Kyungsoo masuk ke dalam mansion tempat ia dan sahabat-sahabatnya berkumpul, lalu ia melihat Sehun sedang duduk di atas meja dapur yang berbentuk seperti meja bar. Kyungsoo langsung saja menghampirinya dan duduk di samping Sehun, padahal yang lain mengumpul ramai di ruang tengah.
"Apa yang sedang kau pikirkan?" tanya Kyungsoo.
"Hyung..."
"Hm?"
"Aku menyukai Senna, tidak. Aku mencintainya," ucap Sehun.
Kyungsoo langsung saja menatap Sehun tak percaya dan sahabat mereka yang semuanya vampire langsung saja berpindah dengan cepat ke tempat mereka karena mendengar ucapan Sehun.
"Kau serius Oh Sehun?" tanya Kyungsoo.
Sehun mengangguk. "Kukira aku hanya mengganggunya karena aku memang jahil, kan? Tapi lama kelamaan aku malah menyukainya."
"Lee Senna adalah werewolf. Kalau kaum kita tidak terpecah begini mungkin kau bisa memilikinya, tapi kaum kita sudah terpecah dan kau tidak mungkin memilikinya," ucap Xiumin selaku vampire paling tua diantara mereka semua.
"Aku tahu, maka dari itu aku ingin segera mendamaikan kaum ini."
Chanyeol menepuk bahu Sehun. "Perasaanmu tidak boleh kau tahan. Jika kau menyukainya katakan padanya, tapi jangan sampai ketahuan siapapun selain kami."
Sehun mengangguk. "Hm." Sepertinya rencana Sehun untuk berkencan selama tiga kali itu malah membuatnya menyukai seorang Lee Senna.
Sohyun terkejut nyaris menjerit saat Siwon menyuruhnya untuk tinggal di rumah Kyungsoo selama ia ke Australia.
"Appa! Aku kan bisa menyusulmu dan tinggal bersama disana," ucap Sohyun.
"Semua pelayan sudah mencarinya, aku juga sudah meminta Jung ahjusi untuk mengurus passport baru untukmu."
"Tapi kenapa bersama Kyungsoo? Suho oppa juga akan pulang kan?"
Siwon menggeleng. "Suho juga ada pekerjaan dan tidak bisa kemari. Kumohon turuti appamu ya... Aku takut kau kenapa-napa jika tidak keluar dari rumah ini."
"Kenapa begitu?"
"Rekan bisnis appa mengincar kita semua, jadi aku harus mengamankanmu dan Suho."
"Tapi appa sendiri?" tanya Sohyun.
"Tentu saja aku akan menghabisi orang itu."
Sohyun menghela napasnya. "Baiklah. Tapi appa harus hati-hati."
Siwon mengangguk sambil memeluk Sohyun. "Jangan mudah percaya selain dengan sahabatmu, Kyungsoo, dan Sehun ya," ucap Siwon karena Sohyun sangat mudah dibohongi, seperti sekarang contohnya.
Sohyun mengangguk. "Baiklah."
"Appa akan segera menjemputmu, tenang saja."
Sohyun mengangguk. "Ne."
"Kyungsoo putra sahabatku, aku percaya padanya jadi kau tidak perlu khawatir," ucap Siwon.
"Ne appa."
Siwon mengusap rambut Sohyun yang sudah masuk ke dalam mobil itu dari luar jendela yang terbuka. Akhirnya mobil pun jalan meninggalkan kawasan rumah Sohyun.
"Aku harap kau baik-baik saja Sohyun-ah," gumam Siwon sebelum ia masuk ke dalam rumahnya.
Kyungsoo langsung berdiri saat mereka sudah selesai merapatkan rencana mereka.
"Kau mau kemana buru-buru begitu?" tanya Lay.
"Sohyun hampir sampai, aku harus ada di sana."
"Oh baiklah."
"Tolong jaga adikku ya," ucap Suho.
Kyungsoo mengangguk. "Tentu saja hyung." Kyungsoo pun keluar dari rumah itu.
Tepat saat ia keluar mobil yang Sohyun naiki sedang memasuki pekarangan rumah, Kyungsoo langsung bersembunyi di balik pohon agar ia tidak ketahuan kalau ia keluar dari rumah yang ada di samping ini.
Setelah mobil Sohyun masuk sepenuhnya, lelaki itu pun masuk ke dakam rumahnya dan berlari kecil menghampiri Sohyun yang sudah keluar dari mobilnya.
"Eoh?! Kau habis darimana?" tanya Sohyun.
"Mencari udara segar."
"Ah..."
"Biar aku saja ahjusi," ucap Kyungsoo sambil membawa koper milik Sohyun.
"Ghamsamnida Park ahjusi," ucap Sohyun pada supirnya itu, lalu ia dan Kyungsoo masuk ke dalam rumah Kyungsoo.
"Aku bingung. Rumah sebesar ini kenapa hanya punya tiga kamar?" tanya Sohyun.
"Karena ruangan lainnya untuk membuat ruangan appa yang banyak itu, lagipula kami tidak pernah tahu kalau akan ada orang lain yang akan tinggal di sini."
"Mian. Padahal aku sudah meminta appaku untuk tinggal di apartement saja."
Kyungsoo menggeleng. "Gwaenchana. Setidaknya kau akan membuat rumah ini ramai sedikit."
Saat Sohyun sedang merapihkan pakaiannya, sementara Kyungsoo sedang membasuh wajahnya di kamar mandi. Tiba-tiba pintu kamar Kyungsoo terbuka begitu saja, lalu masuklah Sehun yang langsung duduk di atas kasur Kyungsoo.
"Gwaenchana?" tanya Sohyun sambil duduk di samping Sehun.
"Tolong aku."
Sohyun mengernyit, begitupun dengan Kyungsoo yang baru keluar dari kamar mandi.
"Tolong?" tanya Kyungsoo dan Sehun mengangguk, membuat kedua orang itu saling menatap.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.