19.19 🌙

108 19 4
                                    

Kyungsoo diam-diam turun dari kasur agar ia tidak membangunkan Sohyun karena sekarang sudah tengah malam. Kyungsoo membuka tuas pintu kamar Sehun, lalu ia masuk ke dalamnya.

"Sehun-ah."

Sehun yang sedang fokus langsung tersadar saat Kyungsoo memanggilnya, Sehun menengok sambil melepaskan kacamata yang sedang ia pakai.

"Hyung?"

Kyungsoo mendudukan dirinya di atas tempat tidur Sehun, sementara si pemilik kamar berdiri dari kursi dan mendudukan dirinya di samping Kyungsoo.

"Kau tidak tidur?" tanya Sehun.

"Memang kita bisa tidur?" tanya balik Kyungsoo.

Sehun menggaruk kepalanya. "Bukan itu maksudku, kenapa kau tidak istirahat?"

Kyungsoo menegakkan tubuhnya. "Tadinya ada yang ingin aku bahas denganmu dan Senna, tapi Senna keburu pulang."

"Apa?"

"Ada seorang vampire jahat yang mulai mendekati Sohyun dan aku tahu apa yang dia inginkan," ucap Kyungsoo.

Sontak saja hal itu membuat Sehun terkejut. "Astaga! Kalau vampire jahat tahu tentang mereka berdua, mereka akan dalam bahaya."

Kyungsoo mengangguk. "Kau benar. Baik vampire jahat ataupun baik, jika mereka tahu tentang mereka berdua, terutama Sohyun. Mereka tidak akan aman."

"Bagaimana kalau kita bergegas hyung? Aku takut terjadi apa-apa nanti."

Kyungsoo menghela napasnya. "Aku sudah memikirkan itu, menurutku kita harus mengamankan Senna dan Sohyun."

"Tapi ini masih masa kuliah."

"Besok kan kita akan diberi pengarahan untuk membuat skripsi. Aku akan membantu Sohyun untuk menyelesaikan skripsinya dengan cepat, kau juga sebaiknya bantu Senna."

Sehun mengangguk. "Tentu saja."

"Lalu aku meminta ijin pada Siwon ahjusi untuk membawa Sohyun."

"Memangnya akan dia ijinkan?"

Kyungsoo tersenyum. "Ada sesuatu yang tidak kau tahu, hanya Yunho appa yang tahu."

"Apa?" tanya Sehun penasaran.

"Kau tahu Do Ji Sung?"

"Mendengar namanya saja aku langsung tahu, pengusaha kaya itu kan!"

Kyungsoo mengangguk. "Dia appa kandungku."

"APA?!!" jerit Sehun sambil berdiri sebagai bentuk rasa terkejutnya.

Kyungsoo yang melihat itu terkekeh. "Yak... Kenapa terkejut begitu?"

"Kok bisa?!"

Kyungsoo menghela napasnya. "Kau ingat kejadian kebakaran hebat di sebuah mansion sekitar tahun 1989?"

Sehun mengangguk. "Ne."

"Itu adalah mansion milik kekuargaku dan aku adalah korbannya disitu."

"Astaga! Kau serius?!"

Kyungsoo mengangguk. "Saat itu aku berumur 18 tahun dan aku sedang belajar di kamarku, lalu saat hendak keluar aku kebingungan karena pintu rumahku terkunci. Aku mengintip dari celah lubang kunci dan aku melihat eommaku sudah tergeletak lemas dan dia memberi kode padaku untuk diam dan jangan keluar, lalu tiba-tiba asap mulai terlihat dan aku sadar kalau rumahku terbakar." Kyungsoo menjeda sebentar kalimatnya.

"Aku berusaha mendobrak pintunya tapi tidak berhasil. Akhirnya eommaku meninggal, tapi aku sendiri hanya kritis. Aku berhasil dibawa ke rumah sakit tapi tidak bisa dijamin akan sembuh karena tubuhku 80 persen terbakar, lalu appa bilang kalau dia membawakan Yunho appa yang ternyata adalah sahabat appaku kepadaku. Saat itu akhirnya Yunho appa menjadikanku seorang vampire."

Kyungsoo mengulum bibirnya. "Lalu aku akhirnya tinggal bersama Yunho appa karena aku masih belum bisa menahan nafsuku sebagai vampire saat itu dan itu akan membahayakan appaku. Tapi saat keadaanku sudah mulai membaik, aku mulai mengunjunginya dan membantunya untuk mengurus perusahaan. Kakakku juga banyak membantu perusahaan. Ya begitulah," jelas Kyungsoo panjang lebar.

Sehun menutup mulutnya tidak percaya. "Astaga! Jadi begitu. Pantas saja kau punya banyak mobil di garasi, ternyata appamu adalah dia."

Kyungsoo tersenyum kecil. "Aku rasa eomma sengaja mengunciku agar aku tidak di apa-apakan oleh orang yang menyerang kami, tapi naasnya orang itu malah membakar rumah."

Sehun menepuk pundak Kyungsoo. "Gwaenchanayeo hyung. Setelah rencana kita berhasil, aku akan membantumu untuk menemukan siapa dalang yang membakar rumahmu itu."

"Ne. Aku juga ingin melakukannya."

"Baiklah tadi sampai dimana kita?"

"Ah! Jadi aku bercerita soal appaku pada Siwon ahjusi. Sebelumnya aku berunding dulu dengan appa karena semua orang di dunia tahu kalau aku meninggal pada insiden itu dan posisi Siwon ahjusi adalah sahabat appaku juga, tapi dia tidak tahu kalau aku masih hidup. Aku bertanya pada appa apa boleh aku memberitahukan padanya kalau aku masih hidup, lalu appa memperbolehkannya."

Kyungsoo menopang tubuhnya ke belakang menggunakan dua tangannya. "Karena itu aku bilang ke Siwon ahjusi kalau aku adalah putra Do Ji Sung yang dinyatakan meninggal pada 30 tahun yang lalu."

"Tapi namamu tetap Do Kyung Soo."

Kyungsoo melipat tangannya di depan dadanya. "Apa setiap Do Kyung Soo itu adalah putra Do Ji Sung? Tidak ada orang yang mempunyai pemikiran pendek seperti itu, lagipula dokumen menyatakan aku adalah putra Yunho appa."

Sehun menghela napasnya. "Padahal aku putra kandungnya."

Kyungsoo tersenyum sambil mengusap kepala Sehun. "Lalu aku adalah putra yang baik untuknya."

Sehun hanya menggelengkan kepalanya seakan tidak percaya. "Apa ini? Seperti dongeng saja. Auh!!! Aku merinding," racau lelaki itu.

"Kau ini. Aku bisa membawa Sohyun kapan saja yang aku inginkan."

"Baiklah. Aku akan mulai mengumpulkan bahan skirpsinya."

"Sepertinya aku juga harus melakukannya," ucap Kyungsoo sambil berdiri.

"Sepertinya aku juga harus melakukannya," ucap Kyungsoo sambil berdiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Colab

Freakynan × andiiien1208

TBC...

dunkelheitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang