46.46🌙

5 0 0
                                        

Siwon memegang tangan Jiyeon saat istrinya itu hendak keluar dari rumah mereka.

"Kau baru saja bebas dari mereka. Kyungsoo dan yan lain susah payah membawamu kabur, sekarang kau dengan senang hati menyerahkan dirimu?" tanya lelaki itu.

Jiyeon tersenyum. "Sohyun. Putri kira sedang dalam bahaya, begitupun dengan Senna. Aku tidak mau menutup mataku saat aku tahu keberadaan mereka."

"Tapi para werewolf itu pasti akan menyelamatkannya."

Jiyeon menggeleng. "Mereka hanya akan menyelamatkan Senna, karena bagi mereka Sohyun adalah sebuah ancaman, apalagi putri kita sedang mengandung anak Kyungsoo."

"Apa tidak ada yang bisa kubantu?" tanya Siwon.

"Ada. Antarkan aku, jika rencanaku tidak berhasil kau harus menyelamatkan Sohyun dan Senna."

"Jiyeon-ah!"




"Menjauhlah dariku," ucap Kyungsoo. Sontak saja mereka semua langsung menjauh sedikit karena keterbatasan ruang juga sambil berharap mereka tidak akan kenapa-napa karena lelaki itu bisa menghancurkan mereka hanya dengan kekuatan biasa, apalagi kekuatan luar biasa?

"Aku harap aku tidak akan menjadi abu," celetuk Baekhyun.

"Kau ini..."

Kyungsoo menghentakkan kakinya ke atas tanah, seketika lelaki itu sudah berada beberapa senti dari atas tanah, Kyungsoo melayang sebagai pertanda kalau kekuatannya sudah sempurna.

Akhirnya dengan segenap tenaga lelaki itu menghancurkan kurungan mereka sambil memikirkan keselamatan istri dan bayi mereka.

Saat energi dan kekuatannya hampir habis, kurungan itu tidak terbuka juga. Kyungsoo akhirnya menyerah dan tergeletak tidak sadarkan diri, mereka semua langsung saja mendekatinya dengan khawatir.

Beberapa menit kemudian kurungan itu retak dan akhirnya pecah, tapi tetap saja Kyungsoo tidak sadarkan diri. Lay memegang kening Kyungsoo.

"Kondisinya tidak bagus. Kita harus cepat membawanya!" ucap Lay. Mereka semua langsung saja berteleport dan pergi meninggalkan tempat terkutuk itu.






******
Senna sudah duduk di samping Sohyun sekarang. "Jangan percaya apa yang lelaki tadi katakan," ucap Senna.

"Tapi bagaimana jika aku memang mati seperti itu?"

"Itu adalah ingatan palsu. Aku pernah baca kalau beberapa vampire bisa melakukan itu. Aku percaya itu hanya gadis yang mirip denganmu, bukan kau sama sekali."

"Jika itu kau, kau pasti memiliki sedikit kenangan tentang kejadian itu," jelas Senna.

Sohyun menghela napasnya. "Kenapa aku harus terseret disituasi seperti ini?"

"Karena kau adalah istri Kyungsoo."

Sohyun memutar bola matanya. "Ih!"





"Eomma. Akmi sudah berhasil kabur dan akan segera menyelamatkan Sohyun," batin Suho yang mengirim sinyal pada Jiyeon.

Mereka meletakkan Kyungsoo di atas kasur milik lelaki itu. Lay dan Xiumin yang akan merawat Kyungsoo karena Lay mempunyai kekuatan untuk menyembuhkan apapun, sedangkan kekuatan Xiumin dibutuhkan untuk mengembalikan suhu tubuh Kyungsoo yang sekarang terlalu panas untuk ukuran mereka.

"Hyung. Jaga Kyungsoo baik-baik," ucap Chen.

Xiumin mengangguk. "Tenang saja. Pastikan kalian membawa Sohyun dan Senna kembali dengan selamat."

Sehun mengangguk. "Pasti!" Lalu keenam vampire tampan itu menghilang seketika.

"Aku harap Kyungsoo akan sadar sebelum tengah malam," ucap Lay.

Xiumin terkejut. "Tengah malam?! Waktunya tinggal tujuh jam lagi!"

"Mau bagaimana? Itu sudah aturannya. Jika dia tidak bisa sadar saat itu juga, berarti tidak ada harapan lagi. Kyungsoo terlalu banyak memakai kekuatannya sampa energinya sendiri kehisap," jelas Lay panjang lebar.




Siwon memarkirkan mobilnya beberapa meter dari tempat para vampire menyekap putrinya itu.

"Kau yakin akan baik-baik saja?" tanya Siwon.

Jiyeon mengangguk. "Hm. Tenang saja."

Siwon memeluk istrinya yang akhirnya dipertemukan kembali setelah belasan tahun lamanya. "Kembalilah bersama Sohyun."

"Pasti." Lalu Jiyeon keluar dari mobil.

Saat memasuki kawasan itu, tentu saja ia disambut dengan baik oleh para vampire yang berjaga disana.

"Hya... Jiyeon-ssi akhirnya kau kembali setelah kabur begitu saja."

"Tidak usah basa-basi. Kembalikan putriku dan werewokf yang kalian tahan!"

"Tidak semudah itu..."

"Bawa saja aku lagi dan lepaskan mereka," ucap Jiyeon.

"Tidak mau. Kau sudah bisa kabur, bagaimana bisa kami menjamin kalau kau tidak akan kabur lagi?"

Tiba-tiba terdengar suara gaduh. Jiyeon langsung saja menengok ke belakang dan terkejut saat melihat segerombolan werewolf sudah siap untuk menyerang tempat itu.

"Tidak akan kubiarkan kalian mengganggu kaum kami lagi!!" ucap Donghae.

dunkelheitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang