Dengan setia Kyungsoo mendampingi Sohyun sambil memegang tangan istrinya itu.
"Ahjusi apa masih lama? Aku tidak kuat lagi..." ucap Sohyun.
Yunho tersenyum dibalik maskernya. "Tahan sedikit lagi, Sohyun-ah."
"Kyung... Ini sakit sekali," ucap Sohyun sambil menatap Kyungsoo.
Kyungsoo mengusap rambut Sohyun yang basah karena keringat gadis itu. "Ahjusi benar. Tahanlah sedikit... Kau harus melahirkan Aeri dengan selamat."
"Maja Sohyun-ah! Kau harus memberikan keponakan yang tampan sepertiku atau yang cantik seperti Senna," ucap Sehun.
Kyungsoo tidak tahu harus berbuat apa selain menyemangati Sohyun dan mengelap keringat yang terus keluar dari tubuh istrinya itu.
"Sohyun-ah! Sekarang saatnya!!" ucap Yunho.
Sohyun yang sudah menahannya sedari tadi pun akhirnya mengejan. Tangan kanannya meremas sprei sedangkan tangan kirinya menggenggam tangan Kyungsoo.
Sehun yang baru pertama kali mendampingi Yunho untuk proses melahirkan pun hanya bisa melihat ayahnya itu sambil cemas tidak jelas.
"Sohyun-ah! Fighting!!" ucap lelaki tinggi itu.
Sohyun tidak merespon ucapan Sehun, Yunho, ataupun Kyungsoo yang menyemangatinya. Ia hanya sibuk menangis, berteriak, mengejan, menangis lagi, berteriak lagi, lalu mengejan lagi.
Ia hanya melakukan itu selama berulang-ulang sampai rasanya putus asa, lalu tiba-tiba suara tangisan bayi menggema di dalam ruang bersalin itu.
Sohyun berhasil melahirkan buah cintanya dengan Kyungsoo melalui proses persalinan normal tepat saat pukul 00.00 waktu setempat. Sehun yang melihat itu langsung menurunkan maskernya saat Yunho memberikan anak Kyungsoo padanya untuk dibersihkan.
Sehun dan dibantu beberapa perawat membersihkan tubuh anak pertama Kyungsoo itu.
Yunho berjalan menghampiri mereka berdua. "Selamat Sohyun-ah. Kau melahirkan seorang putri cantik," ucap Yunho.
Sohyun hanya bisa tersenyum lemah, matanya saja tidak kuat terbuka. Sementara Kyungsoo tidak dapat menyembunyikan rasa bahagianya. Lelaki itu menangis membuat Yunho menepuk pundaknya.
"Sohyun-ah..." Kyungsoo memeluk Sohyun yang masih lemas itu, lalu mencium kening istrinya.
"Gomawo. Jeongmal gomawo..." Hanya itu yang bisa Kyungsoo ucapkan sebagai seorang suami.
Setelah bersih dan dibungkus menggunakan kain, Sehun menyerahkan bayi yang masih merah itu pada Sohyun yang sudah bisa membuka matanya.
"Ini putri kalian yang lahir tepat tanggal 16 Mei," ucap Sehun.
Sohyun tersenyum sambil mengusap pipi kecil putrinya itu. "Kyungsoo-yya... Ini Aeri."
Kyungsoo mengangguk. "Ne. Ini Aeri."
Sehun tersenyum iri melihatnya. "Ah!! Aku iri sekali..." celetuk lelaki itu.
Sohyun sudah dipindahkan ke ruang rawat biasa, sementara putrinya diletakkan di ruangan khusus bayi yang baru lahir.
"Sohyun-ah!!!" Senna berlari menghampiri Sohyun dan langsung memeluk sahabatnya itu.
"Kau datang?"
"Tentu saja!! Saat tahu kau sedang melahirkan, aku langsung bangun dan kemari," ucap Senna.
"Gomawo..."
Senna hanya tersenyum. Jiyeon pun masuk bersama Siwon, ia langsung menghampiri putrinya itu.
"Eomma..." ucap Sohyun saat melihat Jiyeon menghampirinya.
"Wae?"
"Mianhae. Aku bukan putri yang baik, aku tidak tahu kalau melahirkan sesakit itu," ucap Sohyun.
Jiyeon tersenyum dan mencium pucuk kepala Sohyun. "Kau adalah putri eomma yang terbaik..."
"Eomma..."
Melihat itu Senna menoel Kyungsoo yang sedang merapihkan barang-barang yang Suho bawa tadi.
"Wae?" tanya Kyungsoo.
"Bagaimana rasanya melihat Sohyun melahirkan?"
Kyungsoo hanya tersenyum. "Entahlah. Senang juga khawatir juga. Aku hanya merasa makin mencintainya saat melihat perjuangannya tadi."
Senna terkekeh. "Oooo...."
Kyungsoo tidak menjawab, ia berjalan mendekati Sohyun. "Kau sudah memikirkan nama untuk putri kita?" tanya Kyungsoo.
"Kupikir Somin nama yang bagus."
"Kenapa Somin?"
"Di nama kita berdua ada kata 'So' dan 'Min' artinya cantik. Dia kan putri kita yang cantik," ucap Sohyun.
Kyungsoo tersenyum. "Baiklah! Aku menyukainya, Do Somin."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.