Perlahan-lahan, gadis berambut coklat itu menghembuskan napasnya alih-alih dirinya yang sedikit gemetar.
Jangan takut Shei, salah lo sendiri pake acara kesiangan segala.
Dengan mantap, Sheira pun membalikkan tubuhnya menghadap orang yang baru saja mencyduknya. Terdengar dari suaranya sih agak berat seperti suara laki-laki.
Keduanya pun saling melempar tatap, tetapi Sheira menatapnya ketus.
Sejenak, Sheira sempat melongo melihat seseorang di hadapannya ini.
"Sebenernya dia tuh orang atau setan? Kenapa putih banget anjir." Sheira bergumam pelan sehingga kemungkinan tidak terdengar oleh orang yang baru saja Sheira anggap setan.
Ya ampun. Shei.. Shei.. Itu matanya katarak, minus, apa gimana sih? Masa gak bisa bedain yang mana setan, yang mana cogan.
Sedangkan cowok berseragam putih abu-abu di hadapannya itu hanya menatapnya biasa dengan sebelah alis yang terangkat, seraya memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana.
Laki-laki itu kemudian menatap Sheira dari atas sampai bawah dengan tatapan bak guru BK yang siap menghukum kapan saja.
Fiks, ini sih gue harus kabur.
Sheira masih menatapnya ketus sambil bersiap-siap untuk kabur. Jelas, tatapan laki-laki itu sudah memberi isyarat pada Sheira untuk kabur, alias tak lama lagi Sheira akan diberi hukuman.
Gimana enggak dihukum coba? Udahlah kesiangan, gak pake dasi, kaos kakinya malah pake yang warna-warni, ada hello kitty-nya pula. Terus dia itu masih belum keterima sepenuhnya di SMA Kartika, toh sekarang juga dia masih pake seragam SMP.
"Kenapa---" ucapan laki-laki itu terpotong begitu saja oleh Sheira yang malah nyelonong pergi dan langsung berlari secepat mungkin menjauh dari area taman belakang sekolah.
"Permisi, lo ngehalangin jalan gue."
Gila sih, nekat banget cewek satu ini. Orang lain aja yang jelas-jelas pada suka sama cowok itu kadang mereka gak pada berani nyapa atau nyatain cintanya terang-terangan, karena sifatnya yang bisa dibilang kalem namun terkesan dingin. Dan kadang dia bisa bersifat bodo amat sama yang namanya cewek.
Eh, ngomong-ngomong namanya siapa ya? Ah tadi sih waktu Sheira ngelirik name tag-nya tuh Delvin Archelaus L. Kalau mau tau, huruf 'L' disitu adalah Lazuardi. Ya kalo ditulis semua di name tag kan udah pasti gak cukup karena kepanjangan wkwk.
Sheira pun membatin, "Ck, ribet amat namanya. Bagusan juga dolphin." tak lama kemudian, gadis berambut coklat itu menggelengkan kepalanya. Untuk apa juga ia harus memikirkan cowok itu, unfaedah sekali.
Melihat nama yang tertera di name tag-nya, sekilas yang muncul di pikiran Sheira yautu bayangan lumba-lumba. Loh kenapa jadi ke lumba-lumba? Apa hubungannya? Maybe, Delvin sama dolphin rada mirip sih:v
Bukannya mencegat adik kelas baru yang songong itu karena tidak memanggilnya dengan embel-embel 'kak' dan malah membiarkannya pergi bukan malah menghukumnya, Delvin hanya menatap punggung Sheira yang berlari menjauh darinya seraya menyunggingkan senyumnya.
Bertemu dengan Sheira, sepertinya muncul sedikit rasa penasaran di benak Delvin. Dia memang sudah tahu cewek itu bernama Sheira, karena memang hanya dia seorang yang belum ada di barisan para calon peserta didik baru karena tadi Delvin sudah mengabsennya berhubung di SMA itu Delvin lah yang menjabat sebagai ketua osis.
"Lo adalah cewek songong pertama yang gue temuin. Tunggu aja," gumamnya seraya berjalan mengikuti Sheira yang ternyata dia berlari ke arah lapangan, tepatnya ke barisan paling belakang diantara puluhan murid lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Girlfriend [END]
Novela Juvenil[FOLLOW SEBELUM MEMBACA^^] "Lo itu ibarat magnet, yang mau gak mau hati gue harus ketarik waktu pertama kali gue liat lo." -Delvin Archelaus Lazuardi. Di hari pertamanya sekolah di SMA Kartika ternyata tidak memberi kesan baik bagi Sheira Belvania...