29.29 🌙

104 16 2
                                    

Kyungsoo membuka pintu kamarnya, lalu ia melihat Sohyun sedang duduk di atas kasur sambil melamun karena saat lelaki itu mendekatinya, Sohyun tidak menyadarinya.

"Sohyun-ah," ucap Kyungsoo sambil memegang bahu Sohyun. Sohyun yang sedang melamun pun langsung saja terkejut dengan kedatangan Kyungsoo.

"Wae?!"

Kyungsoo mengernyit. "Kenapa terkejut begitu?" tanya Kyungsoo.

"Ah... Tidak apa-apa."

"Jangan berbohong," ucap Kyungsoo sambil mendudukan dirinya di samping Sohyun.

"Aku benar-benar tidak apa-apa."

Kyungsoo menghela napasnya. "Baiklah kalau begitu." Lelaki itu berdiri dan hendak keluar kamar, tapi tiba-tiba tangannya dicekal Sohyun.

"Wae? Kau perlu sesuatu?" tanya Kyungsoo.

Sohyun menggeleng. "Gomawo."

"Untuk?"

"Sudah merawatku."

Kyungsoo tersenyum kecil. "Gwaenchana. Aku memang ingin melakukannya."

Sohyun mengernyit. "Maksudmu?"

"Aku memang ingin selalu membantumu."

"Wae?"

Kyungsoo tersenyum. "Saat melihatmu tertabrak aku merasa seperti aku yang kehilangan nyawaku, apalagi melihat kau terluka seperti itu."

"Wae?" tanya Sohyun, lagi.

Kyungsoo menghela napasnya. "Aku menyukaimu," ucap Kyungsoo. Matanya menatap dalam mata Sohyun. Mencoba membuat gadis itu mengerti betapa ia menyukainya lewat tatapan tersebut.

Beberapa detik kemudian, Sohyun yang tadinya terkejut malah tertawa. Kyungsoo pun terlihat kebingungan.

"Kenapa kau tertawa?" tanya Kyungsoo.

"Kata-katamu tadi...sangatlah lucu."

Kyungsoo menaikkan salah satu alisnya. "Apanya yang lucu?"

"Bagaimana mana mungkin laki-laki sepertimu menyukaiku. Kata-kata itu seperti lelucon saja."

Kyungsoo menatap kesal Sohyun yg masih belum percaya dengan ucapannya. Pandangan Kyungsoo jatuh ke bibir merah milik Sohyun. Tanpa meminta terlebih dahulu, Kyungsoo langsung mencium bibir milih Sohyun dan memegang kedua pundak gadis itu yang masih duduk di atas kasur. Sohyun pun kaget dan langsung mendorong Kyungsoo, tapi tidak mempan karena badan Kyungsoo jauh lebih besar daripada badannya.

Ia ingin sekali mendorong Kyungsoo, tapi sayangnya badannya tidak mau mengikutinya. Badannya justru diam dan menerima ciuman tersebut.

Setelah cukup lama, Kyungsoo melepas ciuman tersebut. Sohyun mengerjapkan matanya. "Apa yang barusan kau lakukan tadi?" tanya Sohyun dengan suara pelan.

Kyungsoo bersenyum seperti orang tidak bersalah. "mencium bibirmu tentu saja, masa kau tidak tahu."

"Maksudku untuk apa kau melakukan itu? Apa kau tau bahwa itu ciuman perta-"

Ucapan Sohyun terpotong lagi oleh ciuman sekilas dari Kyungsoo. Kyungsoo pun tersenyum dan berkata. "Hanya untuk membuktikan perasaanku kepadamu."

"Jadi, maukah kau menjadi kekasihku?" tanya Kyungsoo.

"Kau serius?" tanya balik Sohyun.

Kyungsoo mendelik. "Apa wajahku terlihat seperti sedang bercanda?"

Sohyun pun perlahan mengangguk. Sebuah senyum terukir di bibir Kyungsoo. Lalu Kyungsoo mencium kembali bibir Sohyun untuk beberapa detik.

"Gomawo," ucap Kyungsoo, sementara Sohyun hanya tersenyum kecil karena ia merasa malu sekali.

Kyungsoo yang melihat itu terkekeh dan memilih membawa Sohyun kenpelukannya agar gadis itu bisa menyembunyikan wajahnya di dadanya.

"Hentikan! Aku malu!" celetuk Sohyun.

Kyungsoo tertawa. "Hahaha. Aku tahu."

Kyungsoo mengusap-usap rambut Sohyun. "Kau lucu sekali..."

"Kyungsoo! Hentikan!"

Kyungsoo mencium pucuk kepala Sohyun. "Hentikan apa? Aku hanya bilang kau lucu."

"Jangan berkata seperti itu! Aku malu."

"Kau ini..."





"Bagaimana? Apa persiapan lancar?"

"Ne. Kami sudah menemukan bagaimana cara menghabisi gadis itu."

"Tidak-tidak! Kita harus membuatnya memberikan sebuah penyataan dulu."

"Sebaiknya begitu agar kita punya senjata jika para vampire sok suci itu mengusik kita lagi."

"Kau benar! Setelah dia memberikan pernyataan, aku akan menghabisinya."

"Baiklah. Kami akan memulai rencananya."

Colab

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Colab

Freakynan × andiiien1208

TBC...

dunkelheitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang