25.25 🌙

117 17 4
                                    


"Sehun-ah aku takut kaum kita tahu kalau kita sedang menjalis kasih," ucap Senna.

Sehun menggeleng. "Aku akan berusaha menutupinya. Tunggulah sebentar lagi."

Senna mengangguk sambil menyeka keringat yang membanjiri wajah tampan Sehun.

"Mianhae," ucap Sehun.

"Untuk?"

"Kita baru beberapa minggu jadian, tapi aku sellau sibuk latihan."

Senna tersenyum. "Gwaenchana. Jangan memikirkan itu, kita hanya bisa senang-senang kalau rencana ini berhasil."

"Kau harus berhasil Sehun-ah, agar kita bisa bersama," ucap Senna.

Sehun mengangguk, lalu mencium bibir Senna sekilas. "Tenang saja. Aku akan melakukan apapun agar kita bisa bersama."



"Inilah yang membuatku tidak suka dengan vmpire-vampire netral itu. Mereka berhasil mendapatkan dua gadis penting itu dan bahkan sekarang Sehun memacarinya?! Auh....!!! Menyebalkan!"

"Apa yang harus kita lakukan? Aku khawatir rencana mereka akan berhasil."

"Tentu saja kita harus melakukan sesuatu! Tidak akan kubiarkan seorang pun mengotori rencanaku yang sudah kususun selama bertahun-tahun!"

"Apa yang ingin kau lakukan?"

"Tentu saja kita tidak bisa membawa gadis yang bersama Sehun itu, tapi kita bisa membawa yang satunya lagi. Ah tidak! Jangan membawanya. Bunuh saja agar dia tidak bisa bersaksi pada siapapun tentang kejadian 14 tahun yang lalu itu!!"

"Baiklah!"


"Aku hanya pergi sebentar. Irene eonni memintaku untuk menemaninya ke mall untuk membeli hadiah," ucap Sohyun sambil mengalungkan sling bagnya.

"Baiklah. Hati-hati dan kabari aku kalau ada apa-apa."

Sohyun mengangguk. "Baiklah." Gadis itu pun keluar.

Sohyun mengeluarkan handphonenya untuk menghubungi Irene karena ia bingung kenapa gadis itu memintanya bertemu di tempat yang sepi seperti ini.

Line's.

Sohyun : eonni kau dimana?

Irene : aku sudah sampai
Irene : ku ada di seberang.

Sohyun : aku akan menyusulmu.

Irene : oh baiklah.

Line's end.

Sohyun memasukkan handphonenya, lalu ia berjalan. Tiba-tiba saja ada sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi ke arah Sohyun.


"Eoh! Eonni," ucap Senna sambil membukakan pintu untuk Irene.

Kyungsoo yang baru saja 'makan' di dapur langsung saja menghampiri Irene. "Irene?!"

Irene terkejut melihat Kyungsoo yang juga terkejut karena melihatnya. "Kenapa kau terkejut begitu melihatku?" tanya Irene.

"Sohyun bilang dia menemanimu membeli hadiah."

"Bicara apa kau? Aku kemari karena ingin membahas pekerjaanku dengan Senna, kau tidak tahu kalau aku adalah editor untuk novel Senna?"

"Bukannya kau mengirim oesan pada Sohyun tadi?" tanya Kyungsoo.

Irene menggeleng. "Ponselku saja hilang kemarin."

"Lalu Sohyun..." gumam Senna.

Kyungsoo yang baru sadar langsung saja berlari keluar rumah dan berteleport.

"Sehun-ah!!!" Senna berlari menghampiri Sehun.

Sehun langsung berdiri. "Wae?"

"Sepertinya Sohyun dalam bahaya!"

"Apa?!!" Sehun langsung berlari keluar rumah dan berteleport menyusul Kyungsoo.

"Ada apa ini?" tanya Irene yang kebingungan.

Senna mengambil kunci mobil miliknya. "Eonni ikut aku saja." Lalu Senna menancap gas menuju suatu tempat setelah ia melacak handphone Sohyun.




Sohyun membulatkan matanya dan mobil itu langsung menabraknya, membuat Sohyun terguling di atas badan mobil itu lalu terlemoar ke atas tanah.

Sohyun yang sudah setengah sadar dengan darah uang berceceran dimana-mana itu samar-samar melihat mobil itu berhenti, lalu ia memejamkan matanya.

Sohyun yang sudah setengah sadar dengan darah uang berceceran dimana-mana itu samar-samar melihat mobil itu berhenti, lalu ia memejamkan matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kyungsoo terlambat. Ia sampai saat Sohyun sudah terkempar dan jatuh di atas tanah. Dengan murka ia langsung menghentikan mobil itu dan mengeluarkan supirnya.

Mereka berdua bertarung cukup sengit, sampai akhirnya Sehun datang dan ikut membantu. Setelah mematahkan beberapa tubuh bagian vampire jahat itu, Sehun langsung membakarnya untuk menghilangkan jejak.

Kyungsoo langsung saja menghampiri Sohyun dan memangku kepalanya. Bahkan ia tidak sadar dengan darah Sohyun yang bisa dikatakan banyak itu.

"Aku sudah menghubungi appa. Ayo kita membawanya ke rumah!" ucao Sehun sambil memasukkan handphonenya ke dalam sakut celananya.

Tepat saat itu Senna dan Irene sampai. Kedua gadis itu langsung menjerit saat melihat keadaan Sohyun.

Sementara Irene tidak fokus, Sehun langsung saja mencopot plat nomor mobil yang menabrak Sohyun itu, dan ia juga membersihkan darah Sohyun yang ada di jalan menggunakan kekuatan anginnya.

Sementara Irene tidak fokus, Sehun langsung saja mencopot plat nomor mobil yang menabrak Sohyun itu, dan ia juga membersihkan darah Sohyun yang ada di jalan menggunakan kekuatan anginnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Colab

Freakynan ×andiiien1208

TBC...

dunkelheitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang