Pagi ini adalah hari wisuda mereka. Sohyun sudah rapi dengan gaunnya yang sudah ia beli kemarin bersama Senna. Gadis itu masih duduk di atas meja rias dan sedang menguncir rambutnya.Kyungsoo pun keluar dari ruangan pakaiannya sambil memakai jasnya. Ia terdiam beberapa saat sambil menatap Sohyun yang sedang menguncir rambutnya.
Kyungsoo berdehem sambil berdiri di belakang Sohyun untuk melihat cermin dan membenarkan letak dasinya.
Sohyun sudah selesai menguncir rambutnya, ia pun berdiri dan malah menghadap ke arah Kyungsoo.
"Wae?" tanya Kyungsoo.
"Kau membenarkan dasimu malah membuatnya tambah miring," ucap Sohyun sambil membenarkan dasi Kyungsoo.
"Ah... Begitu? Gomawo."
Kyungsoo memperhatikan wajah Sohyun yang terlihat berbeda. "Gwaenchana?" tanya Kyungsoo.
"Apa?"
"Wajahmu sepertinya tidak baik-baik saja."
Setelah membenarkan dasi Kyungsoo, tiba-tiba mata gadis itu berkaca-kaca dan akhirnya Sohyun menangis.
"Sohyun-ah. Kau kenapa?" tanya Kyungsoo.
Sohyun menyeka air matanya. "Appa tidak bisa hadir di wisuda ini, begitupun Suho oppa..."
Kyungsoo langsung saja memeluk Sohyun dan merasa iba pada gadis itu yang terpaksa harus dibohongi di hari pentingnya ini.
"Gwaenchana. Ada aku, Sehun, Senna, dan sahabat-sahabatmu."
Sohyun tidak menjawab perkataan Kyungsoo dan hanya menangis di bahu lelaki itu.
Sehun sedari tadi mondar-mandir tidak jelas sampai hal itu membuat teman-temannya jengah.
"Duduk kenapa sih!" rutuk Baekhyun.
"Aku gugup!!"
"Ya yang mau melakukan ini kan kau, kami hanya membantu merencanakannya," ucap Chanyeol.
Sehun duduk dengan kasar. "Aku tahu! Kenapa juga aku harus merencanakan hal memalukan seperti itu!"
"Gwaenchana. Menurutku itu bagus sih, cuma agak memalukan saja," ucap Chen.
"Jangan terlalu gugup atau dia akan mengetahuinya," ucap Kyungsoo.
Dari acara mulai sampai hampir selesai sekarang entah kenapa Sohyun tidak mau melepaskan genggaman tangannya pada Kyungsoo dan hanya mau berdua dengan lelaki itu, tidak dengan sahabatnya. Wajah Sohyun memang sedikit kentara kalau ia habis menangis, tapi hanya sedikit orang yang menyadarinya.
Karena ketidakhadiran Siwon membuat Jung ahjusi menggantikannya untuk berpidato, begitupun dengan Sohyun tadi tapi ia hanya sebentar karena Sohyun tidak mau terlalu banyak berbicara sekarang.
"Apa Sohyun ada masalah?" tanya Irene.
Senna mengangguk. "Appa dan oppanya tidak bisa kemari karena ada urusan mendadak yang sangat penting."
"Kukira hanya Siwon ahjusi, ternyata Suho oppa juga," ucap Irene.
"Kasihan sekali Sohyun," ucap Jennie.
"Tapi sejak kapan dia dan Kyungsoo dekat?" tanya Yeri.
Senna mengangkat bahunya. "Entahlah."
"Jangan-jangan Kyungsoo adalah kekasih Sohyun," ucap Irene.
"Maybe."
"Makanlah sedikit, jangan sedih begitu," ucap Kyungsoo.
Sohyun menggeleng. "Tidak mau."
"Kau akan lapar nanti."
"Tidak akan."
Kyungsoo menghela napasnya, ia memegang kepala Sohyun dan menyenderkannya pada bahunya. Sekarang beberapa adik kelas mereka sedang tampil untuk meramaikan acara.
Akhirnya acara wisuda selesai untuk para orangtua, tidak untuk mereka yang baru lulus karena mereka akan mengadakan pesta perpisahan sampai malam.
"Aku mau ke toilet," ucap Sohyun.
"Sendiri?"
Sohyun mengangguk. "Hm." Sohyun pun berdiri, lalu masuk ke dalam toilet.
Saat keluar tiba-tiba saja ada Jungkook di depannya. "Sohyun-ah."
"Eoh?! Wae?"
"Bolehkah aku berfoto denganmu?" tanya Jungkook.
"Eh... Itu..."
"Satu kali saja. Aku belum punya foto denganmu, padahal kita kan berteman."
Sohyun menghela napasnya. "Aku..."
Tiba-tiba seseorang menggenggam tangan Sohyun. "Dia sudah bilang tidak mau, kau tidak mengerti ya?" tanya Kyungsoo. Jungkook langsung saja menatap Kyungsoo tak suka, begituoun dengan lelaki itu yang membalas tatapan Jungkoom.
Sohyun menggigit bibir bawahnya. "Mianhae Jungkook-ah, aku sedang tidak mood hari ini."
"Karena appamu ya?" tanya Jungkook, Sohyun hanya mengangguk.
"Baiklah tidak apa," ucapnya sambil tersenyum.
Sohyun tersenyum kecil. "Mianhae."
"Gwaenchana."
Kyungsoo langsung saja membawa Sohyun menuju bangku mereka. "Sekarang kau lihat saja sahabatmu itu," ucap Kyungsoo yang sedang memegang kedua bahu Sohyun, lalu mendudukannya di atas kursi.
Saat pertengahan acara, Sehun melangkahkan kakinya ke tengah-tengah tempat sebuah podium pendek untuk orang yang akan tampil menyanyi atau semacamnya tadi.
Tapi sepertinya Sehun kesana tidak untuk bernyanyi.
Colab
Freakynan × andiiien1208
TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
dunkelheit
Fantasy"kegelapan berasal dari kebaikan yang disia-siakan" -Freakynan × Andiiien1208