26.26 🌙

104 18 2
                                    


Sebenarnya Yunho adalah seorang dokter terkenal di Korea, karena itu Sehun langsung menghubunginya dan memintanya untuk segera pulang karena ada keadaan darurat.

Sehun yang membawa mobil Senna langsung memacu mobilnya dengan secepat kilat. Sementara di belakang kepala Sohyun di pangku di atas paha Kyungsoo sementara Irene sibuk menekan luka Sohyun agar pendarahannya berhenti.

Saat sampai di rumah Kyungsoo langsung menggendong Sohyun dan membawanya ke ruangan bawah. Jika saja Irene tidak ada, ia akan berteleport kesana kemari sedari tadi.

Kyungsoo membawa Sohyun ke dalam ruang khusus Yunho yang bisa dipakai untuk operasi juga.

"Kau tunggulah diluar. Biar aku, Sehun, dan Senna yang menangani ini."

Kyungsoo mengangguk sambil menyeka air matanya. "Kumohon selamatkan dia."

"Kau tenang saja, Kyungsoo-yya," ucap Yunho.

Yunho menunjuk Sehun dan Senna. "Sehun, Senna aku butuh bantuan kalian." Mereka berdua itu mengangguk, lalu masuk ke dalam ruangan itu.


Sekarang Sohyun sudah ada di atas kasur Kyungsoo dengan peralatan medis di tubuhnya. Operasinya berhasil, mereka berhasil menjahit luka Sohyun dan menghentikan pendarahan di otaknya.

"Kenapa dia belum sadar?" tanya Kyungsoo.

"Aku memberinya obat bius agar dia bisa istirahat lebih lama. Jangan khawatir hyung, Sohyun baik-baik saja," ucap Sehun sambil menepuk pundak Kyungsoo.

"Sudah aku cek dan itu benar nomorku. Sepertinya handphoneku sengaja dicuri," ucap Irene sambil memberikan handphone Sohyun pada Sehun.

"Sudah kuduga."

Senna mengusap pundak Irene. "Kau pasti shock. Aku akan mengantarmu pulang, eonni."

Irene mengangguk. "Ne." Senna pun membereskan sling bag Irene, lalu membawakannya.

"Kabari aku jika Sohyun sudah sadar," ucap Irene.

Sehun mengangguk. "Pasti."

Seperginya Irene dan Senna, tiba-tiba pintu kamar Kyungsoo terbuka, lalu masuklah Suho dan yang lainnya. Suho langsung saja berdiri di samping Kyungsoo.

"Apa yang terjadi?" tanya Suho.

"Mereka sudah memulainya. Mereka menabrak Sohyun dan menjebaknya tadi," ucap Kyungsoo.

Kyungsoo menunduk. "Mianhae, aku telat kesana. Saat sampai aku melihat Sohyun sudah tertabrak."

Suho menghela napasnya, ia mengusap pundak Kyungsoo. "Sudahlah. Itu bukan salahmu. Aku yang akan memberikan mereka pelajaran menggunakan tanganku sendiri!!"





"BODOH!! Melakukan pekerjaan mudah saja tidak becus!!"

"Joseonghabnida. Tapi kami menemukan ini di ban mobil itu."

"Apa ini?"

"Darah gadis itu."

"Ah... Bagus. Periksa ini segera!!"

"Ne!"



"Hyung. Kau mau ikut berlatih?" tanya Sehun.

Kyungsoo menggeleng. "Mian. Aku masih ingin menjaganya."

"Baiklah." Sehun pun berjalan mendekati Senna yang tertidur di atas sofa. Sehun menyampirkan selimut pada tubuh Senna agar kekasihnya itu hangat, terakhir ia mencium kening Senna.

"Aku bodoh ya," ucap Kyungsoo.

Sehun mengernyit. "Apa maksudmu?"

"Seharusnya aku mengakui perasaanku pada Sohyun. Kau benar, aku menyukainya."

Sehun menghela napasnya, ia sudah menduga hal itu. Lagipula siapa lelaki yang tidak menyuaki gadis yang sudah mereka ikuti selama belasan tahun. Saat bertemu tentu saja mereka akan menyukai gadis itu, begitupun dengan Sehun.

"Kau bisa mengakuinya saat dia sadar nanti. Sohyun pasti akan sadar."

"Harusnya aku mengakui perasaanku lebih dulu, setidaknya dia sudah tahu kalau aku mencintainya."

"Himnae, hyung." Sehun pun keluar dari kamar Kyungsoo.

Kyungsoo mengusap rambut Sohyun yang tertutup perban karena lukanya. Beberapa saat setelah Kyungsoo melakukan hal itu, tiba-tiba jari jemari Sohyun yang Kyungsoo genggam mulai bergerak.

Lelaki itu langsung saja menegapkan tubuhnya dan melihat Sohyun mulai menggerakkan matanya, lalu akhirnya gadis itu membuka sedikit matanya.

"Sohyun-ah!!!!"

"Sohyun-ah!!!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Colab

Freakynan × andiiien1208

Ada yang kangen aku ga ? Wkwk

TBC ...

dunkelheitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang