Ketika Sohyun sedang bermesraan bersama bersama Kyungsoo, begitu juga dengan Senna dan Sehun. Sedari tadi lelaki itu memeluk Senna seakan tidak ada hari esok.
“Aku merindukanmu.”
Kata-kata itu yang selalu Sehun ucapkan setiap menit, bahkan Senna yang tadinya senang malah sekarang sebal.
“YAKK!! OH SEHUN!!!! Aku sudah disini! Kenapa kau manja sekali sih?!"
Sehun memberikan ekspresi seperti bayi yang sedang kesaln membuat Senna merasa sangat gemas dengan prianya.
"Bolehkah aku memakan pipimu?” tanya Senna.
Sehun langsung teleport kearah pintu kamarnya karena Senna tidak main-main dengan ucapannya, sebelumnya Sehun digigit dibagian telinga oleh gadis itu.
“TEGA SEKALI KAU INI!!” pekik Sehun.
Senna berjalan menuju Sehun sambil tersenyum, lalu dengan secepat kilat gadis itu sudah memeluk tubuh Sehun dari belakang dan mengunci tangan Sehun.
“Sekali saja ya?” tanya Senna.
Sehun menatap pasrah wajah Senna. Senna mendekatkan wajahnya kearah wajah Sehun dan Sehun sudah memejamkan matanya menunggu pipi mulusnya tergigit gigi mungil senna.
Tanpa disadari Senna malah mencium bibir Sehun. Sehun membalas ciuman itu. Cukup lama mereka berciuman, tapi tiba-tiba ponsel Senna berdering membuat mereka mengakhiri itu.
"Lee Senna?”
Senna mengernyit. "Ya. Ini siapa?”
"Aku? Kau melupakan alphamu? Dasar Luna nakal!”
Senna mengerutkan keningnya karena kebingungan, setelah terdiam akhirnya ia mengingat lelaki itu.
"Eoh?! Mianhae Mingyu-yya.”
"Gwaenchana. Bagaimana kabarmu? Aku sangat merindukanmu..."
"Aku baik-baik saja.”
Sehun bisa mendengar dengan jelas percakapan mereka membuat dirinya mengepalkan tangannya menahan emosi.
“Cepatlah pulang! Jaga dirimu baik-baik. Saranghae."
Sambungan pun terputus.
Senna kembali memasukan handphonenya, lalu menatap Sehun dengan tatapan bertanya.
“Siapa dia?” tanya Sehun.
"Kim Mingyu. Lelaki yang mengaku sebagai mateku, ralat! Dia menang mateku," jawab Senna santai.
Sehun? Lelaki itu terdiam cukup lama. Ia terlalu terkejut, padahal ia sudah tau kalau Senna akan tetap memilihnya, namun tetap saja ia takut kehilangan gadisnya.
“Tenang saja. Jiwa werewolfku tidak memaksa karena kita sama-sama mencintai,” jelas Senna seakan tau apa yang Sehun pikirkan.
"Janji?” tanya Sehun.
Senna mengangguk. “Tentu saja.”
Mereka kembali memasuki kamar Sehun dan memutuskan untuk bermain playstation milik Sehun.
Sehun bermain sedikit curang karena kemampuan Senna tidak diragukan, padahal gadis itu jarang memainkannya.
Setelah bermain Senna lah yang memenangkan permainannya, walaupun Sehun sudah menggunakan otak jahilnya tapi lelaki itu tetap kalah.
“Aku mengakui kemampuanmu Nyonya Senna," ucap Sehun.
“Memang! Jangan ragukan itu.”
Senna berjalan kearah balkon kamar Sehun.
“Bila kita menikah. Apakah aku masih bisa hidup?” tanya Senna secara tiba-tiba
Sehun menghampirinya lalu memeluknya dari belakang. "Apa maksudmu? Lihat Sohyun. Gadis itu sangat sehat dan bahagia dengan Kyungsoo hyung.”
Senna menatap mata Sehun. "Sohyun keturunan vampire, masih ada darah vampire di dalam dirinya dan aku? Aku adalah seorang werewolf asli, kedua orangtuaku werewolf.”
Sehun memegang pundak Senna. "Dengarkan aku. Tidak ada yang akan terjadi padamu dan calon anak kita nanti." Sehun pun memeluk Senna.
Senna tersenyum sambil membalas pelukan Sehun. "Aku kira kau tidak bisa serius seperti ini Sehunie.”
“Sehunie? Aku menyukainya, ani! aku menyukai semua tentang dirimu Senna.”
“Dasar lelaki ini! Masih tetap saja bisa mengeluarkan kata-kata seperti itu," celetuk Senna.
"Seperti ini."
Cup
Sehun mencium Senna sekilas yang membuat gadis itu terkejut dan berteriak histeris.
“SEHUN YAKKK!!”
Chanyeol dan Kai yang sedang berada di bawah mendengar teriakan Senna membuat mereka berpikir yang tidak-tidak.
“Yak! Apakah kita akan mendapatkan keponakan lagi?” tanya Chanyeol.
“Mungkin, hyung. Apakah kau mau keponakan dariku juga?”
Chanyeol mendelik. "Dasar pria ini! Kau ingin bersama siapa sebenarnya? Jennie atau Krystal?”
"Aku ingin bersama Senna saja.”
Tiba-tiba Sehun berteriak dari arah kamarnya. “ KIM JONGIN!! KAU INGIN MATI??!!" teriak lelaki itu.
“TIDAK APA-APA BILA SENNA MENJADI MILIKKU!!!” balas Kai.
Dengan secepat kilat Kai sudah keluar dari kediaman keluarga Sehun karena ia tau Sehun pasti mengejarnya, sedangkan Chanyeol tertawa melihat tingkah Kai.
KAMU SEDANG MEMBACA
dunkelheit
Fantasi"kegelapan berasal dari kebaikan yang disia-siakan" -Freakynan × Andiiien1208