44.44 🌙

6 0 0
                                        

Senna merubah dirinya menjadi werewolf. Ia juga membawa beberapa pasukannya, walau itu sangat beresiko. Apalagi ayahnya tidak tahu, mungkin bila rencananya berjalan lancar dia akan meminta maaf kepada ayahnya.

Sebelum gadis itu pergi, Donghae melihat dirinya. Dengan santai Senna berjalan menuju ayahnya itu.

“Senna-yya, kau mau kemana ?” tanya Donghae.

Senna menggaruk tengkuknya. “A.. Aku ingin berjalan-jalan,” jawab Senna sedikit gugup karena Donghae menatapnya.

"Oh ya? Baiklah, Mingyu akan menemanimu.”

Senna kaget dengan ucapan Donghae. "Eh?! Maksud appa?”

"Bukankah jiwa werewolfmu sudah tahu kalau alpha Mingyu lah matemu."

Memang werewolf dalam diri Senna sudah berteriak itu adalah matenya, tapi bagaimana bisa ia mencintai dua orang jika ia hanya memiliki satu hati?

"Aish... Aku belum sepenuhnya menjadi alpha, tuan!” ucap Mingyu.

"Setelah kau menikahi putriku, kau adalah alpha dari dua pack. Mingyu-yya."

Senna menatap bosan kedua pria yang sedang berbicara itu. Ia tidak punya banyak waktu, lagipula ia tidak perduli dengan Mingyu.

Senna berharap moongoddess tidak mengutuknya karena ia akan mereject matenya.

"Mingyu-yya ak-” kata kata Senna terputus oleh Donghae.

"Gunakan kata kata yang sopan Senna-yya. Dia akan menjadi suami sekaligus alpha di pack kalian," jelas Donghae

"Dan kau lunanya,” lanjut Mingyu.

Ntah mengapa kata-kata itu mampu membuat hati Senna tersentuh. Katanya bila seorang mate datang, sangat mudah mendapatkan hati pasangannya.

Mungkin Senna akan sedikit percaya dengan kata-kata itu. Tapi Senna langsung menepis pikirannya itu, dihatinya hanya ada Sehun.

Senna menggeleng. "Gwaenchana. Aku bisa pergi sendiri."

“Ayo,“ ajak Mingyu yang telah berdiri di depan pintu.

Donghae mendorong putri semata wayangnya itu ke arah Mingyu. Mau tidak mau pun Senna harus mengikutinya.

Mereka memasuki mobil Mingyu.

"Turunkan aku di depan, kau pulang saja,” ucap Senna sambil melepaskan sabuk pengamannya.

"Kau ingin menyelamatkan manusia vampire itu?” tanya Mingyu.

Senna menatap tidak percaya pada Mingyu, bahkan ayahnya tidak tau itu.

“terkejut? Senna kau lupa mate mu ini seorang alpha ?”

Senna menunduk, ia bingung harus bagaimana.

“Jangan kejar lelaki vampire itu! Kau milikku Senna!”

Mingyu memeluk Senna, seorang werewolf akan sangat mencintai dan setia kepada matenya.

Senna diam untuk beberapa saat. Ia tidak munafik, pelukan Mingyu memang begitu hangat padanya.

"Aku harus membantu temanku, dia membutuhkanku.”

Mingyu melepas pelukannya, lalu ia menatap Senna. Mungkin lelaki itu bisa membantu sedikit.

"Aku tidak akan melepaskanmu Senna," ucap Mingyu.

Senna langsung membuka pintu mobil Mingyu dan berlari.

"Dasar gadis nakal,” gumam Mingyu.

Lelaki itu memanggil semua pasukannya untuk mencari Senna. Senna tau pasti Mingyu mencarinya. Ia langsung pergi ke rumah Sehun dan mengambil parfume milik Sehun. Disana ada sedikit campuran aroma vampire, jadi aroma werewolfnya tidak akan tercium atau terdeteksi.

Senna mendatangi pasukannya dengan memakai pakaian serba hitam.

“Kalian tunggu diluar, aku akan masuk. Bila aku memberi isyarat segera lakukan rencana B!” perintah gadis itu.

Mereka menggangguk patuh. Senna lalu memasuki kawasan vampire jahat. Baru saja satu langkah ia sudah merasakan pusing yang luar biasa. Apakah energinya secepat itu diambil?

“Lee Senna? Werewolf kecil ini sudah besar rupanya," ucap seorang lelaki sambil berjalan ke arahnya.

"Kau?” ucap Senna pelan karena ia merasa otaknya seperti di putar begitu cepat.

“Merindukanku? Ayolah bermain sedikit. Oh tidak.... Kau sudah terlalu banyak masuk kedalam permainan vampire.”

Setelah mendengar perkataan terakhir itu Senna langsung kehilangan kesadarannya.

"Wow. Secepat itu?” gumam orang tadi.




******
Dilain tempat Donghae tengah mencari putri kecilnya. Mingyu sudah menceritakan semuanya tadi dan ia tidak ingin sesuatu terjadi kepada Senna.

Semua pasukan Senna telah kembali ke pack mereka. Mereka menjelaskan semuanya, karena Senna tidak pernah datang setelah sekian lama.

“SIAL!!! SIAPKAN PASUKAN. KITA AKAN MENYATAKAN PERANG KEPADA BANGSA VAMPIRE!!!” teriak Donghae sambil membanting meja kerjanya.

Mingyu merasa gelisah. Ia tidak ingin perang itu datang kembali, tapi bagaimana dengan nasib gadisnya?

"Mingyu. Datangi para teman Vampire Senna!” ucap Donghae.

Mingyu mengangguk patuh, walaupun mungkin sedikit sulit mencari jejak mereka.

"Aku akan menyelamatkanmu Lee Senna,” monolog lelaki itu.

dunkelheitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang