BMG 🌠 55

1.5K 104 32
                                    

Yee update nih!

Cek dulu dong, btw kalian dari kota mana aja?
Kalo aku sih dari Cianjur💃👐

Lagi kobam qian kun pokoknyaa!!!
Jadi weh cepet update hehe.

Enjoy and Happy Reading
_____________________

Tepat pukul 9 pagi, Nafa sudah berdiri di depan rumah Sheira.

Ting..nong..

Nafa memencet bel rumah yang elegan itu. Sebenarnya niat dia sepagi ini ke rumah Sheira sih tak lain adalah karena dia kepo bagaimana hasil kencan Sheira dan Delvin semalam. Ah dia terus membayangkan betapa bahagianya Sheira, mungkin. Nafa belum tahu saja dengan apa yang sebenarnya terjadi.

Karena temannya itu sulit dihubungi sejak saat itu, lantas Nafa pun berinisiatif pergi ke rumahnya. Sekalian ngajak ngeborong makanan ringan juga sih buat besok acara camp ke puncak.

Ceklek.

Pintu terbuka, menampilkan sosok Aqila. "Eh, ternyata Nafa. Kirain siapa."

Setelah salam pada Aqila yang notabenya mama Sheira itu, Nafa pun berkata, "Iya, tante. Sheiranya ada kan?"

"Ada kok dia di kamar. Hm, dari semalem dia gak keluar kamar tuh tante sama om Arga sampe heran. Kamu coba bujuk dia ya." seketika raut wajah wanita itu berubah murung dan memegang keningnya tampak pusing. Akhir-akhir ini ia memang sedang banyak pikiran. Ditambah Sheira yang tak keluar kamar dari semalam, semakin menambah pikirannya saja.

Dia kenapa lagi dah?

Lantas, Nafa memegang kedua bahu Aqila khawatir, mengingat wanita itu yang kini sedang mengandung. "Tante istirahat ya. Kayaknya tante kecapean. Nanti biar Nafa yang coba bujuk Sheira."

Aqila mengangguk. "Makasih ya."

"Jangan terlalu banyak pikiran ya, tante. Nanti tante sakit loh, kasian debaynya nanti kalo sakit juga kan gak bisa Nafa ajak ngebucin Cha Eun Woo bareng kalo cewek, nah kalo cowok nanti Nafa ajak mabar ML atau FF deh biar bisa ngalahin kutub es kesayangannya aku." Nafa dengan sifatnya yang ceria itu membuat sedikit beban pikiran Aqila berkurang. Dia sedikit terhibur dengan hadirnya Nafa yang selalu bersama putrinya itu dari orok.

"Bisa aja kamu." Aqila tertawa pelan.

"Hehe, Nafa ke kamar Sheira dulu ya, tan."

Sesampainya di depan kamar Sheira. Nafa langsung meraih kenop pintu dan mencoba membukanya, namun ia tak bisa membuka pintu tersebut ya karena terkunci dari dalam. Sheira ini kenapa lagi sih? Pikirnya.

Tok..tok..tok..

"SHEIRA! YUHUU!"

"PAKET SEBLAKNYA, MBAK!"

"SHEIRA, MAIN YOK!"

Berteriak pun sudah Nafa lakukan, namun masih belum ada sahutan dari sang empunya. Tiba-tiba Nafa terkejut, dia jadi berpikiran yang tidak-tidak.

"SHEI! JAWAB DONG! LO MATI YA! ASTAGFIRULLAH."

Dari tadi Sheira mencoba memejamkan matanya karena semalaman ia tak bisa tidur, eh malah ada Nafa lucknut yang mengganggu ketenangannya itu.

"Gue lagi pengen sendiri, Naf!" jawab Sheira ketus, tentu masih enggan untuk membuka pintu kamarnya. Gadis itu masih anteng di tempat tidur sambil meringkuk di balik selimut.

"Alhamdulillah ya Allah. Temen gue ternyata masih idup." Nafa menghela napasnya lega. Gak kebayang gimana kalo beneran Sheira---ah sudahlah.

Ceklek.

Be My Girlfriend [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang