49.49 🌙

10 0 0
                                    

Sohyun mengernyit saat merasa ada sebuah tangan melingkar di pinggangnya. Ia langsung saja menunduk dan terkejut saat melihat Kyungsoo sudah membuka matanya.

"Kyungsoo-yya!!" Sohyun melepaskan pelukannya agar bisa menatap Kyungsoo. Kyungsoo tersenyum kecil.

"Gwaenchana? Ada yang sakit?" tanya Sohyun was-was.

Kyungsoo menggeleng. "Tidak ada."

Sohyun menghela napas lega. "Syukurlah." Saat ia hendak memanggil Suho dan yang lain, Kyungsoo malah menjegal tangannya.

"Wae?" tanya Sohyun.

Kyungsoo tidak menjawab, ia hanya memeluk Sohyun dalam posisi ia masih terbaring di atas kasur itu.

"Yak...."

"Tenang saja. Aku tidak akan membiarkanmu melahirkan bayi kita sendirian," ucap Kyungsoo.

Sohyun tersenyum mendengarnya. "Baguslah kalau kau tahu."

Kyungsoo mengusap rambut Sohyun. "Mianhae karena membuatmu cemas dan tidak menyelamatkanmu," ucap Kyungsoo.

"Bicara apa sih? Kalau kau tidak mengeluarkan yang lain, aku tidak akan selamat."

Sohyun mencium kening Kyungsoo. "Gomawo..."

Kyungsoo mengangguk sambil tersenyum dan mengeratkan pelukannya. Tapi sayangnya itu tidak terjadi lama karena tiba-tiba pintu kamar terbuka dan masuklah mereka semua yang ada di ruang santai.

"Yak!! Kapan kau sadar?!!" tanya Baekhyun.

Sohyun terkejut dan refleks melepaskan diri dari pelukan Kyungsoo. Kyungsoo pun duduk sambil menyender pada kepala kasur.

"Kalian mengagetkan saja!" rutuk lelaki itu.

"Cih. Bilang saja ingin bermesraan," celetuk Chanyeol.

"Baekhyun benar, kapan kau sadar?" tanya Xiumin.

"Baru saja."

Mereka semua menghela napas lega. "Gwaenchana?" tanya Lay.

Kyungsoo mengangguk. "Aku benar-benar baik-baik saja, tidak usah khawatir."

"Syukurlah... Kukira sahabatku akan menjanda," celetuk Senna.

Sohyun mendelik mendengarnya. "Yak!!"

Seketika mereka semua terkekeh.

"Aku akan memberikan resep obat yang bisa memulihkan Kyungsoo, kau tahu kan khasiat obat manjur dari kaum kami?" tanya Donghae.

Yunho mengangguk. "Ne. Kudengar banyak vampire yang mencoba mencuri resepnya karena obat itu bisa mengobati apa saja, termasuk terbakar matahari."

"Maja. Aku akan membuatkannya dan membawakannya untuk Kyungsoo," ucap Donghae.

Yunho tersenyum. "Gomawo..."

Donghae pun pamit pulang.

"Karena sekarang dia sudah baik-baik saja, sebaiknya kita biarkan mereka berdua," ucap Chen sambil keluar dari ruangan, begitupun dengan yang lain.

Sepeninggalnya yang lain, Sohyun pun menatap Kyungsoo membuat lelaki itu mengernyit.

"Wae?" tanya Kyungsoo.

Sohyun menggaruk rambutnya. "Ada yang ingin aku tanyakan."

"Tanyakan saja."

"Tapi kau baru membaik."

"Gwaenchana. Aku bukan sekarat," celetuk Kyungsoo.

"Kemarin aku tidak sengaja menemukan sesuatu di kamar Sehun. Apa kau sudah mengikuti selama bertahun-tahun ini?" tanya Sohyun.

"Kau sudah tahu?"

Sohyun mengangguk. "Hm.."

"Maja. Aku dan Sehun sudah mengikuti kau dan Senna, tapi itu semata-mata hanya untuk mengamanka kalian dari para vampire itu dan selama beberapa tahun kami sempat kehilangan kalian, itu membuat kami harus mencari kalian di semua universitas Seoul dan menyamar menjadi mahasiswa transferan," jelas Kyungsoo.

"Benarkah?!"

Kyungsoo mengangguk. "Sampai akhirnya kami menemukan kalian satu kampus dan kami memutuskan untuk pindah kesana, lalu mendekati kalian. Aku sengaja membawa kau kemari dan membuat Siwon ahjusi berbohong agar kau aman. Kau ingatkan waktu saat kita mau wisuda, dan itu membuat Siwon ahjusi tidak datang ke wisudamu?"

Sohyun mengangguk. "Ne."

"Mianhae. Itu karena aku menyuruhnya untuk terlihat seperti sedang bekerja diluar negeri karena aku harus membawamu untuk selalu dekat denganku," ucap Kyungsoo.

Sohyun mengernyit. "Waeyo?"

"Karena mereka sudah menemukanmu dan Jungkook salah satu dari mereka, kalian hampir saja dekat satu sama lain dan untungnya aku mencegah hal itu terjadi."

"Ah... Pantas aku melihatnya kemarin," ucap Sohyun.

Kyungsoo terkejut. "Kau melihatnya?!"

"Eum. Saat aku dan Senna disekap, dia lah yang mengawasi kami."

"Sudah kuduga itu adalah rencana mereka!"

Sohyun mengusap tangan Kyungsoo yang mulai emosi itu. "Gwaenchana. Aku sudah aman sekarang."

"Tapi kau tidak menikahiku karena alasan ini, kan?" tanya Sohyun.

"Astaga! Tentu saja tidak! Kupikir karena aku melihatmu selama belasan tahun, lalu kita dekat. Akhirnya aku malah menyukaimu, seperti Sehun ke Senna."

Sohyun tersenyum. "Baguslah kalau begitu."

"Ngomong-ngomong, aku mual," ucap Kyungsoo.

Sohyun mengernyit. "Hah??"

dunkelheitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang