"Sedang apa disini?" tanya Sohyun saat melihat Senna ada di dalam kamar Sehun.
"Ah... Kamarnya tidak terlalu rapih, aku ingin merapihkannya."
Sohyun terkekeh. "Kau ini." Gadis itu pun mendudukan dirinya di atas kasur Sehun.
Tiba-tiba Senna menghampirinya. "Sohyun-ah."
"Wae?"
"Kau keren ya," ucap Senna.
Sohyun mengernyit. "Keren?"
"Eum! Padahal saat itu kau baru pulih tapi langsung kuat di bobol Kyungsoo," celetuk Senna sambil tertawa.
"Ah yak!!!" rutuk Sohyun.
Senna masih melanjutkan acara tertawanya. "Gwaenchana. Semuanya sudah tahu."
Sohyun terkejut. "Apa?! Bagaimana?!"
"Yak! Kami semua curiga saat melihatmu di dorong begitu saja oleh Kyungsoo, lalu tiba-tiba mereka itu tudak bisa mendengar apapun dari dalam kamar Kyungsoo dan Kai yang selalu bisa berpindah sesuka hatinya pun tidak bisa masuk ke dalam kamar Kyungsoo. Karena? Karena Kyungsoo memberikan tameng agar tidak ada yang bisa mendengar ataupun masuk ke dalam kamarnya," jelas Senna panjang lebar.
"Yak... Tetap saja masa kalian menyimpulkan hanya karena itu?"
"Lalu ini apa? Terkena setrika?" celetuk Senna sambil menyibakkan rambut Sohyun yang tergerai.
"Ah yak!! Kau ini!"
"Hhh... Sahabatku sudah sold out," ucap gadis itu sambil berdiri dan menghampiri meja Sehun.
"Yak! Kau kira aku barang?!" rutuk Sohyun.
Senna tertawa. "Hahahaha. Kau ini!" Lalu tiba-tiba gadis itu menyandung meja Sehun dan membuat salah satu lemari yang ada di meja itu terbuka.
Sohyun tertawa mekihat Senna yang duduk di atas lantai sambil memegang jari kakinya yang berdenyut.
"Hahahahaha. Makanya jangan jahil denganku!"
Senna mendelik. "Kejam sekali kau!"
Sohyun pun berjalan mendekati Senna, tapi perhatian gadis itu malah tertuju pada lemari yang sedikit terbuka itu.
"Eoh? Apa ini?" gumam Sohyun sambil mengeluarkan beberapa kertas dari dalam.
Mata Sohyun membola saat membaca kata per kata yang ada di atas kertas itu. Senna yang bingung pun ikut mengambil salah satu kertas yang Sohyun letakkan di atas lantai.
"Astaga!!" pekik Senna saat melihat foto kecil, remaja, dan dewasa miliknya. Begitupun dengan Sohyun, semua foto Sohyun ada di kertas itu.
"Apa mereka sengaja mendekati kita karena ini?" tanya Sohyun.
Senna menatap Sohyun. "Sohyun-ah..."
"Apa mereka juga tahu kalau kita adalah kunci kejadian 14 tahun yang lalu?"
"Sohyun-ah. Aku yakin mereka bukan orang yang seperti itu," ucap Senna.
"Lalu ini apa? Mereka memata-matai kita sejak kita kecil Senna-yya! Sejak kita mengalami kejadian itu!"
"Aku tahu. Tapi menurutku itu bukan maksud mereka."
Sohyun berdiri. "Mereka kemana?" tanya Sohyun.
"Sedang keluar karena ada urusan."
Saat Sohyun keluar dari kamar Sehun, ia mendengar ada yang menekan sandi rumah, lalu masuk ke dalam rumah Kyungsoo dan Sehun ini.
"Sepertinya mereka kembali." Saat baru menuruni beberapa anak tangga, Sohyun pun mengernyit.
"Sebenarnya apa tujuanmu membawa kita semua kemari?" tanya Chanyeol.
"Tujuan? Kenapa kau harus tahu tujuan kami?"
Baekhyun memutar bola matanya jengah. "Langsung to the point saja."
"Baiklah." Orang itu menghentakkan satu kakinya ke atas tanah dan seketika ruangan yang ada di dalam itu langsung seperti terkunci dan membuat mereka tidak bisa berteleport keluar.
"Tujuan kami hanya ingin mengunci kalian selama kami menjalankan rencana kami." Lalu orang itu keluar dari ruangan itu.
Kyungsoo menatap Sehun. "Sohyun dan Senna!!"
"Sial!!"
![](https://img.wattpad.com/cover/191086877-288-k114132.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
dunkelheit
خيال (فانتازيا)"kegelapan berasal dari kebaikan yang disia-siakan" -Freakynan × Andiiien1208