnya itu, lalu tiba-tiba pintu terbuka dan masuklah sahabat-sahabatnya yang lain.
"Wah... Siapa ini?" goda Irene sambil berjalan menghampiri Sohyun.
Sohyun mendelik. "Eonni!"
"Hanya kurun waktu satu tahun kau menikah?! Daebak!" ucap Yeri.
"Hentikan!"
Jennie tertawa. "Cantik sekali calon pengantin ini."
"Apa yang membuatmu menikah secepat ini?" tanya Lisa.
Irene mendelik. "Kau tidak tahu?"
"Apa?"
Jennie menepuk keningnya. "Ah iya! Saat kita berkumpul dan Sohyun menceritakan hal itu, Lisa sedang ke Paris."
Yeri mengangguk. "Ah...!! Kau benar."
Senna menunjuk Sohyun. "Dia mengandung anak Kyungsoo."
Lisa terkejut nyaris menjerit. "Wah! Astaga! Hah?! Kau serius?!" pekik gadis itu dengan heboh, mereka semua pun mengangguki pekikkan Lisa tadi.
"Wah... Ckckckck. Yang tidak pernah memberikan tanda dekat dengan lelaki diantara kita tapi dia menikah paling pertama diantara kita," celetuk Lisa.
Sohyun mendelik. "Auh...! Kau ini!"
"Lisa benar. Hahahahahaha. Jomblo seperti Sohyun akhirnya laku juga," celetuk Yeri.
"Ish!"
Tiba-tiba pintu terbuka dan masuklah Kyungsoo bersama Sehun. Kedua lelaki itu sudah rapih dengan setelan jas mereka.
Seketika para sahabat Sohyun langsung menyingkir saat melihat kedua lelaki itu berjalan menghampiri Sohyun.
Kyungsoo menunduk saat melihat para sahabat Sohyun sebagai sapaan dan tentu saja dibalas oleh mereka semua, lalu ia berjalan menghampiri Sohyun dan duduk di samping Sohyun yang duduk di atas sofa yang disediakan khusus untuk dirinya.
"Sudah selesai mengobrol?" tanya Kyungsoo.
Sohyun menggeleng. "Belum sih. Bagaimana keadaan diluar?"
"Banyak tamu yang mulai datang."
Sohyun menggenggam tangan Kyungsoo sambil tertawa kecil. "Gugup ya?"
(Pict Kyung)
Lelaki itu tertawa sambil mengangguk. "Eoh."
Sehun tertawa melihat kakaknya itu, lalu ia menepuk pundak Kyungsoo. "Santai saja hyung."
"Yak! Saat kau menikahi Senna, aku jamin kau tidak akan santai!" ucap Kyungsoo sambil menunjuk Senna.
(Pict Sehun)
Sehun mendelik. "Aku akan santai tentu saja. Aku kan lelaki."
"Kita lihat saja nanti. Oh Sehun..."
"Auh! Kalian ini...!" rutuk Sohyun.
Tiba-tiba Yunho masuk ke dalam ruangan pengantin itu. "Kyungsoo-yya. Ayo waktunya kau keluar."
Kyungsoo menghela napasnya sementara Sohyun menepuk tangannya sambil mengangguk kecil. Kyungsoo mengusap kepala Sohyun.
"Aku tunggu kau di altar," ucapnya sebelum keluar dari ruangan itu.
Kata-kata sederhana dari seorang Do Kyung Soo pun seketika membuat para gadis yang ada di dalam sana menjerit histeris.
"AAA!! Sohyun-ah! Kau beruntung sekali bisa menikahinyaaa!" ucap Yeri.
Sohyun mengangguk karena dirinya juga tersipu malu. Jennie langsung saja mencolek pipi Sohyun.
"Kontrol wajahmu jangan sampai makin memerah."
"Hentikan!"
Setelah berbincang dan berfoto sebentar, Sohyun pun dijemput oleh Siwon.
Sohyun menggigit bibir bawahnya. Ia sudah berada di luar pintu yang masih tertutup bersama Siwon.
"Jangan gugup. Saat menikah dengan appa dulu, eommamu tidak gugup," ucap Siwon.
Sohyun mengangguk. "Ne appa."
Siwon mengusap kepala Sohyun. "Kyungsoo. Dia adalah lelaki yang baik dan bertanggung jawab, kau jangan mengecewakannya ya?"
Sohyun mengangguk. "Tentu saja."
Lalu pintu pun dibuka. Ayah dan anak itu berjalan di atas karpet merah yang sudah ditaburi kelopak mawar putih. Dan tak terasa mereka berdua sudah sampai di ujung altar, tempat Kyungsoo berdiri dengan seorang pendeta.
Sohyun kini berdiri di hadapan Kyungsoo. Kyungsoo tidak bisa menahan senyumannya, lalu ia menggenggam kedua tangan Sohyun.
"Do Kyung Soo, bersediakah kau menerima Kim So Hyun menjadi istrimu, dan tetap bersama di dalam suka maupun duka?" tanya Pendeta yang berdiri di tengah-tengah Kyungsoo dan Sohyun.
Kyungsoo mengangguk. "Aku bersedia," jawab lelaki itu tanpa ragu.
Lalu Pendeta itu menatap Sohyun. "Kim So Hyun, bersediakah kau menerima Do Kyung Soo sebagai suamimu, dan tetap bersama di dalam suka maupun duka?"
Sohyun mengangguk sambil tersenyum. "Aku bersedia."
"Kalau begitu, aku sahkan kalian sebagai suami-istri," ucap Pendeta tersebut.
"Do Kyung Soo, kau boleh mencium istrimu."
Seketika para tamu langsung riuh ricuh karena ucapan pendeta itu, terutama sahabat-sahabat mereka berdua. Tanpa malu Chanyeol pun bersiul menggunakan jarinya, begitupun dengan Baekhyun yang heboh seperti ahjuma-ahjuma.
Kyungsoo memejamkan matanya sambil manahan tawanya saat mekihat tingkah sahabatnya. Antara lucu atau malu-maluin. Akhirnya lelaki itu menempelkan bibirnya pada bibir Sohyun. Setetes air mata langsung jatuh dari mata Sohyun. Tidak, ini bukan air mata sedih. Ini adalah air mata bahagia. Ia tidak menyangka bahwa akhirnya ia akan menikah dengan Kyungsoo. Ia sungguh bahagia.
Suara tepuk tangan pun memenuhi gedung tersebut. Kedua insan yang sudah menjadi suami-istri itupun tersenyum sambil memandang satu sama lain.
"Saranghae," ucap Kyungsoo.
Lalu Sohyun memberikan kecupan pada bibir Kyungsoo. "Nado saranghae."

KAMU SEDANG MEMBACA
dunkelheit
Fantasía"kegelapan berasal dari kebaikan yang disia-siakan" -Freakynan × Andiiien1208