17.17 🌙

115 20 11
                                        

Untuk membujuk Senna agar mau baikan, akhirnya Sehun menawarkan diri untuk mengerjakan tugas untuk besok yang lumayan banyak itu. Tentu saja Senna langsung mengiyakannya, karena itu Senna ikut Sehun pulang ke rumah lelaki itu.

Saat sedang berjalan menuju parkiran, tiba-tiba Sehun menghentikan langkahnya.

"Wae?" tanya Senna.

"Kyungsoo hyung menelepon." Sehun pun menempelkan handphonenya pada telinganya.

"Waeyo hyung?"

"Sehun-ah. Kau pulanglah lebih dulu."

Sehun mengernyit. "Kenapa begitu?"

"Aku tidak bisa pulang sekarang."

"Waeyo? Apa ada masalah?"

"Ani. Sohyun tertidur di bahuku, aku tidak tega membangunkannya."

Sehun terkekeh. "Astaga kukira ada apa!"

"Baiklah... Nikmati waktumu hyung...."

"Kau ini!"

Lalu sambungan telepon terputus.

"Waeyo?" tanya Senna saat melihat Sehun tertawa.

"Tidak ada." Sehun pun melanjutkan perjalanannya membuat Senna mendecak karena lelaki itu menyembunyikan sesuatu yang menarik darinya.

"Apa Sohyun begitu polos?" tanya Sehun sambil menuliskan tugas-tugas mereka.

Senna memasukkan keripik sambil menengok ke arah Sehun yang duduk di bawah karpet sementara dirinya sedang berleha-leha di atas sofa.

"Kenapa kau bertanya seperti itu?" tanya Senna.

"Aku hanya penasaran dengan kepribadiannya."

"Sohyun memang seorang gadis polos, sedari dia kecil kepolosannya tidak berkurang."

"Sudah kuduga," gumam Sehun.

"Kau bilang apa?"

Sehun menggeleng. "Tidak ada." Lalu lelaki itu melanjutkan acara menulisnya.

"Sehun-ah."

"Hm?"

"Aku takut," ucap Senna.

"Takut?"

"Aku takut Sohyun jatuh cinta dengan Kyungsoo."

Sehun menghentikan acara menulisnya. "Kenapa kau takut?"

"Kau tahu kan kalau vampire tidak boleh bersama manusia, itu akan membahayakan nyawa Sohyun."

Sehun meletakkan pulpennya, lalu duduk menghadap ke arah Senna. "Hm... Aku tahu, tapi kenapa kau berpikir seperti itu?"

"Kau tidak tahu kalau feeling seorang werewolf itu kuat? Apalagi pada orang terdekat mereka."

"Ah ya... Kau benar."

Senna merubah posisi duduknya menjadi menyila. "Karena itu aku takut. Aku merasa Sohyun sudah menyukai Kyungsoo karena gadis itu bukan tipe gadis yang mudah dekat dengan orang lain, tapi dia sudah sangat akrab dengan Kyungsoo sekarang," jelas Senna panjang lebar.

Sehun mendudukkan diri di samping Sohyun. "Aku tahu kau tidak ingin Sohyun kenapa-napa, tapi jika mereka berdua saling mencintai, aku yakin Kyungsoo hyung akan melindungi Sohyun bagaimana pun caranya."

"Aku tahu, tapi tetap saja itu menakutkan. Membayangkan sahabatku dikejar-kejar mahkluk mengerikan yang mengincar nyawanya."

Sehun mengusap kepala Senna. "Jika itu terjadi, kita akan melindunginya, hm?"

Senna terdiam saat merasakana tangan Sehun mengusap rambutnya dengan lembut. Senna langsung saja mengalihkan perhatiannya. "Hm..."

"Senna-yya," panggil Sehun.

"Wae?"

"Sebelumnya aku ingin minta maaf karena sering membaca pikiranmu, tapi aku tidak bisa menghindarinya karena aku juga membaca pikiran semua orang yang hanya lewat di depanku," ucap Sehun panjang lebar.

"Lalu?"

"Aku selalu mendapati kau terkadang memikirkanku atau terlalu terbawa perasaan saat bersamaku, apa itu benar? Jawab aku dengan jujur."

Senna seketika.menelan salivanya. "Eoh?!"

"Tidak usah memikirkan jawabannya, langsung jawab saja yang ada di hatimu."

"Hm..."

"Aku tahu semuanya lhoo...."

Senna memejamkan matanya. "Baiklah! Kau benar, aku kadang terbawa perasaan olehmu. Lagipula kenapa kau tiba-tiba datang dan terus menggangguku sih."

"Kau lucu." Seketika Senna merapatkan mulutnya.

"Astaga..."

Sehun terkekeh. "Aigoo... Kau ini. Ternyata gadis sepertimu bisa merasa seperti itu padaku ya?"

"Kau pikir aku tidak punya perasaan, eoh?!"

"Kalau begitu begini saja. Kita berkencan selama tiga kali, jika itu menyenangkan berarti kita bisa melanjutkan, jika tidak kita bisa kembali berteman."

Senna mendelik. "Apa?! Kenapa kau ingin berkencan denganku? Yang ada aku terus dijahili olehmu!"

Sehun tertawa kecil. "Pabo! Menurutmu kenapa aku selalu menjahilimu? Karena aku tertarik padamu tahu!"

"Aneh!!" rutuk gadis itu tapi wajahnya memerah, lalu dengan gerakan spontan Sehun mencium sekilas pipi Senna.

"Astagaaa!!! OH SEHUN!!!"

Dan lelaki itu langsung berlari sebelum ia menjadi bulan-bulanan Senna.

Dan lelaki itu langsung berlari sebelum ia menjadi bulan-bulanan Senna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Colab

Freakynan ×andiiien1208

TBC...

dunkelheitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang