"Aku hanya tertabrak, tapi kenapa semua orang bersikap seperti aku baru bangun koma selama bertahun-tahun?" rutuk Sohyun.
Kyungsoo yang sedang membopong Sohyun karena gadis itu ingin ke ruangan bawah pun terkekeh.
"Masih baik kau sadar. Yak! Kau itu seperti ditabrak oleh orang yang dendam denganmu tahu!"
"Tapi sepertinya tidak ada yang dendam denganku," ucap Sohyun.
"Pasti ada. Tapi kau tidak kenal dan tidak menyangkanya."
"Begitukah?"
"Hm."
Mereka berdua pun sampai di ruang santai tempat para sahabat Kyungsoo berkumpul.
"Eoh?! Kenapa ramai?" tanya Sohyun kebingungan.
Kyungsoo mendudukkan Sohyun di atas sofa. "Mereka semua sahabatku dan sudah ada disini sejak beberapa hari yang lalu, sejak kau tertabrak."
"Ah... Begitu."
"Annyeong, Sohyun-ah," sapa mereka semua dengan kompak.
"Ne. Annyeong."
"Suho hyung juga bergabung dengan kami, tadik dia sedang ada urusan, kan?" tanya Baekhyun.
Sohyun mengangguk. "Ne."
"Bagaimana keadaanmu?" tanya Xiumin.
"Sudah lebih baik."
Chanyeol mengangguk. "Tentu saja. Kyungsoo merawatmu 24 jam full!"
Sohyun terkejut. "Benarkah?!"
"Hm!" jawab mereka kompak.
"Bicara apa sih?" tanya Kyungsoo yang baru kembali dari dapur sambil membawa sebotol air putih, lalu memberikannya pada Sohyun.
Baekhyun menggeleng. "Tidak ada. Mau tahu saja kau!" Kyungsoo mendelik mendengarnya.
"Kyungsoo-yya. Aku mau ke belakang," ucap Sohyun.
"Mau kuantar?"
Sohyun menggeleng. "Aku ingin sendirian."
"Baiklah. Hati-hati."
"Hm."
Sohyun pun berdiri dan berjalan secar aperlahan menuju taman belakang yang ada di rumah Kyungsoo dan Sehun itu.
Sohyun mendudukkan dirinya di atas ayunan yang dapat memuat tiga orang itu. Ada sebuah perasaan yang mengganjal di dirinya sejak beberapa bulan yang lalu.
"Sohyun-ah."
Sohyun menengok dan melihat Senna sedang berjalan menghampirinya, lalu gadis itu mendudukkan dirinya di atas ayunan yang sama dengan Sohyun.
"Wae?" tanya Sohyun.
"Kau sedang ada masalah, kan?" tanya balik Senna.
Sohyun menggeleng. "Ani."
"Jangan berbohong padaku. Kita sudah bersahabat sejak kecil dan aku tahu kau luar dalam."
Sohyun menghela napasnya. "Aku ingin bertanya."
Senna mengangguk. "Tanya saja."
"Apa yang dikatakan sahabat Kyungsoo itu benar? Kyungsoo merawatku 24 jam?"
Senna mengangguk, lagi. "Hm... Benar-benar 24 jam. Kadang aku dan yang lainnya menemaninya, tapi kadang juga aku tidur dan yang lainnya pergi ke bawah karena bosan."
"Begitu..."
Senna memegang tangan Sohyun. "Kau menyukai Kyungsoo, kan?"