28.28 🌙

94 17 6
                                        

"Aku hanya tertabrak, tapi kenapa semua orang bersikap seperti aku baru bangun koma selama bertahun-tahun?" rutuk Sohyun.

Kyungsoo yang sedang membopong Sohyun karena gadis itu ingin ke ruangan bawah pun terkekeh.

"Masih baik kau sadar. Yak! Kau itu seperti ditabrak oleh orang yang dendam denganmu tahu!"

"Tapi sepertinya tidak ada yang dendam denganku," ucap Sohyun.

"Pasti ada. Tapi kau tidak kenal dan tidak menyangkanya."

"Begitukah?"

"Hm."

Mereka berdua pun sampai di ruang santai tempat para sahabat Kyungsoo berkumpul.

"Eoh?! Kenapa ramai?" tanya Sohyun kebingungan.

Kyungsoo mendudukkan Sohyun di atas sofa. "Mereka semua sahabatku dan sudah ada disini sejak beberapa hari yang lalu, sejak kau tertabrak."

"Ah... Begitu."

"Annyeong, Sohyun-ah," sapa mereka semua dengan kompak.

"Ne. Annyeong."

"Suho hyung juga bergabung dengan kami, tadik dia sedang ada urusan, kan?" tanya Baekhyun.

Sohyun mengangguk. "Ne."

"Bagaimana keadaanmu?" tanya Xiumin.

"Sudah lebih baik."

Chanyeol mengangguk. "Tentu saja. Kyungsoo merawatmu 24 jam full!"

Sohyun terkejut. "Benarkah?!"

"Hm!" jawab mereka kompak.

"Bicara apa sih?" tanya Kyungsoo yang baru kembali dari dapur sambil membawa sebotol air putih, lalu memberikannya pada Sohyun.

Baekhyun menggeleng. "Tidak ada. Mau tahu saja kau!" Kyungsoo mendelik mendengarnya.

"Kyungsoo-yya. Aku mau ke belakang," ucap Sohyun.

"Mau kuantar?"

Sohyun menggeleng. "Aku ingin sendirian."

"Baiklah. Hati-hati."

"Hm."

Sohyun pun berdiri dan berjalan secar aperlahan menuju taman belakang yang ada di rumah Kyungsoo dan Sehun itu.

Sohyun mendudukkan dirinya di atas ayunan yang dapat memuat tiga orang itu. Ada sebuah perasaan yang mengganjal di dirinya sejak beberapa bulan yang lalu.

"Sohyun-ah."

Sohyun menengok dan melihat Senna sedang berjalan menghampirinya, lalu gadis itu mendudukkan dirinya di atas ayunan yang sama dengan Sohyun.

"Wae?" tanya Sohyun.

"Kau sedang ada masalah, kan?" tanya balik Senna.

Sohyun menggeleng. "Ani."

"Jangan berbohong padaku. Kita sudah bersahabat sejak kecil dan aku tahu kau luar dalam."

Sohyun menghela napasnya. "Aku ingin bertanya."

Senna mengangguk. "Tanya saja."

"Apa yang dikatakan sahabat Kyungsoo itu benar? Kyungsoo merawatku 24 jam?"

Senna mengangguk, lagi. "Hm... Benar-benar 24 jam. Kadang aku dan yang lainnya menemaninya, tapi kadang juga aku tidur dan yang lainnya pergi ke bawah karena bosan."

"Begitu..."

Senna memegang tangan Sohyun. "Kau menyukai Kyungsoo, kan?"

Sohyun mendongak sambil mengerjapkan matanya. "Eh?!"

"Kau menyukainya, kan?" tanya Senna.

"Aku..."

"Sudah kubilang aku mengenalmu dengan baik, tanpa kau jawab saja aku sudah tahu."

Sohyun menghela napasnya. "Kau benar."

"Lalu kenapa kau tidak jujur padanya saja?"

"Aku takut," ucap Sohyun.

"Takut?"

Sohyun mengangguk. "Takut aku semakin jauh dengannya jika aku jujur dengannya."

Senna menggeleng. "Itu tidak akan terjadi. Aku jamin 100%!"

"Kenapa kau yakin begitu?" tanya Sohyun.

"Yak! Di dunia ini mana ada orang yang menjaga orang lain 24 jam dan rela lelah atau semacamnya."

"Lalu?"

Senna menepuk jidatnya. "Yak! Kau benar-benar payah dalam urusan percintaan ya!"

"Ck! Kau ini!"

"Artinya... Jika Kyungsoo tidak menyukaimu juga, untuk apa dia rela menjagamu setengah mati seperti itu?"

"Yak! Jangan percaya diri seperti itu!"

Senna terkekeh. "Aku yakin! Sangat!"

"Auh! Terserahlah!" Sohyun pun berjalan masuk, meninggalkan Senna.

Sohyun melihat Kyungsoo sedang mengobrol ria dengan sahabatnya, lelaki itu sesekali tertawa dan itu membuatnya nampak sangat lucu di mata Sohyun.

Sohyun menggelengkan kepalanya, lalu ia memilih untuk naik ke atas.

Kyungsoo yang melihat itu pun tersenyum. Sejujurnya ia mendengar semua ucapan Sohyun dan Senna di belakang tadi, begitupun dengan yang lain.

"Kyungsoo-yya. Kau benar-benar menyukai adikku?" tanya Suho sambil keluar dari persembunyiannya, yaitu di bawah meja.

Kyungsoo mengangguk. "Hm. Bohong jika aku bilang tidak."

"Masalahnya apa hubungan kalian akan lancar nantinya?" tanya Chen.

"Maka dari itu aku akan mendamaikan kaum-kaum ini agar Sohyun tidak dalam bahaya lagi."

Xiumin mengangguk. "Kau benar. Gadis itu akan selalu dalam bahaya jika kaum ini masih belum berdamai."

"Aku menyusulnya dulu," ucap Kyungsoo sambil berdiri, lalu melangkahkan kakinya naik ke agas kamarnya.

"Aku menyusulnya dulu," ucap Kyungsoo sambil berdiri, lalu melangkahkan kakinya naik ke agas kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Colab

Freakynan × andiiien1208

AYO AYO MULAI GREGET HAHAHA

TBC...

dunkelheitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang